09

794 163 29
                                    








Kalau kalian tanya apa hal dalam diri Park Woojin yang paling gue benci, gue bisa bilang jawabannya hanya ada satu.

Bukan tentang kelakuannya yang sangat absurd tingkat Neptunus.

Bukan juga tentang suaranya yang berisik bagai burung pipit.

Tapi jawabannya adalah, ketika cowok itu terbaring kaku di dalam peti matinya.

Gue meringis saat mencoba menggenggam salah satu tangan Woojin yang dingin dan bukannya terasa hangat seperti biasa.

"Jin, bangun..." Gue menggoyangkan tangannya pelan. "Bangun, Yang. Aku udah capek-capek dateng ke sini. Masa mau kamu diemin terus, sih?"

Gak pernah ada jawaban.

Tangan gue bergerak ke atas, menuju wajahnya yang terlihat sangat damai dengan mata yang tertutup rapat.

Dan lgi-lagi, gue harus meringis nyeri.

"Kok kamu senyum sih, Jin?" Gue berujar gak terima saat melihat lengkungan manis itu tercipta di bibirnya. "Kamu seneng ya bisa pergi ninggalin aku?"

Gue mendengus. "Kamu emang beneran makhluk yang paling nyebelin, Park Woojin. Jadi cepet bangun sekarang, atau aku gak akan pernah maafin kamu."

Tapi tepat setelah itu, airmata gue kembali keluar dengan sendirinya.

Rasanya baru siang tadi Woojin menelepon gue dan mengucapkan selamat ulangtahun dengan nada bersalah karena sempat lupa kalau hari ini umur gue bertambah setahun.

Sebenarnya itu cuma hal remeh, dan gue pun udah bilang kalau gue enggak apa-apa. Tapi harusnya gue tahu kalau seorang Park Woojin gak akan pernah menyepelekan satu pun tanggal penting di hidupnya.

Dua jam kemudian, giliran Siyeon yang menelepon gue dan memberitahukan kalau Woojin berada di UGD rumah sakit dengan suara yang bergetar.

"Nancy, lo bisa ke sini sekarang?"

Woojin mengalami kecelakaan mobil saat menuju ke rumah gue dan meninggal di perjalanan menuju rumah sakit.

Kado yang benar-benar indah untuk sebuah ulangtahun bukan?

"So can you tell me how could a human being stay around on this earth without the force of gravity, Park Woojin?" bisik gue seraya menggenggam tangan dinginnya sekali lagi.

"Because I have lost you today. I have lost my gravity."



Gravity: Park Woojin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang