7. * Lee Jisoo *

1.1K 149 19
                                    

On previous chapter

"Hei.. tuan sok tahu. Aku bukan gadis amnesia. Enak saja kalau bicara," teriak Jisoo.

Tunggu..tunggu tadi kan cowok brengsek itu bilang kalau dia akan melamar Jinah, berarti mereka sudah pacaran donk. Berarti Taecyon bukan kekasihnya, bisa jadi secret admirer. Wah kalau begitu aku harus membuat dia cepat-cepat itu melamar kekasihnya supaya tidak didahului oleh Taecyon.

Ahh.. aku punya ide.

Jisoo berlari kencang mengejar Sehun yang baru saja masuk ke mobil.

---------------------------------------------------------------------------

Tok.... Tok.. tok... Jisoo mengeluarkan jurus senyum ke arah Sehun yang terlihat bingung dengan tingkahnya dan dia membuka jendela mobilnya. "Ada apa?" tanyanya heran.

"Kamu tidak mengucapkan terima kasih padaku setelah apa yang aku lakukan tadi untuk kekasihmu, Tuan DepLu? Atau apa perlu sekarang aku masuk ke dalam dan membeberkan drama yang tadi kita mainkan. Hemmm?" Jisoo bersidekap sambil menunggu jawaban Sehun.

"Hei gadis bodoh, aku tidak perlu berterima kasih padamu karena yang memulai ide itu adalah dirimu dan seperti yang kamu tahu bahwa idemu ternyata gagal bukan? Jadi aku minta tolong dengan sangat padamu pergilah menjauh dan aku harap kita tidak bertemu lagi," Sehun membalasnya dan mulai menyalakan mesin mobil.

Ahh.. dia benar juga tapi jangan sebut namaku Jisoo gadis cerdas dari Gwangju kalau aku tidak bisa mencari cara.

"Kau pernah dengar pepatah bukan kalau kita gagal satu kali belum tentu gagal kedua kali. Lagi pula aku kan baru saja mengenal kekasihmu jadi aku belum tahu cara apa yang cocok untuk menaklukkannya," Jisoo berusaha meyakinkan Sehun.

"Baiklah jadi apa yang kamu inginkan sekarang?" Sehun tampaknya sudah lelah berdebat dengan Jisoo karena dia yakin Ia tidak akan menyerah sampai dia mendapatkan apa yang diinginkannya.

"Mudah saja, traktir aku makan. Aku sangat lapar sekarang tadikan di dalam kita hanya minum teh. Aku bukan pemilih makanan asal jangan jeroan.. he he he he... " Jisoo tersenyum memperlihatkan deretan gigi putihnya.

Hemm.. baiklah tapi kenapa aku jadi nyaman saat dia di dekatku? Jangan-jangan dia wanita suruhan untuk menjebakku? Tapi rasanya gak mungkin. Anaknya polos begini dan wajahnya juga lumayan. Sehun!! Fokuskan dirimu. Jangan terjebak!!

***

"Ahh.. enak sekali makanan ini.... Waaahhh.." Jisoo menengadah dengan mulut terbuka sedangkan Sehun yang duduk berhadapan dengannya hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat kelakuan Jisoo.

Saat mereka asyik makan tiba-tiba ponsel Sehun di meja berbunyi, Jinah yang menelponnya. Baru Sehun akan mengangkatnya tiba-tiba diambil oleh Jisoo.

"Hei, apa yang kamu lakukan. Cepat kembalikan," Sehun memaksa Jisoo tapi Jisoo tidak mengidahkannya.

"Kamu itu bodohnya. Masa kamu akan menjawab secepat itu?"

"Hei aku tidak bercanda, Nona. Cepat kembalikan," Sehun mencoba meraihnya tadi semakin dijauhkan oleh Jisoo.

"Sepertinya kita haru merubah strategis. Ku rasa kamu harus bermain jinak-jinak merparti padanya," Jisoo mengatakannya dengan mantap.

"Sudahlah jangan bercanda. Ayo cepat, nanti dia kan memutuskan panggilannya," desak Sehun.

"Kamu harus melakukan trik ini agar cinta kalian semakin kuat."

"Apa?? Cihh... " Sehun mengejeknya.

"Wanita tidak tertarik pada pria yang mudah jatuh cinta padanya. Ikuti saja saranku kalau kamu ingin mengalahkan cucu Group Seoung Gong. Sehun tertawa dalam hati mendengarnya. Sepertinya gadis bodoh ini memang tidak tahu siapa aku.

"Oiya kapan kamu akan melamarnya?"

"Secepatnya," jawan Sehun dengan mantap.

