part 9

19 3 0
                                    

Yoongi memasuki rumah tersebut dengan senyum mengembang di wajahnya. 'Aku yakin dia akan suka dengan hadiahku'--pikir Yoongi yang sudah hafal dengan kesukaan kekasihnya itu

Apa dia barusan menyebutnya kekasih? Tentu saja! Belum ada kata putus diantara mereka. Walaupun salah satu dari mereka tidak ada yang menghubungi lagi setelah Yoongi memulai debutnya tetapi mereka belum putuskan?

Langkah semangat Yoongi tiba tiba memelan dan perlahan mundur saat ia memasuki halaman belakang. Bibirnya menorehkan senyum getir dan menatap boneka beruang ditangannya.

Apa dia terlalu banyak berharap?

Ah, tentu saja! Wanita mana yang mau menunggu tanpa kepastian selama 4 tahun lebih tanpa kabar. Terlebih lagi pertemuan terakhir mereka bukanlah pertemuan yang manis.

Yoongi kembali memundurkan langkahnya dan secara tidak sengaja menabrak ahjumma yang sedang membawa baki berisi minuman.

"Maafkan aku Ahjumma, aku benar-benar tidak sengaja" Kata Yoongi sembari membereskan minuman yang tumpah, untung saja gelasnya tidak pecah.

"Yoongi-ssi?"

Tidak perlu menoleh Yoongi juga sudah tau siapa yang memanggilnya. Yoongi tersenyum getir saat mendengar Nari menyebutkan namanya 'Yoongi-ssi? Apakah sekarang aku sudah menjadi pria asing bagimu Kim Nari?' --tentu saja Yoongi tidak mengutarakan hal itu, mau dianggap apa lagi dia oleh Nari setelah perlakuan buruknya empat tahun lalu yang meninggalkan wanita itu disaat ia membutuhkannya.

"Maafkan aku karena mengaggu kalian dokter kim"

Disisi lain Nari tertegun dengan ucapan Yoongi barusan. Tidak ada yang salah, Yoongi hanya meminta maaf tapi, panggilan pria itu yang membuat Nari tidak habis pikir. Rasanya ingin sekali ia meneriaki dan mencabik-cabik wajah pria itu karena kelakuannya yang kelewatan dingin terhadapnya. Tapi tidak mungkin kan dia melakukan itu? Mau taruh dimana harga dirinya nanti. Bisa-bisa pria didepannya ini akan mengeluarkan kalimat yang menyakitkan seperti "Apa ada yang salah dengan panggilanku?" atau "Tolong jangan kau jangan ungkit masa lalu"

Nari melihat sebuah boneka beruang yang sangat besar disebelahnya,boneka itu sudah sedikit basah karena tumpahan minum akibat insiden tadi. Apa boneka itu untuknya?

"Kamar Daerin ada diatas. Kebetulan sekali dia suka boneka besar akhir-akhir ini"

Sialan sekali mulutmu Kim Nari. Bukankah dirimu yang selalu menyukai boneka-boneka itu sampai sekarang.

Yoongi hanya tersenyum--senyum yang dipaksakan-- mendengat perkataan Nari barusan. Di belakang Nari sudah ada pria yang barusan dilihatnya sedang berciuman dengan Nari.

"Ah, tidak ini untukmu. Daerin menelfonku dan bilang hari ini ulangtahunmu. Kebetulan aku sedang di mall dan melihat ini"

Kebohongan laiinya dari seorang Min Yoongi tentu saja. Bahkan dia sudah memikirkan tentang hadiah untuk Nari sebulan penuh kebelakangan.

"Terima kasih Yoongi-ssi, kau tidak perlu repot. Aku tidak mengoleksi boneka tapi, ini sangat lucu terima kasih"

Berbohonglah terus Kim Nari, jelas-jelas ada puluhan boneka beruang di kamarmu. Ia mengucapkan hal itu karena tidak ingin ambil resiko akan diledeki oleh dokter gila dibelakangnya saat ini, apalagi mengingat perlakuannya beberapa menit lalu di halaman belakang. Apa Yoongi melihatnya? Aku harap tidak.

"Oiya, perke-"

"Ah,sebelumnya maaf menyela,aku kesini hanya mengantar Jungkook sekaligus mengantar ini, aku sangat sibuk di studio sekarang."

"Aku yakin Jungkook tidak akan mau kalau kusuruh pulang sekarang. Sampaikan salamku kepadanya kalau aku pulang terlebih dahulu"

"Aah,iyaa. Akan aku sampaikan" ucap Nari terdengar canggung

A Tale Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang