"Din lo tau gak cewek kemarin yang diceritain sama Zaidan" tanya Aliya ke Dinda.
"Tau dia anak PMR kenapa emangnya Al?" tanya Dinda sambil menulis.
"Siapa sih namanya" tanya Aliya kepo.
"Putri, kenapa Al?" tanya Dinda menghentikan tulisannya.
"Enggak gapapa" jawab Aliya menggeleng.
"Suka ya lo sama Zaidan" goda Dinda.
"Eh, ya.. e..enggak" jawab Aliya gugup.
"Bohong deh, jujur aja kali gak gue bilangin kok" ucap Dinda lagi.
"Iya deh iya gue suka" pasrah Aliya.
"Wahh kok bisa lo suka sama dia?" kepo Dinda.
"Hah Aliya suka sama Zaidan? " tanya Fatir terkejut saat tak sengaja mendengar ucapan Dinda.
"Iya Fat, udah kamu diem dulu biar Aliya cerita, kok bisa Al?" kata Dinda mengibas tangannya di hadapan Fatir.
"Hari pertama gue masuk di sekolah ini, gue liat dia waktu gue liat dia gue merasa kaya ada yang beda gitu sama dia, terus gue juga suka cara berfikirnya dia, bagaimana cara dia menghadapi suatu masalah, dan kalau dia ngomong itu berwibawa banget di mata gue, gatau kenapa gue bisa bernilai kaya gitu ke dia dan gue juga bingung kenapa gue bisa suka gini ke dia" jawab Aliya sambil menghayal cara Zaidan berbicara.
"Lebay deh lo Al berwibawa apanya" sela Fatir sambil tertawa namun, tidak ditanggapi oleh kedua wanita itu.
"Ya ampun Al gue yakin nih ya lo itu bukan cuma suka ke dia tapi lo cinta sama dia" ucap Dinda sambil tersenyum.
"Hah maksudnya? Kenapa lo bisa nyimpulin kaya gitu?" tanya Aliya bingung.
"Karena gue liat mata lo berbinar waktu lo ceritain tentang dia ke gue, yaudah nanti gue bantuin lo deh biar bisa deket sama Zaidan" tawar Dinda tulus.
"Makasih sebelumnya Din, tapi bener gue gamau pacaran ataupun deket sama dia" jujur Aliya.
"Loh kenapa Al?" tanya Dinda bingung.
"Karena dengan kaya gini aja gue udah seneng, gue gak mau aja ntar kalau gue pacaran sama dia terus ada yang namanya putus, dan pernikahan juga gak selamanya diawali dengan pacaran kan" jelas Aliya.
"Wahh gila lo Al, gue doain deh dia jodoh lo" ucap Dinda.
"Makasih Din, kalau gitu gue balik ya." ucap Aliya di balas dengan anggukan Dinda.
"Saran gue mundur Al dia udah punya pacar" teriak Fatir dibalas pukulan oleh Dinda.
"Kamu apaan sih, ngomong gitu ke Aliya" marah Dinda.
"Ya maaf akukan cuma bilang yang sejujurnya" bujuk Fatir.
"Iyadeh" jawab Dinda memutar bola matanya malas.
••••
"Dari mana Al? " tanya Key saat melihat Aliya berjalan ke bangkunya.
"Ehhh... Dari tempatnya Dinda" jawab Aliya duduk di bangkunya yang bersebelahan dengan Key.
"Ohh.. Ngapain?? " tanya Key menatap Aliya kepo.
"Enggak, cuma nanya sesuatu aja" jawab Aliya sambil memainkan hpnya sambil sedikit memikirkan perkataan Fatir tadi.
"Nanya apaan? " tanya Key lagi.
"Kepo banget sih Key udah ah" ucap Aliya kesal dan berjalan keluar kelas.
Disaat Aliya bejalan keluar kelas bertepatan dengan Chloe dan Keira yang baru masuk ke dalam kelas. Chloe dan Keira menatap Aliya bingung melihat wajah kesalnya. Kemudian mereka memutuskan untuk menemui Key dan menanyakan apa yang terjadi terhadap Aliya.
"Kenapa Aliya Key?" tanya Keira menatap Key dan duduk di depan Key, diikuti Chloe duduk di sebelah Keira
"Tau tuh, gue cuma nanyain aja dianya kesel" jawab Key menaikkan bahunya.
"Emang lo nanya apaan sampe dia kesel?" tanya Chloe.
"Gue cuma nanya dia dari mana, terus dia ngapain, udah itu aja terus dia bilang kepo banget terus dia langsung pergi" jelas Key.
"Lagi PMS kali si Alya" ucap Keira sambil membuka buku dan di balas anggukan keduanya temannya.
••••
Di taman sekolah Aliya sedang melamun sendiri. Ia memikirkan perkataan Fatir tadi yang sempat di dengarnya walaupun sekilas.
"Kenapa sih gue harus fikirin Zaidan terusss huaaaaa" ucap Aliya kesal.
"Kenapa lo Al" tanya seseorang mendekati Aliya. Aliya yang mengenali suaranya pun terkejut dan membalik badannya perlahan. Ternyata benar dugaannya bahwa pria yang bertanya padanya itu, pria yang sangat dikaguminya.
"Ehmm enggak papa Za" jawab Aliya membalik badannya lagi.
"Yakin lo gak papa? Tadi gue liat lo kayak kesel gitu, cerita aja kali" ucap Zaidan duduk di sebelah Aliya.
"Hmm, iya gue lagi kesel" jawab Aliya menghela nafasnya.
"Kenapa?" tanya Zaidan mengerinyitkan alisnya."Gapapa lagi kesel aja, ohiya gimana cewek yang lo deketin?" tanya Aliya mengalihkan pembicaraan sambil menatap Zaidan.
"Masih sama" jawab Zaidan seadanya.
"Maksudnya?" tanya Aliya yang tak mengerti."Ya masi sama aja, masih cuek" jawab Zaidan.
"Sabar Zai jangan menyerah dong SEMANGAT" ucap Aliya dan mengepalkan tangannya ke udara."Iya makasih Al, lo juga jangan kesel² mulu ntar jelek" ucap Zaidan mendaratkan tangannya di atas kepala Aliya.
Aliya yg mendapat perlakuan manis dari Zaidan hanya tersenyum kecil. "Apaan sih lo" menyikut lengan Zaidan.
"Yaudah masuk yuk ntar lagi bel" ajak Zidan di balas anggukan Aliya.
Perjalanan menuju kelas membuat Aliya tersenyum senang karena Zaidan selalu melontarkan lelucon yang receh menurut orang² tetapi di mata Aliya sereceh apapun itu lelucon tetap lucu. Dan karena Zaidan juga Aliya dapat melupakan ucapan Fatir tentang Zaidan yang memiliki pacar.
Tbc
Selamat puasa bagi yang menjalankan 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Like Your Concern {Slow update}
Teen Fiction"Semoga semua gak akan kebongkar sebelum gue sendiri yang jujur ke dia" - A