"Tidak Boleh!!!!." Jisoo menggebrak meja dan berdiri menatap tajam ke arah Sehun. Orang-orang disekeliling mereka memperhatikan dengan heran. Sehun kemudian menenangkan Jisoo dengan menyuruhnya duduk. "Kenapa jadi kamu yang melarang aku?" Sehun semakin tidak mengerti dengan Jisoo.

"Kamu harus menunggu saat yang tepat dan di saat dia benar-benar mengharapkannya. Wanita biasanya sudah menetapkan tanggalnya tetapi dia akan ragu saat memandang cincin itu. Jangan belikan apa pun untuknya saat ini bahkan di hari ulang tahunnya, cukup hubungi saja untuk memberinya selamat." Sehun tersenyum lucu mendengar perkataan dan kepolosan Jisoo. She is so nature and funny.

"Berikan hadiah ulang tahunnya seminggu kemudian lalu kamu bilang padanya kalau kamu tidak mau hadiah spesialmu bercampur dengan hadiah lain. Kalimat seperti itu akan meluluhkan hatinya."

"Kampungan sekali cara itu, " Sehun mengejeknya sambil menyeruput minumannya.

"Ssstt... percayalah padaku. Cucu Group Seoung Gong pasti akan kalah telak. Semangat. Aah.. sudah selesai. Kamu sudah selesaikan? Terima kasih atas traktirannya," Jisoo tersenyum puas dan dibalas dengan senyuman juga oleh Sehun.

***

Saat mereka berdua keluar dari restoran Jisoo mendapat telepon dari ibunya, "Aaa... eomma, ada apa?"

"Jisoo-ya, ibu akan pergi sembahyang di dekat Gunung Jiri Sabtu ini mau berdoa supaya kakakmu lulus ujian kali ini. Hari Senin pagi ibu akan pulang. Jadi tolong kamu kasih makan Dalgoom dan Kuma. Satu lagi kamu rawat rumah penginapannya ya, mumpung ditutup tolong kamu bersihkan penginapan."

"Ahh Ibu kenapa harus aku sih? Biasanya ibu menyewa orang untuk merawatnya." Jisoo kemudian menyadari kenapa dia tidak membuka saja rumah penginapannya lumayan dua hari bisa menghasilkan uang dan uangnya bisa dipakai menabung untuk jalan-jalan keluar negeri.

"Ibu, baiklah aku akan menjaga semuanya dengan baik. Jangan khawatir, Ibu sembahyang saja. Jangan lupakan untuk mendoakan anakmu yang cantik ini supaya berhasil dalam karir dan mendapatkan suami yang kaya. Daaa Ibu... muahh," Jisoo menutup telponnya kemudian berjingkrak-jingkrak kegirangan.

"Akhirnya aku bisa mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya mumpung Ibu pergi ke Gunung Jiri. Kalau begitu aku harus membuat banyak catatan apa yang harus aku lakukan dan memasang iklan di twitter dan instagramku. Ahh.. sepertinya aroma kekayaan sudah menghampiriku," ucap Jisoo pada dirinya sendiri sambil mengipasi lehernya dengan kedua telapak tangannya.

Tanpa Ia sadari Sehun menatapnya dengan tatapan heran. Dasar gadis yang aneh. Aku heran apa di kehidupan sebelumnya aku pernah berhutang padamya sehingga sekarang-sekarang ini aku sering bertemu dengannya.

Lamunan Sehun akhirnya buyar karena ponselnya berbunyi ternyata Sekretaris Kang menghubunginya .

***

Sehun mengarahkan mobilnya cepat-cepat ke rumah sang kakek. Penyakit jantung kakek kambuh lagi tetapi Sehun tidak tahu bahwa bukan karena penyakitnya kambuh melainkan karena sang kakek akhirnya menemukan jejak keberadaaan puteri kerajaan.

"Kakekmu bukan karena sakit jantungnya tapi dia bahagia mendengar kabar baik," begitu kata Sekretaris Kang saat Sehun sudah sampai. Sehun tidak mengerti maksudnya dan dia pelan-pelan duduk di samping kakek.

"Kakek.. Kakek.. ini aku Sehun, kek," Sehun langsung mendekati kakeknya yang sedang agak setengah tertidur karena pengaruh obat.

"Lee Jisoo... Jisoo...." Sang kakek menggumamkan nama seseorang.

Lee Jisoo? Siapa dia? Nama yang asing.

Apa dia anak kakek?

----------------------------------------------------------------------------------

* PRINCESS in my HEART *

SEHUN X JISOO STORY

MAIN CAST :

OH SEHUN - EXO

KIM JISOO - BLACKPINK

* Princess in my Heart * [Sehun x Jisoo Story ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang