File 5

19 0 0
                                    

Sepi.........
Ini sepi sekali!
Kenapa aku harus berduaan dengan si bungsu di ruangan yang kosong ini?
Kata inspektur kami akan diberi ruangan sendiri sebagai markas, tapi markasnya belum selesai dan kami harus menetap di ruangan kosong ini untuk sementara waktu.

"Ah....um......jadi, bagaimana kabarmu?"
"Baik, Pak"
Sial, dia itu terlalu formal. Bagaimana aku bisa melakukan misi ini dengan orang sekaku dia?

"Ah, begitu. Jadi......kau sudah tahu misi yang diberikan, kan?"
"Sudah, Pak! Inspektur sudah menjelaskannya"
Kau terlalu kaku......... Apa kau tidak tahu cara bersantai?
Mungkin aku harus mencari anggota baru, kalau bisa sih orang yang ceria.

***

Dia merapikan mejanya yang sangat berantakan. Mungkin dia terbangun setelah bekerja semalaman. Dia melihat sekumpulan berkas di mejanya lalu tersenyum,
"Sudah lama ya, sepertinya kau tidak berubah dari dulu, Cipto!"

***

Siapa ya petugas yang sesuai untuk misi ini? Apa aku bisa memasukkan petugas dari divisi lain?
Sepertinya aku harus menelpon inspektur,
"Halo, Pak"
"Ah, halo. Bagaimana? Sudah ada perkembangan?"
"Sebenarnya saya hanya ingin bertanya"
"Bertanya? Soal apa?"
"Apa saya bisa menambahkan anggota untuk tim khusus ini dari divisi lain?"
"Hah, kau sedang menghayal ya? Apa kau tidak mendengar penjelasanku waktu itu? Kau bahkan bisa melibatkan seorang yang bukan petugas kepolisian!"
"Ah, Bapak pernah bilang begitu ya? Kok aku tidak dengar........"
"Sudahlah! Kukira ada yang penting"

Inspektur langsung memutus telponnya. Tapi mendengar perkataan pak inspektur, aku termenung. Mungkin aku bisa minta tolong pada orang itu, tapi sekarang dia dimana ya?

"Pak Sucipto!", tiba-tiba seorang petugas berlari ke arah ku sambil teriak teriak
"Ada apa?"
"Baru saja ada ledakan bom di kompleks F di sebelah barat kota"
"Apa? Bom berantai lagi? Cepat panggilkan Andreas dari divisi satu!"
"Ah, dia sebenarnya sudah pergi ke TKP duluan tadi"

Cases Of Grim ReaperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang