delapan.

7.4K 2K 224
                                    

"bajingan! lo having sex sama pacar gue padahal sebelomnya, elo udah bikin jeongyeon hamil setelah elo perkosa dan malah nyuruh dia aborsi! emang bener-bener brengsek!" hardik seungcheol.

amarah pemuda itu benar-benar memuncak.

"please cheol! udah!" titah nayoung, gadis itu mulia menangis.

yeoniii22: im nayoung
yeoniii22: kim jonghyun
yeoniii22: cek printer kalian!

pesan dari akun 'yeoniii22' membuat keadaan kembali tenang.

seungcheol terlihat masih emosi sedangkan jonghyun terlihat santai tanpa rasa bersalah. nayoung kalap dan sowon benar-benar tak habis pikir dengan sahabat-sahabatnya ini.

tak ingin melawan siapapun dibalik akun 'yeoniii22,' jonghyun dan nayoung sama-sama beranjak meninggalkan komputer dan laptop mereka.

keduanya kembali dengan sebuah kertas di tangan masing-masing. hanya saja, keduanya juga sama-sama enggan memperlihatkan isi kertas itu.

"nay, ada apa dibalik kertas itu," tanya seungcheol, mulai menahan emosi setelah melihat wajah nayoung yang ketakutan.

"kenapa kalian sembunyiin?" tanya sowon, mulai curiga.

"nay please, gue nggak bakal marah," tambah seungcheol, memohon.

tangis nayoung semakin keras, gadis itu benar-benar kalap dan menolak keras permohonan seungcheol.

di sisi lain, mata jonghyun mulai membelak ketika nayoung terlihat mulai menimbang-nimbang, "jangan khianati gue, elo ngga boleh nunjukin isi kertas itu!" titahnya.

mendengar ucapan jonghyun membuat amarah seungcheol kembali memuncak. pemuda itu menghempas semua barang yang ada di meja belajarnya.

"seungcheol!" panggil nayoung, gadis itu terisak tapi tidak bisa melakukan apa-apa.

tak lama seungcheol kembali duduk lalu menatap layar sambil mengigit kukunya.

"gue leave," ujar seungcheol, kembali mendekatkan tubuh pada komputer dan meraih mouse.

yeoniii22: eits!
yeoniii22: jangan leave ah
yeoniii22: entar ikut mati :(

"please jangan! semua yang diomongin akun itu beneran terjadi," ujar nayoung, "gue nggak mau elo mati!"

seungcheol menarik tangannya kembali lalu melipat keduanya di depan dada, "kenapa lo peduli?" tanyanya sarkas.

"apa kalau gue tunjukin isi kertas ini, elo nggak bakal marah lagi?" tanya nayoung sambil mengusap matanya.

gantian jonghyun yang panik. pemuda itu tak menyangka kalau nayoung akan bertindak demikian.

"jonghyun maaf!" seru nayoung lalu dengan cepat gadis itu membalik kertas yang sejak tadi ia pegang.

betapa terkejtunya seungcheol dan sowon setelah membaca tulisan berwarna hitam yang terpampang jelas di atas kertas hvs berwarna putih.

berikutnya, sambungan skype jonghyun terputus. butuh waktu beberapa menit sampai wajah pemuda kim itu kembali bergabung bersama yang lain.

lagi-lagi tatapannya kosong tapi tidak ada apa-apa disamping jonghyun. tidak ada botol bersar isi pemutih atau blender yang siap mencabik tangannya.

"jonghyun?" panggil sowon karena seungcheol enggan, sedangkan nayoung masih merasa sangat bersalah.

jonghyun tak menjawab, pemuda itu malah menarik laci mejanya lalu merogoh sesuatu sebelum akhirnya mengangkat sebuah pistol hitam ke udara.

nayoung dan sowon sama-sama menjerit ketakutan begitu pistol yang diangkat kini diarahkan ke bagian bawah dagu pemuda itu.

duar! suara tembakan yang cukup keras terdengar. peluru yang dikeluarkan dari pistol kini menembus dagu pemuda itu sampai keluar dari bagian atas kepalanya.

sambungan skype jonghyun kembali terputus.

seungcheol tak bergeming. tubuh pemuda itu jadi kaku dengan perasaan bersalah tapi siapa yang sangka kalau isi kertas yang nayoung tunjukan adalah,

if you reveal this note, jonghyun will die.

[vi] do not harm.✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang