Chapter 2

63 9 0
                                    

Ares's pov

Kekuatan miliknya sangat besar ternyata. Aku tidak menyangkanya. Dan bahkan ini sudah serangan ketiga, sepertinya dia akan mengeluarkan senjata pamungkasnya. Tapi tiba-tiba dia memegangi kepalanya dan ambruk ke lantai...

"ARI!!!" teriakku

"ARI!!!" teriak seorang lelaki dan seorang perempuan teman Ari tadi.

Saat aku ingin menolong Ari, tiba-tiba lelaki tadi mencegah,

"Lepas!" katanya dingin

"Aku ingin menolongnya. Kenapa?" tanyaku

"Jangan ikut campur dengan urusanku. Dia seperti ini karena kau. Dan ingat, urusan kita belum selesai." katanya dingin. Ralat. Sangat dingin

Dia lalu pergi sembari membawa Ari.

Reigan's pov

"Mauren, tolong bilang ke guru yang akan mengajar nanti, kalau Ari tidak akan masuk kelas dulu karena sakit." bisikku

"Tapi My Lord, aku juga ingin ikut. Aku ingin menjaga Ari." katanya cemas

"Tidak usah. Sudah ada aku. Kau tidak usah khawatir." katalu menenangkan

"Oke. Tapi jika ada sesuatu segera hubungi aku." kata nya

"Oke." kataku

Aku langsung membawa Ari menuju ruang praktek ku di kerajaan. Aku membawa Ari ke toilet dan membuka portal menembus ke kerajaan ku. Karena tidak mungkin membuka portal di depan umum.

''Bertahanlah Ari, kakak akan menyelamatkan mu." bisikku

Author's pov

Setelah sampai di kerajaan Ether milik Reigan. Reigan langsung membaringkanya di ranjang.

"Pelayan. Panggilkan Justin. Cepat!" kata Reigan dingin

''Baik tuan." jawabnya. Lalu keluar.

Reigan memeriksa keadaan Ari. Ari kehilangan banyak sekali energi. Kekuatan yang ia keluarkan tidak cocok dengan energi nya yang masih menjadi manusia. Kekuatan yang ia keluarkan seharusnya dipakai oleh seorang Pure Vampire.

ceklek...

Reigan tersadar dari lamunanya.

"Ada apa My Lord?" tanya Justin

"Tolong bantu aku. Ari lepas kendali lagi." jawab Reigan

"APA? Kok bisa?" katanya terkejut

"Nanti akan diceritakan oleh adikmu." kata Reigan

"Maksudku kenapa Mauren tidak bisa mencegah Ari??" tanya Justin tidak sabar

"Kenapa tak kau tanyakan adikmu itu, ha!? Dan kau kesini mau membantuku menyembuhkan Ari atau kau mau menginterogasiku?" kata Reigan kesal

"Baiklah baiklah, ayo cepat!" kata Justin.

Mereka berdua langsung duduk disamping Ari dan menyatukan tangan untuk menyatukan energi. Reigan menyentuhkan tangannya ke perut Ari.

Saat penyaluran energi sedang berlangsung, Ari sedikit mengerutkan keningnya.

30 menit kemudian, penyaluran energi selesai. Dengan segera Reigan langsung membopongnya menuju portal dan pulang kerumah sebelum Ari sadar.

Ari's pov

"hmm..." gumamku sambil memegang kepala

Kakakku yang sedang tidur di sampingku langsung bangun.

Half Blood WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang