Prolog

3.3K 73 0
                                    

"Kak jangan kak. Jangan lakukan lagi. Aku tidak akan bebicara lagi dengan kakak Rangga dan Kan Niko." Ucap pria manis nan imut itu. Dan tidak ada benang sehelai pun. Di kasur king size yang terduduk menutupi bagian sensitif nya itu.

"Tapi kau ingin menikmati nya kan adikku 'Vian'." Ucap Kak Niko. Dengan penekanan kata belakangnya.

"Vian kau tidak akan bisa membenci kami Vian." Ucap kak Rangga.

'Sial aku mala ketahuan lagi. Gara-gara ingin melakukan sex sendiri lagi.' Batin Vian yang tidak ada jalan keluarnya lagi.

Kulihat adikku itu. Wajahnya memerah tersipu malu. Karena 3 hari kami di beri tugas. Dan tidak kembali ke rumah. Saat 3 hari itulah kami melakukan 5 ronde saat malam itu meninggalkan Vian yang setengah sadar.

Lalu aku mengambil obat. Yaitu percampuran nakotika dengan obat perangsang. Lalu ku masukan ke mulut adikku itu. Dengan paksa.

"Telan Vian" Ku lihat Vian menuruti ucapanku itu. Lalu menelannya.

"Kak Ni-ko. O-obat a-apa k-kau be-berikan pa-daku. Rasanya p-anas se-sekali tu-tubuhku ini."

Ku lihat ke bawah Vian. Punya Vian sudah menegang. Obatnya sudah bereaksi. Vian terduduk tidak berdaya.

Niko duduk sambil mengedong Vian di pangkuannya. Lalu menyambar bibir tipis milik Vian dan merabah dada yang ada dua tonjolan berwarna pink itu dan sesekali memelentilnya. Lalu Rangga di depannya menyambar penis milik Vian. Vian yang ingin melepaskan melegukan suaranya karena titik sentitif di manjakan sekali waktu bersamaan. bibirnya tidak dapat mengeluarkan suaranya karena tertahan oleh bibir Niko.

"Hmm...ka...m..k..pth...."

Telihat sudah Vian sudah kehabisan pasokan oksigen. Niko melepaskan ciuman panas tadi. Lalu beralih ke nipple merah mudah yang berada di dada Vian dan mengisapnya.

"Akh...ahh...emm...akkhh..."

Sebuah cairan putih keluar dari lubang penis Vian. Yang masih di mulut Rangga. Mengenai wajah dan mulutnya keluar sedikit cairan putih itu. Lalu di telan rangga.

"Hah...hahh...."

Rangga mengambil benda yang mirip seperti jarum besar yang ujungnya tumpul. Lalu memasukan jarum itu ke lubang penis kenikmatan milik Vian.

"Akh...ahh...emm..." Desak Vian yang terdengar indah bagi kedua orang dari tadi menegang. Dan terlihat wajah kedua sisi Vian memerah. Dan mengudang hasrat kedua makluk tersebut.

Lalu Rangga dan Niko melepaskan semua pakaian mereka. Dan tidak tersisa sehelai benang pun.

Lalu di depan Vian ada Rangga. Di belakang ada Niko. Lalu Niko menyambar bibir tipis kemerahan milik Vian. Lalu melepaskan bibir mereka. Lalu Rangga menyambar bibir Vian yang terlihat bengkak. Lalu Vian mengalukan tangannya di bahu Rangga. Itu belangsung lama. Lalu Niko memasukan penisnya ke hole milik vian tanpa persiapan apapun. Karena Vian sudah melakukan pemanasan pada hole nya. Lalu Vian melepaskan ciumanya. Lalu mendesak.

"Akh...Emm...ahh..kak...hiks...hiks..."

dan Niko memasukan penisnya ke hole milik Vian semua tanpa ampun dengan kasar. Lalu di lanjutkan Rangga. Yang mulai memasukan penisnya ke hole milik Vian tanpa ampun.

"Akh...emm...nyah..."

Desah nikmat Vian. Titik kenikmatannya di hantam terus menurus oleh Rangga dan Niko tanpa ampun. Tanpa memberi jeda buat Vian untuk bernapas. Rangga dan Niko memberi tanda kepemilikan di sekitar tubuh Vian seperti lehernya di gigit oleh Niko sampai berdarah. Dan rangga mengecup dua tonjolan di dada Vian dan melentilnya. Lalu menyambar bibir Vian.

"Akh....Kakkkk..... Le...passs...kan... Emmm..."

Selang teriakan Vian yang sudah dekat Rangga dan Niko menusuk titik kenimatan Vian dengan sangat liar.

"Ahhhh..... Kakkk...."

"Ahhh...Vian, kau menjepit penis kakakmu ini sangat kuat Vian..."

Selang beberapa menit Rangga dan Niko keluar di dalam hole Vian. Dan sebagian cairan putih itu menerembes keluar karena tidak dapat menampung banyaknya seperma yang di keluarkan di dalam hole Vian.

Vian hanya organisme kering. Cairannya tidak dapat keluar karena tertahan sebuah jarum besar di lubang kencingnya. Dan ini sangat menyiksa bagi Vian dan nikmat secara bersamaan.

"Ka...k... Le...pa...s..."

Rangga melepaskan jarum yang menghadang organisme Vian. Membuangnya ke sebelah arah. Dan seketika cairan kental dan putih menyerembes keluar seperti air mancur. Tidak memberi jeda Rangga dan Niko begerak lagi. Kepunyaan Vian pun berdiri lagi dengan tegak.

"Ka...k...su...da..h... Aku le...lah..."

"Kau pikir ini akan selesai secepat ini Vian. Tidak akan sampai kami puas Vian~" Goda Rangga.

Dan teriakan Vian bergemar sampai ke seluruh ruangan. Dan itu berlanjut sampai pagi. Vian pun terjatuh tidur karena kelelahan dengan sex mereka lakukan kepada kakaknya itu mengejotnya tanpa ampun kepadanya.

Ranga menarik selimut untuk menutupi badan mereka habis sex. Rangga dan Niko pun jatuh tertidur menyusul Vian.

Code: Satisfy The LustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang