Matahari mulai turun tahta menuju ufuk barat. Langit tampak malu, ia bersemburat jingga. Sangat indah, ditambah iringan angin yang dihiasi guguran dedaunan di musim gugur.
"a-apa kau yakin?" suara pria itu sampai ditelinga gadis dihadapannya. Ada perasaan meletup dan sesak di dalam diri pria itu.
"aku yakin Sasuke-kun.." balas gadis itu, tidak terdengar nada ragu atau keyakinan. Hanya suara datar, dan raut yang tak terbaca. Sang gadis merah mudaitu berusaha menangkap sebuah raut kekhawatirdan semacamnya, namun nihil. Pria itu hanya menatapnya datar.
"selamat" ucap pria itu
"selamat atas pernikahan mu sakura" ucap Sasuke lagi, ia mengulurkan tangannya pada Sakura. Ia tersenyum untuk pertama kali nya semenjak lama. Sakura menatapnya kosong, lalu memaksakan senyum yang sangat cantik dan sempurna.
"Arigatou Sasuke" balas sakura menjabat tangan Sasuke. Tidak ada suffiks apapun dibalik nama pria itu lagi.
Mereka saling menatap dan terdiam. Lalu melepas jabatan tangannya. Mereka bediri diantara pepohonan yang meranggas di musim gugur. Sangat indah, namun keadaanya sangat menyedihkan.
"Sasuke, aku ada pertemuan dengan keluarga Hyuga sebentar lagi. Aku pamit duluan ya" tanpa banyak bicara, dan tanpa seizin Sasuke, Sakura pergi melangkah jauh dari sana.
Sasuke menatap punggung Sakura yang mulai menjauh, ia tampak mungil bagi Sasuke. Ada asa ingin meraih Sakura dan memeluknya. Namun apa daya, perlahan sakura meninggalkannya. Dalam kehidupannya pun, Sakura mulai berjalan meninggalkannya.
Sakura Haruno gadis yang paling mencintainya dengan setulus hatinya, yang rela mengorbankannya nyawa dan waktunya untuk menunggu. Akhirnya mengakhiri penantiannya. Bukan dengan dirinya. Melainkan dengan pemuda clan Hyuuga. Neji Hyuuga. Sasuke tidak tau akan sesakit ini.
Apa ini karma?
***
Hari dimana ia kembali dari perjalanannya, ia telah membawa cincin manis berukir kipas khas Uchiha. Ia membawanya dengan hati yang berseri. Namun ketika ia mengunjungi rumah gadis itu. Tampak ramai dan bersukacita.
Terdengar nada tawa dan canda didalam rumah gadis itu. Tak lama juga, terdengar pernyataan bahwa gadis yang akan dia lamar, juga dilamar pemuda lain. Pemuda tampan dari clan terhormat, tidak seperti dirinya. Pria yang tidak menyakiti gadis itu, dan membuatanya menunggu.
Terdengar suara gadis itu dari rumah gadis itu, ia memberi pernyataan persetujuan atas pinagan tersebut. Lalu terdengar tawa dan tepuk tangan disana. Dan saat itu juga Sasuke menghilangkan dirinya.
*****
Beberapa hari setelah kejadian lamaran Sakura, Sasuke tampak murung. Namun ia menopengi itu semua dengan wajahnya yang datar.
Sudah banyak desas desus tentang kabar pernikahan sakura diKonoha. Sasuke kian kesal. Banyak warga desa yang menyangkut pautkan dengan dirinya. Pernah sekali ia berjalan dipasar, dan tak sengaja berpas pasan dengan sakura. Sakura tampak terkejut, namun ia tersenyum kepada sasuke. Sasuke hanya mendecih lalu pergi.
'benarkan jeng, udah kubilang mana mungkin nak Sakura mau menunggu pemuda seperti sasuke selamanya'ucap seorang penjual sayur kepada pelanggannya
'ga kukira loh, tapi pilihan Sakura emang udah tepat banget. Uchiha-san terlalu pengecut, tapi apa nak sakura milih Neji buat oelarian aja ya jeng? ' jawab pelanggan sayur tersebut
'oba-san jangan ngomongin orang dibelakang dong. Kan gabaik'ucap sakura yang muncul secara tiba tiba di balik pembeli tersebut.
