Aku mencitaimu
Dari musim ke musim.***
Seorang gadis yang berumur sekitar, 17 tahun. Belarian di lorong sekolah. Rambutnya yang berwarna (Hair/colour), melayang-layang oleh angin dari larian yang dia ciptakan. Manil matanya, seperti kelelahan.
Hari ini hari tersial, karena dia terlambat. Di karenakan, dia bangun kesiangan. Akibat begadang menonton satu set anime favoritnya. Dan lupa bahwa, besok ujian.
Alhasil, dia terlamabat.
"Maaf, Sensei. Aku terlambat." Ucapmu hampir panik, memasuki kelas.
"Ya sudah (Y/n) duduklah di kursimu, ujian sudah dimulai." Perintah sensei, memintamu untuk segera masuk. Kau pun duduk di bagian belakang dekat jendela. Karena itu, bagian yang tersisa.
Kamu menenangkan dirimu, mengatur nafasmu yang sedikit hampir habis. Ketika sidah tenang, kamu baru mengeluarkan alat tulismu, dan mulai mengerjakan soal ujian yang sudah tersedia di mejamu.
"Shut...shut..shut." Seseorang memanggilmu dari sebelah, kaupun menoleh. Ternyata Sakata, sedang meminta jawabanmu. Kau hanya menggeleng, dengan artian. 'Tidak tahu'. Mengetahui hal itu, Sakata menghela nafas kecewa.
Kamu melanjutkan mengerjakan soal itu lagi. Soal kali ini, tidak terlihat susah. Karena yang jelas sensei telah mengajarimu dan menjelaskan secara terperinci. Untuk menyelesaikan, semua jawaban ini.
Sebuah kertas kecil, terlempar ke arahmu. Fokusmu dalam mengerjakan soal, hilang. Dan menelusuri siapa yang melempar kertas ini. Ternyata si pucuk putih albino yang melemparnya. Dia hanya tersenyum manis dengan arti agar kau membuka kertas itu.
Kau segera membuka kertas itu.
(Y/n) Uku, suduh sulusui mungurjukun ujuan unu. Judu kutu ngumpul, du rumuh puhun. Supurtu buasunya. Uku.
Bunus untuk (Y/n)
18) A 38)C
19) B ......(dan seterusnya sampai soal terakhir)( (Y/n) aku sudah selesai, mengerkan ujian ini. Jadi kita ngumpul di rumah pohon seperti biasanya. Oke.)
Kau langsung menutup kertas itu, dan mulai menyilangkan jawaban yang di berikan oleh Mafu-mafu kepadamu. Aneh, tidak seperti Mafu biasanya. Kau menepis semua halusinasimu dan melanjutkan untuk menyelesaikan ujianmu.
Lagi-lagi sebuah lemparan gulungan kertas mendarat di dirimu. Tapi, kertas ini bukan dari Mafu. Tapi dari surai biru kehitaman. Soraru.
Kau membuka gulungan tersebut.
Supurtunyu Mufu-mufu, suduh sulusai. Uku jugu udu humpur sulusai. Uh uyu, jungun lupu untuk ku rumuh puhun supurtu buasunyu.
Bunus untuk (Y/n)
1 A 3 D 5.....( dan seterusnya
2 C 4 A sampai no 20)( sepertinya Mafu-mafu udah selesai. Aku juga sudah hampir selesai. Ah iya, jangan lupa untuk ke rumah pohon seperti biasanya)
Kali ini, kau benar-benar heran dengan ke dua sahabatmu ini. Tidak ada angin, tidak ada hujan. Eh mereka memberimu, semua jawaban ujian. Sedari tadi, Sakata menatapmu dengan penuh tatapan harapan. Kau hanya mengehela nafas panjang, dan melempar kedua gulungan itu ke Sakata. Terlihat, air muka Sakata yang bahagia.
Ujian telah selesai dari tadi, Soraru dan Mafu-mafu telah pulang duluan, karena kejeniusan mereka. Kau yang hanya sebagai sahabat mereka berdua, tidak bisa berbuat banyak. Selain memaklumi, kepintaran mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAHASA A, I, U, E, O(Utaite×readers)
Fanfiction(END~~~~) *DON'T COPY CERITA YANG PENUH TYPO INI GUYS!!!* A = Aka sayang kama, mau nggak jada pacar Aka I = Iki rindi kimi, jingin tinggalin Iki U = upupun ulusunya cuntu uku hunyu untuk mu. E = eke tedek bese bedeh kereneme o = Lot's go ploy Rp...