Zara merebahkan tubuhnya diatas kamarnya. Berkali-kali ia menghembuskan nafasnya dengan kasar. Ia tak mau malamnya diganggu oleh makhluk tak kasat mata yang belakangan ini mengusik tidurnya.
Tangannya meraih ponselnya yang iya letakkan didekat kasurnya. Jam menunjukan pukul 20:04 tapi Zara tetap tidak bisa terjun ke alam mimpi
SRAAASHH
Hujan turun begitu saja mengguyur kota yang belakangan ini panas. Biasanya hujan bisa membuat kita lebih cepat dan lebih nyenyak tidur. Tidak dengan Zara, ia masih terjaga padahal besok ia harus bersekolah
Zara mencoba memejamkan matanya. Beberapa saat kemudian ia kembali membuka matanya, mengeluarkan sabitnya dan mengatur posisi kuda-kudanya.
"Keluar kau makhluk sialan, setiap malam aku bersabar untuk tidak membunuhmu tapi kau malah membuat kesabaran ku hilang" teriak Zara kesal, pasalnya tidurnya selalu dinganggu dengan cara yang sama yaitu dengan bisikan-bisikan yang menyebalkan baginya
Makhluk itu menampakan dirinya secara perlahan sambil tertawa
"Apa aku menggangu tidur mu nona?" Ucapnya dengan nada meledek
"Udah tau pake nanya hell spirit sialan" balas Zara kasar lalu menyerang makhluk itu secara membabi buta
Merasa terpojok, hell spirit tersebut keluar dari kamar Zara melalui jendela lalu meyelusuri keramaian kota yang di susul oleh Zara
"Kemari kau makluk sialan" Zara mengejar sang hell spirits yang kini jauhnya sekitar satu kilometer dari nya
"Apa cuma 'sialan' yang bisa kau ucapkan?" Sang hell spirit berhenti dan membalikkan tubuhnya menghadap Zara sambil mengeluarkan pisaunya lalu menyerang Zara
"Jangan harap bisa selamat dari ku dasar makhluk rendahan" Zara menyerang sang hell spirits dengan posisi kuda-kudanya yang sudah siap
CTANGG PTANG TANG
Suara detinggan sabit Zara dan pisau si hell spirits memecahkan keheningan yang diciptakan hujan.
Zara melangkah pelan menghampiri sang hell spirits yang kini terkulai lemah dengan darah yang mengucur dari tubuhnya
"Sudah kuperingati tuan, jangan harap kau bisa kabur dariku makhluk sialan" dengan satu kibasan Zara menghabisi nyawa sang hell spirits
"AAKKHH"
Erangan tersebut kini lenyap digantikan oleh setitik cahaya kelabu yang melayang dan hilang diterjang hujan
"Makan tuh bisikan-bisikan sialan mu" Zara berjalan meninggalkan tempat ia berpijak dan kembali kerumahnya
.
.
Jam menunjukan pukul 6:02.
Zara yang telah menggunakan seragamnya kini sedang menikmati sarapan paginya."Zaraa~ kok aku gak dibangunin?" Sosok figur dengan seragam sekolah yang sama dengan Zara itu menuruni tangga dan menghampiri Zara
"Qilaa plis kamu tau kalau kamu tidur kayak gimana?" Balas Zara yang masih menik mati sarapan paginya, roti bakar dengan selai kacang dan segelas susu
"Zara jahat ih sarapan ku mana, bikinin dong" rengek Qilaa
"Bikin sendiri, kamu kan banyak maunya" ucap Zara yang kini berjalan ke arah dapur dan meletakkan piring kotornya
"La, berangkat dulu ya" ucap Zara
"Tungguin, Zara" Qilaa merengek dan mengejar Zara
.
.
