1.Gadis itu

117 19 0
                                    

Di kamarnya, Hasan duduk termenung seorang diri. Tetesan air yang hinggap di pipinya, Bukanlah kesedihan seorang Hasan. Air itu berasal dari luar kaca jendela. Hujan. keagungan pencipta hadir disaat Hasan duduk mendepani jendela. Ia terpaku bagaikan patung. Ia sedang memikirkan seorang gadis yang mirip sekali dengan Aida. Sahabat kecil yang sudah terpisahkan oleh jarak yang cukup jauh.

Percikan air langit langsung membasahi wajahnya. "Astaghfirullah.." ucap hasan sambil mengusap dadanya. Sang pemilik telah menyadarkan Hasan lewat percikan air yang hinggap ke dalam matanya. Hasan tau bahwa yang telah dilakukannya adalah perbuatan sia-sia. Hasan pun tahu bahwa Sang pencipta tidak suka pada hal yang sia-sia. Kita diciptakan oleh diri-Nya adalah untuk beribadah kepada-Nya.

Kita hidup diciptakan tidak untuk berbuat yang sia-sia. Allah telah meciptakan kita agar Ia disembah dengan baik, dengan menjalani perintah-Nya, dan menjauhi segala larangan-Nya.

Hasan terus beristighfar sambil mengusap wajahnya yang basah.

"Hoaaaaaa!!!" Tiba tiba suara itu mengagetkan Hasan yang sedang beristighfar. Dan hasan pun menengok ke arah belakang karna suara itu berasal dari belakang.

Ternyata suara yang mengagetkan itu ialah suara si Fadhil adik Hasan yang sangat jahil kepadanya bahkan ke seluruh orang yang pernah dijumpainya. vas bunga kesayangan ibunya pernah di pecahkan fadhil sebab fadhil melempar bola kasti yang tadinya ke arah kamarnya, Malah meleset menuju vas bunga kesayangan ibunya. Akhirnya ia di hukum membersihkan kamar mandi rumah.Istimewanya Fadhil, Ia mempunyai kelebihan yang agak janggal yakni, kekuatan menghilamg.

"Kakak sedang memikirkan apa? Cewe yaaa... hiks..hiks..hiks" Gumam fadhil sambil naik ke atas kasur sang kakak.
"Sejak kapan kau disini?" Tanya Hasan sembari menuju adiknya itu.

Fadhil memang benar benar mempunyai kekuatan menghilang lewat kolong ranjang kasur sang kakak. Haha.

"Sejak tadi malam ka, Aku tertidur di kolom ranjang kasur kaka....tadi malem aku ngumpet disini pas ka hasan mencari ku hehe..." Tukas hasan sambil menggaruk-garuk kepala.

"Dasar bocah.." Benak hasan, Ia pun kembali melihat hujan yang mulai reda lewat jendela kamarnya yang terbuka.

Allahu akbar
Allahu akbar,

Adzan maghrib pun mulai bergema di seluruh penjuru dunia. Seluruh makhluk hidup menyaksikan seruan Tuhan untuk beribadah. Naungan suaranya membius hati bagi setiap para pendengarnya. Segerombolan orang berbondong-bondong menuju masjidnya masing-masing. Anak-anak yang sudah menunggu untuk bershalawat di mic pun sudah datang terlebih dahulu. Mereka semua menuju rumah Allah dengan tujuan beribadah dan menggapai ridho-Nya.

Sang surya pun mulai terbenam, menunjukan hari mulai malam. Sang rembulan yang menggantikannya tak segan-segan bergantian, Sembari mengintip jama'ah masjid yang sedang melaksanakan kewajibannya. Begitupun rembulan.

Di dunia ini, Yang sholih memang banyak. Begitupun yang lalai. Mereka bahkan menggunakan waktu ini sebagai waktu beristirahat. Karna telah lelah dalam pekerjaannya.Bukan untuk beribadah. Padahal sholat ialah tiang agama, bagi yang tidak mengerjakannya maka ia sama saja dengan merubuhkan Agama. Astaghfirullah.

Hasan pun bergegas untuk menuju masjid bersama keluarganya. Baginya shalat di masjid dan berjama'ah lebih afdhol dan tinggi derajatnya. Memang betul.

Dari Abdullah Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Sholat berjama'ah itu lebih utama dua puluh tujuh derajat daripada sholat sendirian." Muttafaq Alaihi.

Karna jarak shalat maghrib dan shalat isya tidak terlalu jauh, Hasan lebih berdiam diri di masjid. Saat ini Hasan tidak tadarus Al-qur'an, ia lebih memilih duduk di teras masjid sambil memandang pesona malam dengan kemilau bintangnya, serta pancaran sinar rembulan menghadirkan rasa hangat untuk malam itu.

Saat ini ia sedang dilanda rasa kebingungan. Ia sudah bertanya mulai dari, bintang, rembulan, matahari, dan seluruh makhluk hidup di alam ini. Hasan juga titip pertanyaan lewat awan putih di langit tentang siapa gadis itu. Mereka hanya terdiam tanpa sepatah kata pun. Ia juga menitipkan pesan kepada angin yang berhembus di dalam do'anya tentang Gadis itu.

Apakah benar itu sahabatnya? Bidadari Pujaan hatinya? Kata kata itu terus menguasai pikiran hasan hingga tertidur lelap malam itu. Bahkan dalam zona mimpi Ia bermimpi tentang gadis itu.

*********

Jazakumullah👌mohon vote nya☺

SANDATHONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang