Bag 3

12 5 0
                                    

Ini udah seminggu semenjak, sahabat-sahabatku bilang kalo Dia suka Aku, tapi sampai sekarang tanda-tanda pengen kenalan sama Aku aja tidak terlihat sedikitpun. Apa mungkin Dia itu play boy, bilang suka kesemua cewek, dan ketika mereka suah berharap dia lalu menghilang. Aku salah, aku yang salah, dia bahkan belum memberi tahuku kalau dia suka Aku, Aku hanya mendengar dari sahabt-sahabtku, dan sahabat-sahabatku juga hanya mendengar dari sahabat Dia. Rumit, rumit sekali. Aku tak paham, mengapa aku sampai seperti ini, seperti orang yang sangat membutuhkan cinta. Atau benarkah, mungkinkah sebenarnya aku butuh cinta, bukan cinta dari keluarga atau sahabat, mungkinkah aku butuh seorang teman laki-laki, entahlah.

"Aduh kok Aku jadi berharap gini sih dia minta kenalan sama Aku", ku tepuk jidatku yang lebar, selebar lapangan bola. "Dari pada Aku terus-terusan galau mikirin dia, mending ngajak tuh kecebong-kecebong kampret ngumpul". Aku langsung ngechat mereka di grup kami, dan kalian semua tau apa nama grup chat kita? HELLO KITTY guys. Hahaha kok kalian gak ketawa sih, gak lucu yah , lucu aja sih, ketawa dong, plissss.dan kenapa harus Hello Kitty, karena ini berawal dari ketidaksukaan kita kepada hal yang terlalu menggambarkan cewek, yang pada akhirnya jadi ikon kita berlima.

Sabtu sore disimpang kampus

"Eh cha gimana?", Lia bertanya dengan semangat 45 dan suara 10 oktaf nya yang bikin seluruh isi café simpang kampus nengok ke kita. "Eh Lia kamu bisa gak sih ngomong pelan?, kamu gak liat semua mata tertuju pada kita?" Aku melototin Lia, yang dipelototin cuman nyengir doang. "Loh kok semua mata tertuju pada kita sih, emangnya kita lagi kontes miss Indonesia ya?" dengan polosnya Julisya nyahuti omonganku tadi, yang bikin si Imut naik darah " Udah ya Julisya yang cantiknya ngalahin Miss Indonesia, mendingan lo diam deh, lama-lama lo gua masukin kandang sapi tau gak". Julisya senyum-senyum karena barusan dia ngerasa Imut muji kecantikan dia. Masih dengan semangat yang membara Lia ngomong lagi, tapi suara nya setengah berbisik, walaupun berbisik ala Lia itu sam aja sama ngomong normal buat kita," Udah sekarang kita mending bahas gebetan lo aja Cha, gimana udah ada kemajuan belum?". "Iya cha gimana? Dia udah contack lo belum? Terus udah ngajak jalan bareng?" Imut nimpalin dengan pertanyaan yang ngaco banget menurut Aku. " Aduh kalian ni bahas apaan sih, gebetan yang mana coba, emang sejak kapan gua punya gebetan ha?" aku jawab dengan sedikit emosi, walaupun sebanrnya dihati itu juga yang sedang menjadi beban pikiran bagiku, jangankan jalan , berusaha untuk cari tau tentang aku saja sepertinya tidak ada. " Helloo Cha kok bengong sih?" Kata Putri padaku. " Eh engga ko Put mending sekarang pesan minuman kalian gih." elakku.

Sedang asyiknya pilih minuman yang mau kita pesan, tiba-tiba Bg Asri and the geng datang, buat yang belum tau Bang Asri siapa, dia itu senior kita di kampus tapi ngambil kuliah nya sama, dia bukan cuman senior aja sih sebenarnya, udah kayak sahabat kita. " Udah dari tadi disini?", Bg asri nanya ke Imut , " Belum Bg , nih baru pada nyampe juga semuanya, sekalian aja pesan minuman." kata Imut.

Kitapun akhirnya minum dan ngobrol ketidak jelasan, walaupun sebenarnya Aku lagi galau banget, galaunya kenapa Aku juga gak tau, yang jelas perasaanku lagi Tidak enak banget , kayak ada yang Aku pikirin, tapi Aku sendiri gak tau apa yang sebnarnya ada dalam pikiranku. Ketika semua orang tertawa dengan apa yang tengah dibicarakan, Aku larut dengan pikiranku, seperti inikah penantian, Penantian? apa sebenarnya yag sedang aku dan hatiku nantikan? entahlah.

"Eh denger-denger ada Junior yang lagi suka sama salah satu anggota geng Hello Kitty deh", kata Ardi memecah lamunanku. Dengan santainya Lia jawab " Masa sih, aduh siapa ya, kita semua cantik-cantik sih, jadi wajarlah banyak yang suka", kata Lia dengan PDnya "Eh pengecualiannya Lo ya, lo gak termasuk yang disukai, cuman diantara mereka berempat doang", kata Ardi dengan tidak kalah semangat nya, " Eh kok kamu ngomongnya gitu sih, kenapa? kamu cemburu ya? gak usah cemburu, sayang aku cuman buat kamu doang kok". Ya begitulah mereka, dua sahabatku yang selalu ngerendahin satu sama lain, tapi ntar ujung-ujungnya ketawa bareng, gak heran banyak yang bilang mereka bakalan jodoh nantinya, jangan deh ya, karena Lia memimpikan jodoh yang tampan seperti Rendi, bukan berarti Ardi tidak tampan, hanya saja  mungkin Ardi bukan tipenya Lia.

" Udah sore nih, Put pulang dulu ya, takutnya ntar ketua wisma marah", Iput yang notabane nya anak wisma yang gak boleh pulang malam, minta izin pulang duluan  ." Yaudah , semuanya pulang juga yuk, udah sore juga, besok kuliah juga kan, bakal ketemu lagi". Kata Julisya yang tumben banget lolanya gak kumat.Aku bersorak dalam hati , ya aku sebanrnya juga sudah ingin pulang, aku ingin menemui kasurku, aku lelah.

Dan akhirnya kita pulang kerumah masing-masing dengan pikiran yang berbeda-beda, dan pada akhirnya penantianku hari ini tidak berbuah manis.Bagaimana dengan besok, akankah lebih manis, semoga saja.


Makasih buat yang masih mau baca cerita ini, kritik saran dan vote sangat dibutuhkan untuk keberlangsungan cerita ini. love from kapidoll


Jodohmu JodohkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang