Rabu, 23 April
Ditemukan mayat seorang petugas kepolisian di hutan sebelah utara kota.
Yang menemukan mayat adalah seorang detektif kepolisian divisi 1.
Mayat ditemukan di sebuah gubuk dengan 2 garis luka di leher."Hei, apa-apaan laporan ini? Disini bahkan tidak disinggung sedikitpun tentang adanya saksi!", aku bahkan tak habis pikir kalau petugas ini merupakan lulusan terbaik akademi.
" Laporan ini tak akan membantu sedikitpun jika diadakan penyelidikan ulang"
"Maaf Pak, tapi inspekturlah yang memberi instruksi agar keberadaan saksi dirahasiakan terlebih dulu"
"Tapi ini adalah laporan investigasi! Saksi memang harus dirahasiakan dari publik, bukan dari kepolisian!", daripada berdebat dengannya, mungkin lebih baik jika aku menanyakannya secara langsung kepada inspektur.
Tapi inspektur malah pergi entah kemana. Jadi aku pergi menemui saksi di rumah sakit. Dia memang tidak memiliki luka luar tapi dia tetap diam ketika ditanya, mungkin karena tekanan setelah melihat pembunuhan.
Saat di rumah sakit, aku bahkan tidak bisa menyapanya karena dia sudah teriak duluan setelah melihat wajahku.
Sebenarnya aku sangat terkejut, apalagi suara teriakannya sangatlah keras dan melengking. Karena hal itu, aku malah diusir seorang suster dan terpaksa aku harus segera pergi dari rumah sakit. Tapi tiba-tiba kepalaku sakit sekali dan aku mendengar suara teriakan yang menggema. Saat aku menuju suara itu, yang kutemui adalah orang-orang yang mengerumuni mayat seseorang. Dan mayat itu adalah suster yang tadi menceramahiku!
Saat kuperhatikan lebih seksama, dia juga ada di situ, anak yang menjadi saksi di kasus sebelumnya, juga ada di kerumunan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cases Of Grim Reaper
Mystery / ThrillerSekumpulan kasus yang menemui akhir buntu dan membawa kenyataan yang tidak diharapkan