Inilah Maryam

12 2 0
                                    

Aku ingin menjadi malam
Yang tak pernah merasakan perihnya siang hari

⭐⭐⭐

Semua akan indah pada waktunya.kalimat yang selalu ku tanamkan dalam hati ku.

Aku seorang wanita yang tak pernah merasakan kasih sayang
Aku seorang wanita yang tak pernah merasakan suasana kekeluargaan
Aku seorang wanita yang tak pernah merasakan punya teman
Dan Aku seorang wanita yang tak pernah merasakan  kebahagiaan

Tetapi...

Aku seorang wanita yang terasisihkan
Aku seorang wanita yang selalu mendengarkan indanya cacian orang termasuk cacian ibuku
Aku seorang wanita yang selalu merasakan ketika benda panjang nan runcing memecut semua tubuhku
Aku hanya seorang wanita ahir zaman yang berpasrah dengan semua keadaan yang ku rasakan sajak kecilku

Aku adalah ....

Maryam zakaria As-Saaq

⭐⭐⭐

"Maaf bu,aku tidak sengaja menyenggol tangan keyra" suara parau khas wanita sedang menangis kesakitan

Plakk

"Sudah saya bilang jangan sekalipun kamu menyentuh anak saya.meskipun itu tidak sengaja" terlihat sorot mata ibu memi murka penuh amarah

"Memangnya kenapa bu?aku saja tak merasa keberatan kalau kak maryam menyentuh bahkan menciumku.dia itu kakak ku bu" ujar keyra yang merasa aneh.karena sedari kecil dia tidak diperbolehkan untuk bermain,bukan bukan...bahkan berinteraksi dengannya sekalipun tidak boleh.

"Dia wanita hina Keyra,jangan pernah sekalipun kamu membahtah ibumu"

"Tapi kan bu...."

"Sudah sudah,sekarang kamu masuk kekamar mu langsung mandi.karna ibu tidak sudi anak ibu bersentuhan dengan anak ini.dia terlalu kotor nak" potong bu memi sebelum semuanya menjadi panjang

"Sebegitu hinanya aku,sebegitu kotornya aku?sehingga kuliku ini seperti amat teramat najis untuk bersentuhan dengan adikku sendiri" pertanyaan itu maryam pendam dalam hati.tidak cukup berani jika dia harus mengatakan pertanyaan itu pada ibunya.

Dari kecil ibunya sangat membenci maryam.entah apa penyebabnya.meski ayahnya tidak pernah berkata kasar ataupun menyakiti maryam,tetapi dia juga tidak pernah membelanya atau melindunginya,seperti ayah ayah yang diluaran sana yang selalu siap siaga untuk melindungi putrinya dari apapun yang menyakiti putrinya.

Meski maryam tidak pernah merasakan kasihsayang seorang keluarga tetapi dia tetap bersyukur karna dia masih bisa melanjutkan pendidikannya samapai saat ini.dia mahasiswa jurusan manajeman di Universitas Indonesia Bandung semester ahir,sekarang dia sedang berkutit pada laptopnya untuk menyelesaikan skripsinya tepat waktu.

Selama hidupnya,dia sangat berprestasi,bahkan sejak dia masih di bangku seolah Dasar dia mendapatkan banyak begitu piala dan piagam sampai dia menjadi seorang mahasiswipun dia dapat mengumpulkan 1999 piala dengan predikat juara satu semuanya.SEMUANYA

tetapi hal tersebut tidak pernah sekalipun dilirik oleh ibunya.bahkan ibunya hanya meelontarkan kata-kata yang tidak enak untuk didengar oleh maryam

"Alah..hanya jadi sampah tuh piala dibawa kerumah"

Ayahnyapun tidak pernah merasa senang ataupun benci dengan prestasi yang diraih maryam.dia hanya netral-netral saja.hanya memberikan ucapan selamat saja,itupun dengan tampang datar

"Selamat ya iyam"

Berbeda dengan adiknya,keyra.dia sangat bangga pada kakaknya meski dia dipandang sebelah mata oleh semua orang tetapi dia masih bisa bertahan sampai saat ini hingga membuahkan begitu banyak preatasi dan membopong begitu banyak piala dan piagam.

"Uwalahhhh...udah banyak banget kakak bawa beginian ke rumah.aku sampe bosen nguncapin selamat sama kakak.aku bangga punya kakak kaya kak maryam"

⭐⭐⭐

Maryam ingin cepat lulus.maryam ingin segera mendapatkan pekerjaan dan hidup mandiri terpisah dari keluarganya.bukan karena dia menyimpan dendam pada ibunya,tetapi dia hanya ingin memberikan ketenangan dirumah itu tanpa ada dirinya.mungkin dengan dirinya pergi keluarga itu bisa lebih bahagia dengan tidak ada lagi perdebatan antara bu memi dengan keyra yang selalu alasan nya itu dirinya.dia ingin bebas mencari kebahagiaan yang dia dambakan meski selama ini pun dia bahagia.dia menganggap bahwa perlakuaan ibunya itu bentuk kasih sayang yang diberikan secara berbeda pada anaknya.

"Huh...semangat iyam buat ngejar skripsinya.minggu depan kamu akan jadi sarjana"

Begitulah maryam.dia hanya bisa tersenyum pada pekerjaannya itupun di kamarnya sendiri.

Kesakitan fisik maupun batin tidak pernah menjadikan penghalang bagi dirinya untuk semangat hidup,dan menjadikan hidup ini lebih berwarna meski sekarang masih abu-abu.maryam percaya semua akan indah pada waktunya.alloh swt sedang menguji keimanan dan kesabarannya,alloh akan mengirimkan kebahagiaan itu pada waktunya.waktu itu akan dia tunggu sampai kapan pun,walau dia tidak merasakan kebahagiaan di dunia maryam tidak mengapa,maryam hanya ingin dan selalu berdoa kepada yang diatas untuk bisa bahagia disyurganya kelak dengan anggota keluarga.Bumemi,Keyra,dan ayah.penantian itu akan ditunggu maryam.

⭐⭐⭐

Syukron🙏buat yang membaca cerita aku.jujur aku itu baru sekarang-sekarang ini buat cerita.aku minta untuk komentari apa yang kurang dan juga minta terus dibaca sampe enddingnya.itu bakalan jadi penyemangat aku banget.
Tapi ada yang baca sama ngevote syukur alhamdulillah,gak ada juga gak papa,aku legowo kok😊
Tapi syukur² banyak yang baca sama nge vote yaa😉😁

Untaian TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang