Sakata×Readers(e)

389 45 7
                                    

  "Aho... ahono Sakata." Kata itu terucap.

  "Eh... ede epe ene?" Sang yang punya nama menoleh." Kae sedeng tedek mereh, ken (Y/n)chan." Ucapnya polos.

  (Eh... ada apa ini? Kau sedang tidak marah, kan (Y/n) chan?)

  Kau hanya memasang senyum kesal, melihat surai merah ini cenge-ngesan di depanmu. Sepertinya, dia lupa apa kesalahan yang dia perbuat kepadamu. Emosi, sudah menjalar ke kepalamu. Membuatmu ingin, meledak-ledak.

  Kau mengulung kertas, yang kau pegang sedari tadi. Dan melemparkanya, kasar kepada Sakata. Iya, Sakata. Laki-laki sekaligus sahabat, teman sekelas, teman sebangku dan teman seklubmu ini.

  "Kenepe kae lemper kertes ene (Y/n) chan?" Kau tidak merespon hanya duduk di sofa usang berwarna biru ini. Dan mengambil soft drink, di kulkas sebelah sofa. Kau meneguk semua isinya, dengan sekali tegukkan. Dan membuangnya, ke tong sampah sebelahmu." Wew (Y/n)chan, kae hebet sekale."

   (Kenapa kau lempar kertas ini (Y/n) chan?)
   (Wow (Y/n)chan, kau hebat sekali)

   "Ene tedek hebet." Kau masih dengan nada kesal." Apa-apaan kau ini, menulis promosi klub dengan tidak benar."

   (Ini tidak hebat)

   "Apa yang salah dengan promosi klub ini." Sakata membuka gulungan." Bagi kalian murid baru, kami membuka anggota baru untuk klub mata-mata. Kami, bukan memata-matai seseorang lagi mandi. Kami memata-matai, dan menganalisis setiap masalah yang terjadi. Dan.... Argh aku merasa sakit perut, dan argh... jika tidak ada murid yang mau masuk, aku akan cincang-cincang tubuh mereka." Sakata mengucapkan itu tanpa dosa. Sedangkan, kau sudah memasang tampang marah yang berapi-api.

  Kau dan Sakata, adalah klub mata-mata. Kau memata-matai setiap kejadian masalah yang janggal, di sekitar sekolah maupun di sekitar rumah lingkungan kalian. Klub ini, hanya berisikan dua anggota saja. Kau dan Sakata.

  Oleh karena itu, kau membuka promosi pendaftraran untuk anggota baru. Tapi, Sakata malah menulis, setiap perkataanmu. Dan tidak menyaring, dulu ke kepala merahnya itu. Untung saja, letak promosi mu itu di paling ujung. Sehingga kamu, tidak malu sampai jauh.

  "Hehe...Tidak sengaja kau (Y/n)." Kau menghela nafas, dan memadamkan api marahmu.

  "Neh... Sakata." Kau mulai sedikit merubah nada bicaramu ke lembut." Jika aku berhenti, di klub ini. Dan fokus, dengan pelajaran bagaimana. Mengingat, kita akan naik ke kelas yang paling tinggi. Bagiku, aku harus mulai bisa fokus agar tamat dari sini."

  "Hahaha...." Sakata yang tertawa mulai terdiam." (Y/n) bohongkan?"

   "Tidak, ibuku sudah menyuruhku berhenti bermain-main dengan klub ini dan berhenti bermain denganmu, mulai besok."

  Kalimatmu, menusuk ke dalam dada Sakata. Sakata hanya terdiam, dan mematung. Tidak percaya, apa yang kau ucapkan itu benar.

   "Jaa~ hari ini, hari tera-."

   "Jangan ucapkan (Y/n) chan, aku akan mengumpulkan semua anggota minimal 5 orang." Sakata menunjukan ke empat jarinya, kau membuka jari kelikingnya yang tertutup.

  "Itu baru 5, Sakata."

  "Aku akan memilih, 5 orang. Dan kau, tidak akan pernah keluar dari klub mata-mata." Ucap Sakata, keluar dari ruangan klub.

  Kau hanya bisa memaklumi, tingah anak itu. Yang selalu, ajaib bin aneh.

***
  
   "Nee~ Urata-san, mau yah?" Sakata memasang eye pupies, meminta Urata. Sahabatnya dari kecil selain (Y/n). Agar mau bergabung, ke dalam klubnya.

BAHASA A, I, U, E, O(Utaite×readers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang