🍁4

13.4K 1K 81
                                    


.

.

.
Mark menggendong Mathew sedangkan Lisa berjalan disisinya sambil mencengkeram erat tali sling bag miliknya. Ketiganya melangkah memasuki YG Building.

Lisa berjalan dengan perasaan bercampur aduk. Berbeda dengan Mark yang terlampau tenang seperti biasa dan malah sibuk mengelus punggung Mathew yang mulai mengantuk dan menggosok gosokan wajahnya dibahu Mark.

Perjalanan dari lantai satu menuju ke dua lantai teratas YG Building terasa lama dan sedikit banyak membuat Lisa tegang.

Ini kali pertamanya menginjakan kaki disini setelah dua tahun sebelumnya Lisa kemari bersama Mark untuk membayar ganti rugi sisa dari kontraknya usai pernikahan mereka.

Keluar dari lift Lisa menghentikan langkahnya sejenak menatap ujung dari lorong panjang itu. Disana terdapat sebuah pintu kaca terpisah dari dua pintu lain di kedua sisi pertengahan lorong.

Mark melangkah dengan langkah tenang, dan mau tidak mau Lisa mengikutinya meski dengan perasaan yang bercampur aduk tak karuan.

Ini menegangkan, sungguh.

Pintu otomatis itu bergeser saat ketiganya sampai dihadapannya. Pemandangan Yang Hyunsuk yang duduk dengan melipat tangan dikursi sofa putih didepan lemari miniatur yang menyambut ketiganya.

Mark berdehem kecil sebelum masuk dengan diikuti Lisa yang sesekali menunduk, belum bernyali untuk menatap pria bertopi hitam itu.

"Annyeong haseyo sajangnim"

Mark menunduk sejenak lalu mengangkat wajahnya dan  menatap lurus pada Yang Hyunsuk dengan senyuman tipis dan tangan kanannya masih merengkuh erat Mathew.

Yang Hyunsuk tersenyum tipis dan bangkit berdiri. Ditatapnya sejenak Mathew yang terlelap dibahu Mark lalu beralih ke Lisa.

"Halo nona .... ehm Ny. Tuan" Mark menyunggingkan senyumnya dan menoleh pada Lisa yang dengan ragu mengangkat wajahnya.

"Ngg annyeong haseyo. Sajangnim" Lisa menatap Yang Hyunsuk sambil menggigit bibir bawahnya tanpa sadar.

Yang Hyunsuk menatap penuh arti pada Lisa karna warna merah mudah yang mendominasi wajah bulatnya.

"Kau malu? Seingatku Lalisa yang kubesarkan disini justru selalu serampangan dan tidak tahu malu"

Mark tertawa kecil tanpa sadar saat refleks menoleh dan mendapati Lisa yang menunduk dengan bibir memanjang.

Tapi setelahnya wajahnya kembali dingin saat menyadari sesuatu. Tentang Lisa dan sikap Lisa padanya. Sedikit mengganggu, tapi Mark berusaha mengabaikannya.

"Wah kau ternyata bisa tertawa anak muda, ku kira kau hanya bisa menampilkan wajah datarmu" Mark hanya tersenyum tipis dengan gelengan tipis.

"Silahkan duduk"

"Ne sajangnim"

Lisa mendudukan dirinya diikuti Mark yang duduk perlahan lalu menurunkan Mathew dan membaringkan Mathew dipangkuannya.

Yang Hyunsuk menatap penuh arti ketiganya bergantian.

"Jadi bagaimana?" ujar Yang Hyunsuk setelah ketiganya duduk. Lisa terdiam dan menoleh pada Mark yang terdiam sejenak menatap wajah Yang Hyunsuk sembari berpikir.

Yang Hyunsuk menatap Lisa lekat lalu menoleh pada Mark dengan wajah datarnya.

Mark menoleh pada Lisa sambil tangan kirinya yang tadinya dibawah kaki Mathew berpindah menggenggam tangan kanan Lisa dengan wajah dingin.

[COMPLETE] UNA IN PERPETEUUM |21+|  (Mark Tuan x Lisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang