Chapter 4

56 8 2
                                    


Di luar kamar Ari...

'Ternyata adikku satu ini sudah tahu semuanya dan tidak mau memberitahuku.' gumam Reigan di luar kamar Ari.

Kembali ke percakapan.

"Aku hanya tau, kakak menyembunyikan hal ini pasti ada alasanya. Jadi untuk kali ini aku akan menyembunyikanya dulu dari kakak." kata Ari

"Baiklah, aku akam berusaha menyembunyikanya juga." kata Mauren memyerah

"Bagus!" kata Ari mengakhiri

Kesokan harinya...

"Hey! Adik kecil! Kau mau terlambat lagi ya!? Bangun!" kata Reigan sambil mengguncangkan pinggangilik adiknya ini

"Hmm... Ibu, jangan timggalkan aku!" gumam Ari pelan

"...."

"Ibu jangan tinggalkan aku!! Aku tidak mau sendirian!!" racau Ari tidak jelas sambil mulai menangis

"Ari?" kata Reigan

"Ibuuuu!! Jangan tinggalkan akuu!" teriak Ari

"ARIAN DUKE! Bangunlah!" sambil memeluk Ari

"Jangan tinggalkan aku ibuu... Hiks...hiks...hiks." kata Ari

"Ari, kakak mohon bangun. Jangan buat kakak khawatir. Please, bangunlah." kata Reigan sambil berkaca-kaca.

"IBUUUU!!" teriak Ari dipelukan kakaknya yang akhirnya terbangun.

"Ari? Are you okay now??" kata Reigan khawatir.

"Kakak... Aku takut. Hiks... Hiks... Hiks."kata Ari terisak kembali

"Tenanglah. Kakak ada disini. Jangan khawatir. Okay?"

Ari hanya mengangguk pelan.

"Kau istirahat lah dulu. Kakak akan membuat ayam goreng kesukaan mu untuk makan malam. Kau mau ikut atau tetap disini?" tanya Reigan

"Aku ikut." jawab Ari datar

Reigan tidak menjawab, tapi langsung menggandeng tangan Ari untuk ke dapur.

Di dapur...

Ari menuju wastafel untuk mencuci tangan ya, begitu juga dengan kakaknya.

"Ari, bisakah kau ambilkan ayam di kulkas untukku?" pinta Reigan sambil memakai celemeknya

"Hmm." jawab Ari singkat

Ari berjalan menuju kulkas sambil membawa sebuah mangkuk untuk tempat ayam.

"AYAMNYA BERAPA KAK??!" Teriak Ari ke arah dapur

"4 aja. Oh ya, sekalian bumbu racik ayam goreng di kulkas pintu paling bawah." jawab Reigan

Tanpa menjawab kata-kata kakaknya, Ari langsung mengambil ayam di freezer ke mangkuknya dan mengambil 2 bungkus bumbu racik yang tadi kakaknya minta.

Setelah semua sedia, Ari menutup pintu kulkas dan kembali menuju dapur.

"Trus ayamnya diapain kak?" tanya Ari

"Cuci dulu lalu masukkan panci, taruh di kompor." perintahnya

"Oke!" jawab Ari singkat

Setelah ayam sudah dicuci oleh Ari, Reigan menghampiri kompor lalu melihat isi panci.

"Ari! Bumbunya mana?" tanya nya

"Nih!" sodor Ari

"Masukkan 1 bungkus saja. Yang satu lagi cukup masukkan lagi ke kulkas. " kata Reigan

Half Blood WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang