Temen Nyokap

Hari-H (2)

Wah anjing sih ini, gak bisa dibiarin lagi.

Gue menatap Luke dengan tatapan lo-yakin-ngajak-gue-duet? Tapi malah dijawab dengan tangan Luke yang merangkul pinggang gue dan menarik  gue agar lebih dekat ke arah dia yang udah duduk sambil mangku gitar.

Dua sekolah teriak histeris, apalagi para dedek gemes yang suka banget sama Luke.

Nanti malem gue masih hidup gak ya?

Gue sekali lagi melirik ke arah Calum, tapi yang gue liatin malah bikin gue tambah bete.

Iyalah bete, dia poto sama Keyla makin-makin gayanya, pake sok-sokan rangkul gitu lagi.

"I just wanna see,
I just wanna see how beautiful you are,
You know that i see it,
I know you're a star," nyanyi gue sama Luke dengan berbarengan.

Ada untungnya juga ye, emak dulu maksa gue ikut les nyanyi. Jadi gak malu-maluin banget.

"You're my water when I'm stuck in the desert,
You're the tylenol i take when my head hurts.
You're the sunshine on my life."

Kali ini bagiannya Luke buat nyanyi, dia beberapa kali ngeliatin gue sambil senyum-senyum gak jelas, apalagi pas bagian You're the sunshine on my life. Disitu Luke ngeliatin gue sambil ngedipin sebelah matanya, bikin gue ketawa lepas sambil nyembunyiin muka gue di belakang punggungnya.

Setan emang, untung aja micnya udah gue jauhin, biar ketawa gue gak kedengeran.

Lagi-lagi dua sekolah histeris, heran gue. Orang kayak Luke diperebutin? Ambil gih ambil! Gue maunya ama yang pake ulos, ehek.

"If you love me won't you,
Love me won't you." tepuk tangan yang meriah kami dapatkan ketika selesai menyanyikan lagu best part.

Gue tersenyum dengan lebar lalu menatap ke arah Luke yang tampaknya tersenyum sama lebarnya dengan gue. Dia mengambil tangan gue lalu mengamitnya, lumayan erat.

Tenang Luke, aku gak terbang.

"Ew okay love birds, lo berdua pergi sana hush-hush," usir Michael yang sepertinya lagi menggantikan MC tadi.

Luke sama Michael sempat melakukan bro hug sebelum akhirnya mengajak gue untuk turun dari panggung. Lumayan banyak dari temen gue maupun temen Luke memberikan pujian seperti 'Gila men, lo keren!', 'Peje lah anjay!', atau 'Mantab es mamih gratis nih" dan masih banyak pujian lainnya.

Duh heran kenapa meet and greet kemaren bukan gue bintang tamunya.

Ini bunga mana bunga? Gue gak dikasih bunga nih biar romantis?

Gue pun memutuskan untuk pergi sebentar dan menghampiri stan minuman, jadi gini toh jadi Raisa? Ribet juge ye.

"Suara lo bagus juga," puji seseorang yang membuat gue menengok ke arahnya tapi masih dalam posisi gelas masih di mulut gue.

Anjing, itu Calum, njing.

Calum yang panik gara-gara gue mendadak keselek langsung menanyakan apakah gue gapapa dan meminta maaf karena udah bikin gue kaget.

"Bego, liat kondisi napa!" umpat gue sebal setelah menetralkan pernapasan gue, dan jantung gue lebih tepatnya.

"Sori," katanya lagi sambil menunduk.

Gemes juga.

"Iya, iya, makasih deh pujiannya," kata gue.

Calum sama gue diem-dieman setelah itu, kebiasaan nih canggung. Calum gak kayak Luke yang bisa mecahin suasana jadi anget kayak aer pipis di kolam renang.

"Del," panggil Calum, rasanya pengen sujud syukur aja soalnya ada yang ngomong.

Apansi alay.

Calum daritadi cuma natap gue dengan pandangan yang asdfghjkl ganteng. Ah, enggak, dia mah mau mata sliwer juga tetep ganteng.

"Kenapa?" tanya gue penasaran.

Pas Calum membuka mulutnya untuk mengucapkan sesuatu, suara Michael anjing sudah mengacaukan segalanya.

"Alright! Boyz and gurlz! It's the time! Waktunya buat pengumuman King and Queen yeay!"

Sok inggris lo, biasanya juga suka ngomong jawa.

Ini tolong gak ada yang mau nampol Michael apa? Calum sekarang jadi pergi buat berdiri di deket panggung, antisipasi kalo menang katanya.

Bahlul.

"Del? Ngapain disitu? Sini lah jangan kayak jomblo," teriak Michael dari atas panggung.

Gue tanya sekali lagi, gak ada yang mau nampol Michael? Kesempatan terakhir loh.

Tai kamu, Mek.[]

———
WOI WOI WOI HAPPY 1K MAKASI BANYAK YA YANG MASI BETAH BACA CERITA ABSURD GUE AHHAHAHAHA! LOPYU GUYS.

Bonus aku sama mekel kelipord ya!