15 menit dari apartemen Zara dan Qilaa kini keduanya sampai di sekolahMereka berjalan menyusuri koridor dan berjalan ke arah kelas mereka
"Pagi Zar, tumben bareng Qilaa, biasanya dia di tinggal" ucap salah satu teman Zara, Alyn. Alyn Leonardo
"Iya, ga tau makan apa dia semalem bisa bangun pagi" balas Zara yang menghampiri tempat duduknya
"Zara jahat deh, sama temen kok gitu sih" ucap Qilaa
"Dari pada bahas Qilaa mening bahas yang lain" ucap seorang teman Zara yang lainnya, Viika. Viika Alfenza
"Viika jangan ikut-ikutan Zara ngejahatin aku dong" rengek Qilaa yang ujungnya dihiraukan teman-temannya
"Gimana hell spirits kemaren Zar? Udah disabit?" Tanya Alyn
"Udah, tidur juga udah tenang ga ada yang gangguin" jawab Zara
"Udah pada tahu blom? Bakalan ada anggota baru empat orang di divisi Mayor" Ucap Viika
"Ga tau tuh, blom ada pemberitahuan" balas Qilaa
Ya mereka berempat adalah Hunters di divisi Mayor. Sebelumnya divisi mayor hanya ada empat orang. Zara, Qilaa, Alyn, Viika
"Hai Zara" ucap seseorang yang baru masuk dari kelas mengacaukan aktifitas mereka berempat. Namanya Alvin, Alvin Guditama
"Bacot, brisik lu" balas Zara kasar
"Zara kok kasar amat sih sama aku" ledek Alvin
Diam, Zara tidak membalas, ia tidak mau mood paginya rusak karena Alvin
.
.
"Jadi tahu darimana bakalan ada anggota baru?" Tanya Alyn pada Viika"Ituu, banyak divisi Junior yang bahas" balas Viika santai sambil menikmati mie ayamnya
Ya, istirahat sedang berlangsung dan mereka ada di kantin
"Hai Zara" Alvin datang dan menghampiri Zara yang sedang menikmati kuah basonya
"Kok aku gak di bagi?" Tanya Alvin dengan nada khasnya
"Hush pergi jangan ganggu mood makan orang" Zara membalas dengan melambaikan tangannya menyuruh Alvin pergi
"Vin, jangan lupa nanti sore ya" ucap seseorang yang menepuk pundak Alvin
"Oke deh, Siap" balas Alvin singkat
.
.
Jam menunjukkan pukul 18:00 Zara, Qilaa, Alyn dan Viika sedang berkumpul di apatemen Zara"Kapan mau berangkat nih" tanya Alyn
"Masih lama biarin aja, tenang gak usah buru-buru Lyn" ucap Qilaa santai
"Biasanya juga 'dia' datangnya telat" celetuk Viika
"Yaa kan ga enak sama anggota barunya" bantah Alyn "Zar tuh mereka ngaret" Lapor Alyn pada Zara yang sedang menyesap teh yang baru saja ia seduh
"Biarin , nanti mereka ditinggal aja, biar anggota barunya kasih kesan buruk ama mereka" ucap Zara yang masih menyesap tehnya
.
.
Jam menunjukan pukul 19:04, orang yang ditunggu- tunggu belum datang juga.Sosok dengan surai putih dengan pedang di pinggangnya duduk di kursinya sambil sesekali ia memijit pelipisnya
"Anak-anak sialan, mau sampai kapan mereka ngaret?" Ucapnya
"Sabar lah Aiz, sapa tau lagi banyak tugas" balas seseorang dengan rambut merah yang menjuntai ke lantai
"Olive, please setiap kali mereka di suruh kumpul, mereka pasti telat" sosok yang dipanggil Aiz itu kini merebahkan kepalaanya diatas meja
"Anggota barunya juga blom dateng kok Aiz, tenang dong" balas sosok yang dipanggil Olive
Tok tok tok
Suara ketukan pintu itu memecahkan keheningan diantara mereka berdua
"Masuk" ucao Aiz dengan malas
"Haloo~ Aiz nunggu lama ya?"
.
.HOLAAA RAYN HERE!!
AHAHA Rayn tau :) ceritanya maksa gitu XD ya mau gimana lagi bisanya cuma seginiSebenernya, part ini harusnya di publish bareng sama prolog kemaren, berhubung ada beberapa nama yang Rayn lupa kayak Aiz jadi nya yaa... gitu deh
Hope you like it :)
Kritik, saran, komen dan vote dibutuhkan-Rayn

KAMU SEDANG MEMBACA
Hunters
FantasyDi mata orang orang dunia ini aman, tapi tidak di mata para hunters. Banyaknya 'hell spitrits' yang berkeliaran mengusik kehidupan mereka. Tugas para hunters adalah membasmi para 'hell spirits' yang akan membuat manusia tergoda dan akhirnya dijadika...