Prolog

120 5 2
                                    

     Aku dan Diandra berupaya meminta dibelikan tiket Marcus & Martinus yang konsernya diadakan bertempat di Oslo, ibu kota Norwegia. Tetapi, Tanteku membawa kami ke Norwegia dan tinggal disana. Kami mau saja asalkan kami mendapatkan tiket yang kami mau. Aku dan Diandra dibawa ke Norwegia setelah mendapatkan persetujuan dari kedua orang tua kami.

     Oh ya, aku merupakan sahabat karib Diandra Patricia, yang biasa ku panggil Dian. Namaku Riona Desyca. Aku dan Diandra seumuran, umur kami 16 tahun sebentar lagi kami seventeen. Umur yang sering dibilang orang masa remaja yang menyenangkan dan banyak kenangan, apakah itu benar? Ah, aku tidak tau. Aku lebih tua dari Diandra. Kami sudah dekat sejak kecil sehingga membuat keluarga kami juga ikut dekat. Kemana-mana saja selalu bersama Diandra, namanya juga bestfriend.

     Kami sampai di Norwegia pada jam 2 pagi, perjalanannya sungguh membosankan. Bagaimana tidak? Penerbangannya berjam-jam dari Indonesia ke Norwegia yang merupakan negara diujung dunia. Kata Tante kami harus berperilaku baik disini dan berbicara memakai bahasa inggris.

        "Are you understand?" Tanya Tante sambil tersenyum manis.
        "Okey, but give me your promise." Jawab Diandra yang bahasa inggrisnya lebih lancar dariku.
        "Sure." Tante memberikan kami dua tiket yang di tunggu-tunggu. Tapi konsernya 3 hari lagi.
        "OMG!! Thank you, Madam." Jawab kami berdua serempak.

     Harapan kami berdua di Norwegia hanyalah ingin bertemu Marcus & Martinus walaupun cuma sekali asalkan dapat tanda tangan, foto, dan pelukan. Hehe...

More Than MMerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang