Bag 2

29 4 0
                                    

" Nah gitu ceritanya kata Imut". Aku cuman geleng-geleng aja. " Trus kalau dia suka Aku kenapa?". Jawabku cuek. " Eh kalian certain apa sih dari tadi, asyik banget kayaknya, siapa yang suka?". Kata Julis dengan polosnya. Kompak kita bertiga teriak dikupingnya julis , " LO KEMANA AJA DARI TADI LOLAAAA." Dengan pede nya yang super Julis jawab , " Kan gue disamping kalian dari tadi, kok malah teriak ke gua sih, kaliah gak liat gua dari tadi disini,kalian kok gitu sih sama teman sendiri, lo gak liat juga pasti ya Mut si Put disamping lo?" Jawab Julis dengan polosnya. "Udah-udah jangan ribut gitu, tuh Pak Andi udah datang." Putri yang selalu menetralkan suasana. " Untung aja Pak Andi datang, kalau gak bias berabe, si Imut sama Lia bisa kesiksa karna harus cerita sekali lagi ke Julis." Batinku.

Berhubung mata kuliah yang satu ini susah nya melebihi susah ngehadapin orang gila depan rumahku, ci elah lebuayyyyy, jadi kita semua belajar focus banget. Sampai ditengah pelajaran berlangsung si Julis dengan polosnya , " Eh Cha tadi kalian cerita apa sih sumpah gua penasaran." Pengen rasanya Aku enyah dari kelas itu. " Plis deh Jul, kita tuh lagi belajar gak mungkin Aku certain ke kamu sekarang." Julis hanya ngangguk-nagngguk gak jelas aja. Dan akhirnya perkuliahanpun berakhir.

"Eh guys kita nongkrong tempat biasakan?", Tanyaku ke sahabat-sahabatku. " Iya lah."kata Imut dan Julis kompak. "Put gimana?". Tanya ku ke Putri yang gak ikut ngejawab. " Put gak bisa kayak nya, soalnya ntar mau ada pengajian gitu di mesjid deket wisma." Kami berempat cuman  ber ohhh ria aja. Ya Putri emang gitu, diantara kita berempat dia yang paling alim.Kalau Aku, aku mungkin tidak sealim Putri , tapi untuk menjalankan kewajiban kita kepada Allah insyaallah aku jalanin dengan baik sebisaku, bukannya mau pamer, cuman mau klarifikasi aku gak sebejad yang kalian pikirkan.

Aku dan sahabat-sahabatku masih diparkiran, tiba-tiba ada yang nglakson. "Eh Said sama Habib, kuliah ya?" kata si Lia ke orang yang baru datang. "Iya kak ." kata mereka. "Eh harus yah si Lia nyapa mereka, kan gua jadi malu, aduhhh."rutukkku dalam hati. " Yaudah kak, kita masuk dulu ya". Kata Said berlalu dan tersenyum kearah ku. OMG Hellowww, manis banget lagi senyumnya. Bisa jadi obyek bullyan Aku, kalo si Lia tau wajahku memerah gara-gara senyuman indahnya siJunior.

"Eh Aku gak jadi nongkrong deh , tadi mamah nyuruh pulang cepet". Iya Aku pengen banget nyampe rumah, ngurung diri dikamar netralin hatiku yang kacau balau, gara-gara senyum tuh orang. " Ih apaan sih Cha plin-plan banget jadi orang ." kata Imut ngambek. "Yaudah besok aja lagi nongkrongnya, lagian gue rencananya juga mau kerumah om gue." Kata Lia yang datang sebagai malaikat kesiangan buatku. Alhasil semua nya nurut, Imut sama Julis nebeng mobilku, karena memang Imut anak kosan dia asli Medan, kalo Julis tinggal rumah nenek nya, sedangkan ortunya tinggal di Bandung, kalo sih Putri sama Lia asli Padang.

Sesampainya dirumah , Aku langsung masuk kamar dan banting pintu, menghempaskan tubuh kekasur, dan bayangin betapa manisnya senyuman tuh orang. Haduhh kayak oran bego Aku senyum-senyum sendiri dikamar. Sampai gak sadar ternyata adek gua sih Miran udah dari tadi heran liatin Aku senyum-senyum sendiri. "Eh kak, ngapain sih Lo dari tadi senyum-senyum sendiri habis kesambet setan kampus yah Lo." Aku masih belum sadar juga sampai dia nepuk pundakku , " Eh Said." aduh keceplosan sebut lagi. "Said siapa kak? cieee Lo lagi PDKT yah, kenalin dong." " Apa sih Ran, orang Aku gak ngomong apa-apa kok." Kataku dan berlalu kekamar mandi, dikamar mandi aku merutuki diriku yang sudah gila sepertinya. Aku seperti bukan Aku, dimna aku yang dulu, aku yang sangat dingin kecowok, kenapa bisa berubah hanya karena senyuman Dia, dan parahnya Dia adalah seorang Junior, Yaallah, lis kembalikan Icha yang dulu, aku meratapi diri sendiri. Dan akhirnya aku mandi untuk mengurangi sedikit beban diahti, habis mandi aku langsung tidur, dan pas bangun ternyata udah magrib. Aku langsung wudhu dan solat, makan dan belajar. Habis itu langsung tertidur pulas lagi, karena capek sama kegiatan hari ini yang sangat menyiksa hati.

Makasih buat yang masih mengikuti kisahku, kritik dan saran serta vote sangat dibutuhkan untuk keberlangsungan cerita ini. Love from Kapidoll


Jodohmu JodohkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang