Hye Na marah. Ia merasa bahwa harga dirinya sudah diinjak-injak. Memang benar mereka membuat kesalahan, tapi bukan berarti pria berengsek itu boleh memperlakukannya seperti binatang.
"Hye Na~ya, gwenchana?"
Eun Ji berlari menghampirinya dan langsung mengecheck dari ujung kepala hingga ujung kakinya. Wanita itu tampak sangat khawatir terhadap Hye Na.
Hye Na sudah mengemasi barangnya dan meninggalkan neraka tersebut. Ia lalu menunggu Eun Ji di sudut jalan hanya karena ia sudah tidak tahan berada di villa itu. Hye Na bahkan tidak peduli lagi jika ia tidak mendapatkan gajinya. Lebih baik tidak mendapatkan uang daripada membiarkan dirinya diperlakukan seperti binatang.
"Aku tidak apa-apa," jawab Hye Na. "Bagaimana dengan Boram? Dia pasti sangat terkejut dan ketakutan. Aku tidak tahan lagi untuk berada disana. Pria berengsek itu me-"
"Ya!" Eun Ji menghentikan omelan Hye Na. "Yang terpenting sekarang adalah dirimu. Teman-teman yang lain sudah menenangkan Boram dan bos mengizinkannya untuk tetap bekerja. Jadi jangan khawatir."
Hye Na menghela napas lega. Ia pikir Boram juga akan kehilangan pekerjaannya karena kecelakaan yang sama sekali tidak di sengaja ini.
"Hye Na~ya."
Eun Ji tiba-tiba menyelipkan sesuatu ke tangan Hye Na. Amplop. Hye Na langsung mengerut memandangi Eun Ji.
"Kau tahu aku tidak menyelesaikan pekerjaanku. Dan jika kau berpikir aku menginginkan uangnya, tidak, sama sekali tidak. Aku akan lebih suka mendapatkan uang dari membersihkan kotoran anjing daripada mendapatkannya dari orang-orang tidak punya hati macam mereka!"
Hye Na mengembalikan amplop itu kepada Eun Ji. Hye Na memang keras kepala dan mempunyai prinsip yang patut diacungi jempol jika menyangkut harga dirinya dan keluarganya. Eun Ji lalu merangkul Hye Na.
"Arraseo. Jangan khawatir, aku akan mencarikan pekerjaan paruh waktu lainnya untukmu."
Hye Na mengangguk pelan.
"Tapi, Ji~ya, apa kau tahu siapa pria berengsek tadi?" Tanya Hye Na.
Eun Ji melepaskan rangkulannya dari bahu Hye Na dan tampak berpikir sesaat.
"Aku tidak yakin, tapi teman-teman bilang dia salah satu pemuda terkaya di Korea saat ini. Sepertinya dia adalah penerus YnG Grup."
"YnG Grup?!" Mata Hye Na membelalak. "Maksudmu YnG Grup yang punya Sekolah Elite itu?"
Eun Ji mengangguk. "Kurasa begitu."
Rasa kaget Hye Na pudar, digantikan dengan kekesalannya. Ia lalu mendecih. "Tidak heran dia menjadi sangat angkuh. Dia pasti sudah terbiasa membudakkan manusia dengan semua uang yang dia punya."
Eun Ji mengibaskan tangannya di depan Hye Na. "Aish Hye Na~ya, lupakanlah masalah ini untuk sekarang. Pulanglah dan istirahat. Kau mulai terlihat lelah sekarang." Eun Ji memang selalu bersikap sangat dewasa dan seperti seorang ibu bagi Hye Na meskipun usia mereka sama.
Hye Na pada akhirnya mengangguk mengiyakan.
"Aku pulang dulu. Jangan pergi dekat-dekat pria berengsek itu, okay?"
Eun Ji membuat tanda 'ok' dengan tangannya dan mendorong Hye Na pelan. "Hati-hati Hye Na~ya."
"Ne."
Mereka saling melambaikan tangan dan berpisah.
Pft. Benar-benar malam yang melelahkan. Hye Na hanya berharap bahwa Eun Ji tidak akan terkena masalah apapun di tengah-tengah semua manusia tidak berperasaan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil Beside Me
FanficSegalanya mudah bagi Park Chanyeol karena ia memiliki kekayaan, ketampanan, dan popularitas yang membuatnya hanya butuh menjetikkan jari untuk memenuhi semua keinginannya. Namun demikian, hidupnya tidak seindah yang dibayangkan. Chanyeol menutupi ba...