4

7 1 0
                                    

Enjoy :)

Hari ini, hujan deras mengguyur kota. Kalau hujan begini lebih enak kalau berdiam dirumah peluk guling lalu tidur. Tapi kalau bagi orang yang satu ini... sepertinya tidak

Buktinya, sekarang dia berada di ruangan kerjanya, bahkan di depan pintupun di pasang papan bertuliskan ' Yang punya pangkat Jendral selain Aiz dilarang masuk :)'

Pesan singkat yang terpampang didepan pintu tersebut sukses membuat seorang Olive kesal, bukan karena tulisannya tapi karena emot ':)' diujung kalimat, membuat Olive membayangkan senyuman Aiz yang menyebalkan

"HIIISH, AIZ NYEBELIN AAAA" Ucapnya sambil melompat-lompat didepan pintu lalu pergi meninggalkan pintu tersebut sambil menggerutu.

Tap tap tap

Suara hentakan sepatu memecahkan keheningan setelah sang surai merah meninggalkan pintu tadi

Tok tok tok

"Masuk kalau kau bukan Olive" ucap suara dari dalam sana

Pintu dibuka, menampakan wajah sang pengetuk

"Tumben, ada apa nih?" Tanya Aiz, yang masih setia duduk di kursinya

"Haha ga ada apa-apa sih, ganggu ga nih?" Tanya sang pengetuk pintu

"Ga sih, selama bukan Olive"

"Kok kesannya tega gitu ya?" Balasnya yang dilanjutkan dengan tawa kecilnya

"Jadi ada apa nih, Alvin?" Tanya Aiz

"Aiz, yang ngejaga Zara dan ngebiayain hidupnya, lu kan?" Tanya Alvin

"Wah wah napa neh tiba-tiba, iya sih gua yang biayain, lu mau gantiin?" Tanya Aiz

"Ehe, engga sih cuma.." Alvin terdiam sejenak guna menarik nafas "tell me everything about her past" sambungnya dengan senyuman tipisnya

"Woah, Okay" balas Aiz dengan senyumnya

Zara Putri Anenda, dia sudah kuanggap sebagai adik kandung. Dia anak dari master Zerphan Anenda dan master Lawsra Redalf, mereka adalah orang nomor satu bagi para Hunters dan aku, Aiz Kofvanza salah satu murid didikan master Zerphan.

Mereka, master Zerphan dan master Lawsra merawatku dan membiayai biaya hidupku layaknya anak mereka sendiri, to be honest aku ini yatim piatu

Bagiku Zara sudah menjadi adik kandungku, jikalau tidak ada tugas dari master Zerphan, maka tugasku adalah menjaga Zara

"AIZ, ayo main perang-perangan, Aiz jadi orang jahatnya ya" ucap Zara dengan senyumannya

"Ayo"

"Dor dor dor, Aiz kena" ucap zara yang waktu itu masih berumur 7 tahun

"Aakh, Zara awas kau" balasku

"AIZ" panggil master Zerphan

"Ah, master sudah pulang"

"Papa" ucap Zara menghampiri papanya

"Aiz, aku tau ini mendadak tapi para hell spirits sebentar lagi akan menyerang markas kita, bersiaplah" titah master Zerphan" Zara, tunggu papa, mama sama Aiz pulang ya" sambungnya sambil mengelus kepala putri satu-satunya itu yang dibalas senyuman Zara

"Dadah Zara" ucap ku melambaikan tangan pada Zara
.
.

Zara kecil menunggu kepulangan orang tuanya dan Aiz sambil duduk di ruang tamu sembari meremas tangan boneka beruang kutubnya. Ia memiliki firasat buruk terhadap orang tuanya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 12, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HuntersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang