Bagian Ketiga

39 28 12
                                    

Sejenak mereka seperti sepasang kekasih yang sedang melepas rindu di dalam pelukan, tanpa disadari mereka tertidur di dalam gudang tersebut,sampai penjaga sekolah menemukan keberadaan mereka dan membantu mereka untuk keluar dari gudang.

Selena POV
Huftt baru pertama masuk sekolah udah telat. Kenapa aku berada didalam mobil yang sangat asing ini. Astaga dia manis sekali, ahh apa sih perkataan ku. Kenapa dia jadi sedingin ini aneh sekali cepat banget berubah-ubah mood nya. Aku sedih apa aku seburuk itu sampai mungkin dia seperti tidak menginginkan kehadiranku, Dia memeluk ku, mungkin di dalam dirinya dia hanya ingin membuat ku tenang, padahal di dalam diri ku, pelukan ini sangat membuatku nyaman, mengapa bisa aku nyaman di pelukan orang yang baru ku kenal.

* Rumah Selena *

"Ahh cape banget hari ini, rasanya badan ku semua ingin runtuh" ucap Selena sambil memijiti kakinya.

"Non, mau bibi buatkan apa?" ucap bibi Selena, sambil membawakan air putih ke ruang tamu untuk selena.

"Ah bibi tak perlu repot-repot, bibi istirahat saja, biarkan aku saja yang mengurus diri ku bi.." ucap Selena sambil mengambil air putih di tangan bibi nya itu.

"Non sepertinya lelah yah? Apa ada hal yang terjadi sehingga non terlihat lemas seperti ini?" tanya bibi yang sangat khawatir melihat keadaan anak majikannya itu.

"Ahh tidak bi, mungkin karna keadaan panas diluar sana yang membuat tubuhku terlihat lelah, apalagi tadi jalanan lumayan padat" Ucap Selena seakan-akan tidak terjadi apa-apa kepada bibi nya itu

Iya Selena Anderson adalah seorang gadis yang mandiri, mungkin sejak papi dan mami nya itu sering berpergian keluar kota, makanya Selena seperti sudah terbiasa mengurus dirinya sendiri, meskipun banyak pelayan di rumah Selena namun Selena tidak pernah menganggap mereka layaknya pembantu, Selena menganggap mereka seperti keluarganya sendiri, maka tak jarang orang yang menyukai sikap Selena, terlebih lagi dia Cerdas dan parasnya yang cantik dan mungkin bisa membuat pria lain membungkam saat melihat kecantikan Selena, namun Selena tidak pernah menganggap bahwa ada yang mencintai dia, dia hanya berfikir bahwa dia hanyalah si pembawa sial.

"Apa benar aku si pembawa sial untuk Mami Papi? Aku janji sama kalian aku tidak akan pernah mengecewakan kalian, tolong kembali lah berkumpul bersama ku aku merindukan kalian." Ucap selena sambil meneteskan benih air mata.

Sebaliknya..

* Dirumah Vino *

"Kenapa sih gue hari ini banyak banget sialnya, udah ketemu sama cewe aneh, telat ke sekolah, pasti bentar lagi gue dimarahin bokap nyokap gue" gerutu Vino sambil membuka seragam putihnya tersebut.

Saat Vino ingin menaiki anak tangga, terdengar orang sedang memanggil namanya dengan sangat amat keras..

"VINOO!!!" Teriak sang Kakak lelaki nya.
"Tuh kan apa gue bilang.." batin Vino
Vino pun dengan langkah terpaksa ia menghampiri kakaknya yang mungkin sedang emosi akibat ulah adiknya tersebut.

"Apa-apaan ini?! Ha? Kamu baru masuk sekolah sudah buat MASALAH Ya!!" Ucap sang kakak dengan nada keras ke Vino, sambil melemparkan kertas ke hadapan vino, iya itu adalah surat peringatan akibat pelanggaran yang dilakukan vino di masa MOS nya.

"Hehe itu tadi ada kendala ka" ucap Vino sambil menyengir seperti tidak ada masalah apapun yang dia perbuat.

"Kakak Bakal kas.." terpotong oleh ucapan Vino.

"E-ehh Jangan kaa, please jangan kasih tau papa mama kalau aku kena masalah, kalau mereka sampai tau habislah aku" ucap vino sambil memohon agar kakaknya tidak melaporkan kejadian ini terhadap orang tuanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 06, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang