Bonus

14.7K 2.4K 354
                                    















Kejadian mengerikan itu udah berlalu bertahun-tahun lamanya tapi rasa sakit dan ketakutan seolah masih bisa kamu rasakan sampai sekarang.


Kamu berdiri lagi disini, tempat dimana Chan kasih luka di tubuh dan hati kamu tanpa ampun. Tempatnya masih sama, gak berubah sedikit pun.


Kamu masuk ke rumah di tengah hutan ini, di dalamnya juga masih sama, bersih, mungkin orang yg bekerja untuk Chan selalu datang.


“Mam.. Ini rumah siapa?”


Kamu menoleh ke samping, menatap anak yg sejak tadi genggam tangan kamu.


Kamu senyum, “Rumah papa kamu, Chris.” jawab kamu.



” jawab kamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Hal yg dulu kamu takutkan bener-bener terjadi dimana kamu mengandung anak Chan, berat buat kamu mempertahankan anak itu tapi pada akhirnya kamu menerima dia, kamu bahkan sayang sama dia lebih dari apapun.


Christian Bang, anak kamu dan Christopher Bang atau Bang Chan. Walaupun sulit kamu harus menerima kenyataan dan Chris gak selamanya kecil, dia akan tumbuh dewasa, dia harus tau siapa Ayahnya.


“Papa? Papa mana?”


“Papa gak ada, nanti mama jelasin kalo Chris udah gede ya? Nanti Chris akan ngerti.”


Chris cuma natap kamu, dia pasti gak ngerti apa maksud ucapan kamu. Kamu bisa kasih tau dia pelan-pelan seiring pertumbuhan dia nanti.













Kamu masuk ke kamar dimana kenangan yg jauh lebih buruk terjadi di sini, kamu ngeliat ke sekeliling kamar dan berakhir duduk di atas kasur dan natap kotak yg sejak tadi kamu bawa.


“Itu hadiah, Mam?”


Kamu ngangguk, “Iya sayang. Dari papa kamu.”


Chris seolah gak terlalu peduli dengan kotak hadiah itu dan memilih berlari-lari di dalam kamar yg cukup luas itu, membiarkan Ibunya melawan trauma akan tempat ini.


Melupakan segala ketakutan kamu, kamu membuka tutup kotak itu dengan tangan yg gemetar, berharap bukan hal aneh yg ada di dalamnya.


Kamu mengerutkan kening melihat isi kotak pemberian Bang Chan, hanya ada foto-foto dan kertas di sana, ada foto USG Chris yg kamu sendiri bahkan gak merasa pernah kirim itu ke Chan.


Kebanyakan foto di kotak itu foto kamu dan Chan ketika dulu menjalin hubungan, ketika semua masih terasa manis dan membahagiakan. Chan bahkan masih menyimpan foto-foto itu, sudah jelas dia benar-benar terobsesi.


Terakhir kertas berwarna putih menarik perhatian kamu, itu surat, tulisan tangan Bang Chan.


Maaf (y/n)
Maafin aku
Aku udah bikin kamu takut
Aku udah ganggu hidup kamu
Aku tau aku salah, tapi aku mau kamu
Gak peduli caranya salah atau nggak
Gimana kabar kamu? Aku harap baik

Aku kangen kamu, pengen ketemu, pengen liat kamu lagi
Tapi kamu pasti gak mau
Aku harus terima, karena aku salah
Sekarang aku tau ini obsesi
Seperti apa yg kamu bilang dulu

Jujur aku sayang sama kamu
Tapi kegilaan itu lebih kuat dari rasa sayang dan cinta
Sekali lagi aku minta maaf
Sebagai Chris yg udah nyakitin kamu
Tapi Chris kita, dia lahir untuk sembuhin luka yg aku kasih buat kamu

Goodbye forever
Have a good day sweetheart
And my little hero, Christian Bang


Tanpa kamu sadari air mata kamu jatuh, menarik perhatian Chris kecil yg tiba-tiba menghapusnya.


“Kenapa nangis, Mama?” tanya Chris dan kamu hanya menggeleng.


“Chris gak mau liat mama sedih.” tangan kecilnya terus berusaha menghapus air mata di pipi kamu.












“Semua yg di tinggalkan Tuan Chan sekarang sudah atas nama Christian Bang, sesuai apa yg tertulis di surat wasiatnya.”


Kamu gak ngerti sama perasaan kamu, bukannya kamu harusnya bahagia? Chan udah gak ada lagi di dunia ini, semua hartanya jatuh ke tangan Chris yg sudah jelas bisa kamu nikmati juga tapi kenapa kamu merasa sakit?


Kepergian Chan yg tiba-tiba dan seolah di tutupi pihak kepolisian juga jadi pertanyaan besar buat kamu, apa Chan bunuh diri di sel? Kalau dia menyesal harusnya dia hidup lebih baik, bukan lari dari semuanya.


Dulu kamu mungkin mau Chan mati, tapi kamu masih punya hati dan gak meremehkan nyawa seseorang. Tapi apa yg Chan lakuin sekarang? Kamu merasa lebih sakit daripada saat dulu Chan siksa kamu.


Chan bahkan udah buang semuanya hanya karena obsesinya.


“Chris..”


“Ya?”


“Chris harus jadi anak yg baik, Chris harus menyayangi diri Chris sendiri lebih dulu sebelum menyayangi oranglain. Dan sayangilah siapapun sewajarnya, gak perlu berlebihan.”


“Hm?” Chris bingung dengan apa yg kamu bilang, tapi dia mengangguk seolah mengerti. Mungkin dia hanya ingin menyenangkan hati Ibunya.


Kamu berjalan keluar rumah di tengah hutan itu setelah beberapa orang yg kerja untuk Chan pergi, tapi Chris menahan tangan kamu.


“Kenapa sayang?”


“Chris boleh tinggal disini?”


Kamu menatap ke arah rumah besar itu, terdiam sejenak dan mengangguk.


“Ya, itu rumah kamu, kamu boleh tinggal disini. Tapi sekarang kita harus pergi dulu.”


“Kemana?”


“Ketemu om Felix.”


Ini jalan hidup kamu, seberat dan semenyakitkan apapun kamu harus lalui dan jalani sesuai takdirnya.






Bonus end





Obsession • Bang ChanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang