Doyoung terdiam ketika dirinya, untuk kesekian kali melihat tingkah Nancy dan Jaehyun yang sedang bermesraan dihadapannya. Doyoung tidak marah, juga tidak kesal. Perasaan yang ia rasakan lebih kearah muak.
Setelah 5 hari menangisi hubungannya dengan Jaehyun yang berakhir secara tragis, Doyoung akhirnya tersadar. Tidak ada gunanya menangisi pria itu. Toh, pria itu tidak akan menyesal nantinya, pikir Doyoung.
Akhirnya, Doyoung memutuskan untuk bangkit kembali secara perlahan. Ia mulai mau makan makanan yang dibelikan oleh kakaknya, sebelumnya ia hanya minum air putih. Juga mulai bersosialisasi dengan orang lain, dimulai dengan Jungwoo yang setiap hari datang untuk menjenguknya.
Dan, ia merasa lebih baik lagi, ketika mendengar nasihat nasihat kecil dari adiknya itu. Jadi, setelah merasa cukup baik. Doyoung kembali pergi ke-universitasnya, meski ia terlihat sangat buruk.
***
Doyoung terkejut setengah mati, ketika melihat reaksi Ten. Pemuda asal Thailand itu menangis keras. Tak henti hentinya ia memanggil nama Doyoung, bahkan ia tidak mau melepaskan pelukannya pada Doyoung jika tidak dipisahkan oleh Johnny, kekasih Ten.
"Doyoung-ah, jangan berbuat bodoh lagi. Kukira kau bunuh diri." Isak Ten setelah tangisannya mereda.
"Aku tidak sebodoh itu." Kekeh Doyoung ketika mendengar perkataan Ten.
Ten hanya mendengus, lalu kembali mengusap air matanya. Ten benci melihat Doyoung yang seperti ini. Sahabatnya itu bertambah kurus, ya Ten sadar. Setidaknya, Ten tidak melihat satu luka pun yang bersarang ditubuh tinggi sahabatnya itu. Hal itu cukup, untuk membuat Ten tak henti hentinya bersyukur pada Tuhan.
"Kau terlihat buruk." Kata Ten dengan nada bercanda. Tangisannya sudah berhenti. Sebenarnya, ia sedikit malu karena diperhatikan oleh banyak orang ketika menangis tadi.
"Astaga, apakah seburuk itu?" Sahut Doyoung dengan nada yang pura pura terkejut. Lalu, mereka tertawa bersama.
***
Keesokannya, fakultas Doyoung mendapat banyak tamu. Mulai dari fakultas kesenian, Management, Olahraga, Sastra dan Bahasa, masih banyak lagi.
Doyoung terkekeh melihat Hanbin dan Daniel yang biasanya bertengkar, berubah menjadi akrab. Demi dirinya.
"Young-ah, akhir pekan ini, bagaimana jika kita pergi kepantai bersama sama." Tanya Hanbin sambil tersenyum manis. Diikuti dengan sorakan Bobby dan Daniel.
"Aku ikut!"
"Nado!"
Doyoung terdiam. Lalu tersenyum lembut.
"Aku sedang malas keluar rumah, hyung. Maaf." Jawab Doyoung.
Tak habis pikir. Johnny segera membuka mulutnya.
"Kalau begitu, kita bermain dirumahmu saja." Sarannya.
"Bukan ide yang buruk, bagiku. Lagipula, kalian tahu sendiri kan, kalau aku tinggal sendirian sekarang. Aku sedikit kesepian." Sahut Doyoung dengan mata yang bersinar.
"Call, kalo begitu. Kami akan membawa banyak makanan kerumahmu, akhir pekan nanti." Seru Ten bersemangat.
Sudah sangat lama ia tidak berkunjung kerumah Doyoung, jadi ia sedikit penasaran dengan keadaan rumahnya sekarang.
"Apa boleh, kami mengundang teman kami yang lain?" Tanya Taeil, akhirnya membuka mulut.
Mendengar hal itu, Doyoung mengangguk. Ia merasa sangat senang ketika memikirkan rumahnya nanti akan lebih ramai dari biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret
RomansaHanya satu kata. Kecewa. Sanggup menghancurkan semuanya 2shoot with 2sequel.