'aku mencintau Neji. Karena itu aku memilihnya, aku tulus' ujar Sakura lagi.
Sasuke yang sedang berada di seberang kedai yang dekatdengan warung sayur itu mendengarnya lalu berdecih.
"cinta? Gampang sekali" desis Sasuke.
***
"aku tau kau ada disana Sasuke" ucap gadis itu berhenti di senja hari ditaman dimana ia ditinggalkan sasuke pertama kali. Sasuke keluar dari balik pepohonan. Wajahnya datar tanpa ekspresi.
"ada apa Sasuke? " tanya sakura, ia mengeratkan syalnya. Udara mulai mendingin.
"kau akan menikah? " tanya sasuke. Sakura tampak terkejut dengan pertanyaan dari mulut Sasuke
"begitulah" jawab Sakura. Lalu mereka diam tak bergeming.
Tidak ada satupin kata diantara mereka dalam beberapa menit, hanya iringan angin.
"aa... Oh ya" Sakura tampak teringat sesuatu, ia mencari sesuatu di saku celananya, dan menemukan sebuah cincin berlambangkan clan Uchiha.
"aku menemukan ini beberapa hari yang lalu, aku yakin ini milikmu" ujar Sakura mrmberikannya kepada Sasuke. Sasuke tampak tak menyangka, namun ia tetap memasang wajah datarnya.
"ambil saja, aku punya banyak" ujar Sasuke, menolak cincin itu.
"kurasa lebih baik kau simpan, setau ku ini cincin menantu menantu Uchiha. Bukannya tidak pantas aku menyimpannya. Ketika aku menemukannya, aku sempat mencobanya, dan ukurannya cocok denganku. Awalnya kukira kau akan melamarku. Hahahahah. Lucu bukan? " kata Sakura. Ia menarik tangan sasuke dan mengrmbalikannya. Ada nada serak disuaranya tadi.
Matahari mulai turun tahta menuju ufuk barat. Langit tampak malu, ia bersemburat jingga. Sangat indah, ditambah iringan angin yang dihiasi guguran dedaunan di musim gugur.
"a-apa kau yakin?" suara pria itu sampai ditelinga gadis dihadapannya. Ada perasaan meletup dan sesak di dalam diri pria itu.
"aku yakin Sasuke-kun.." balas gadis itu, tidak terdengar nada ragu atau keyakinan. Hanya suara datar, dan raut yang tak terbaca. Sang gadis merah mudaitu berusaha menangkap sebuah raut kekhawatir dan semacamnya, namun nihil. Pria itu hanya menatapnya datar.
"selamat" ucap pria itu
"selamat atas pernikahan mu sakura" ucap Sasuke lagi, ia mengulurkan tangannya pada Sakura. Ia tersenyum untuk pertama kali nya semenjak lama. Sakura menatapnya kosong, lalu memaksakan senyum yang sangat cantik dan sempurna.
"Arigatou Sasuke" balas sakura menjabat tangan Sasuke. Tidak ada suffiks apapun dibalik nama pria itu lagi.
Mereka saling menatap dan terdiam. Lalu melepas jabatan tangannya. Mereka bediri diantara pepohonan yang meranggas di musim gugur. Sangat indah, namun keadaanya sangat menyedihkan.
"Sasuke, aku ada pertemuan dengan keluarga Hyuga sebentar lagi. Aku pamit duluan ya" tanpa banyak bicara, dan tanpa seizin Sasuke, Sakura pergi melangkah jauh dari sana.
The end
KAMU SEDANG MEMBACA
A break
ФанфикKetika bayangan tidak mengejar tubuhnya lagi. Dan berpindah menuju cahaya. Dirinya tertinggal jauh, dirinya yang lalu selalu menghiraukan Sakura. Dan kini Sakura benar benar memutuskan lembaran baru