Setelah kejadian itu mereka berdua jadi semakin akrab dan sekarang Aris mengajak Anis ketemuan di taman
"Aduhh mana sih Aris kok belum belum datang juga sih mana ngak bisa di telpon lagi"ucap Anis kesal
*Anis terus menelpon Aris*
1 jam kemudian aris tak kunjung datang dan Anis pun kecewa ke Aris karena tidak menepati janji nya
"Kalau tidak bisa menepati janji jangan janji karena gue nggak suka orang yang bohong" Anis menulis itu di kertas yang iya bawa tadi
Anis berjalan menuju rumahnya yang agak jauh dan tiba tiba ada yang membekapnya dari belakang ternyata Anis di cilik dan di bius selama 2 hari Anis pingsan dan selama itu juga Harun dan Aris mencari
Flashback on
"Anis maafin aku aku telat tadi hp aku lowbet"ucap Aris
"Anis Anis kamu di mana" Aris terus mencari Anis dan Arispun menemukan surat yang ditulis oleh Anis setelah membaca surat tersebut Aris langsung menuju rumah Anis ia pikir Anis pulang ke rumahnya sesampainya di rumah anis
"Assalamualaikum"ucap Aris
"Waalaikumsalam"ucap harun
"Kak anis ada di rumah ngak "ucap Aris
"Loh bukannya sama kamu ya tadi dia bilang mau ketaman ketemu lo"ucap harun
"Tapi kak tadi gue udah ngelilingan taman ngak ada"ucap Aris dengan muka khawatir
"Jangan jangan dia di culik lebih baik kita cari Anis sekarang"ucap harun
"Ya udah ayo"ucap ArisFlashback off
Anis mengerjap ngerjapkan matanya dia berada di ruangan yang gelap tiba tiba lampu menyala menampakan seorang perempuan
"Siapa lo,kenapa Lo bawa gue kesini"tanya Anis
"Hahaha dasar bodoh gue mau bunuh Lo secepatnya"jawab perempuan itu
"Lo siapa dan kenapa Lo mau bunuh gue"tanya Anis
"Karena Lo udah Deket sema aris dan gak ada yang boleh miliki Aris selain gue"jawabnya
"Gue tanya Lo siapanya Aris"Anis
"Gue adalah mantannya Aris dan gue masih sayang sama Aris dan loooo ngak berhak suka sama Aris"jawabnya
"Apa kata lo gue ngak berhak yang ngak berhak itu loooo karena lo itu cuma mantannya"jawab Anis
"Ohhhh lo berani sama gue awas ya looo"ucap perempuan itu
"Awas apaan"jawab Anis dengan lantang
*Si perempuan itu mendekati Anis dengan membawa pisau*
"Jangan sakiti gue"ucap Anis dengan mata yang memerah seperti mau menangis
"Kenapa lo,lo takut"jawab perempuan itu
Kemudian perempuan itu semakin mendekati Anis, dengan sengaja menggoreskan pisau itu lengan Anis alhasil tangan Anis mengeluarkan cukup banyak darah
"Awww"rintih Anis kesakitan
"Haaaaahaaaaa"tawa itu semakin mengema di telinga Anis
"Aris,bang Harun cepat kesini Anis takut"ucap nya lirih
*Perempuan itu udah pergi dengan sisa sisa Kekuatan yang Anis miliki Anis berusaha menggapai ponsel di sakunya untuk menelpon Aris
********Di sisi lain*******
Dert.....dert......dert.....
Suara telepon dari HP nya Aris
"Ris itu telpon kamu bunyi cepat angkat"pintah mama Aris
"Iya ma"ucap Aris sambil mengambil telepon itu dan melihat notif ternyata telepon itu dari anis
"Anis kamu dimana aku sama bang Harun nyariin kamu
"Ris tolongin gue,gue di culik gue ada di rumah tua"ucap Anis ya memang Anis sudah tau iya dimana
"Ok aku sama bang Harun kesana"ucap Aris
*Di saat lagi teleponan tiba tiba ada yang merebut hp Anis dari belakang*
