* :・゚* :・゚
"Park Chanyeol aku sudah mengatakan padamu kalau aku ulangan fisika besok dan eomma mengurungku dikamar dan aku bersumpah akan membunuhmu jika kau menelpon lagi." Baekhyun memainkan matanya kesal.
"Mengerti?"
Bukanya menjawab pertanyaan Baekhyun, yang disebrang sana malah bertanya lagi.
"Aku 'kan hanya penasaran."
"Apa kau sudah makan?"
Baekhyun mengacak-acak rambutnya frustasi.
"Tanya saja terus sampai kucing bisa bertelur!"
Lalu beberapa detik kemudian dia berteriak frustasi "YA ! YEOL-AAAA.. aku lupa semua rumus yang kuhafal tadi T.T "
Chanyeol yang berada di kamarnya sendiri dapat membayangkan bagaimana Baekhyun mengerucutkan bibirnya, itu pasti imut sekali jadi dia terkekeh kecil.
"Rasakan."
"CHANYEOL JAHAT!"
Baekhyun melempar ponselnya keujung meja belajarnya. Memijit pelipisnya yang sedikit berdenyut. Mengapa semua rumus itu membuat kepalanya sakit 'sih?
Baekhyun akan kembali membuka bukunya andai saja dia tidak melihat kalau ponselnya menerima pesan line.
Baekhyun berdecak sebal karena melihat nama Chanyeol disana. Isinya tidak penting, hanya ucapan selamat belajar dan sebaris emoticon hati.
Cih, kenapa tiba-tiba dia bersikap so' romantis sih? Cih cih cih
Dan dalam beberapa detik berikutnya, Chanyeol kembali menelpon Baekhyun dan Baekhyun hampir tanpa berpikir, mengangkatnya. Persetan soal ulangan. Terserahlah.
"Kenapa kau mengangkat telpon ku?" Tanya Chanyeol mengejek.
"Karena kau menelpon. Idiot." Baekhyun tersenyum karena bisa mengatai Chanyeol.
"Pembohong." Tuding Chanyeol akhirnya. "Katanya ingin belajar, tapi kau membaca pesanku."
Baekhyun terkekeh sebentar,harusnya dia memakai line premium saja.
"Kau juga, 'kan sudah kubilang untuk tidak menelpon dan voila! Apa yang kau lakukan?"
"Tidak ada yang memintamu mengangkat." Balas Chanyeol sambil lalu memainkan pulpen ke atas bibirnya. Mendengar celotehan Baekhyun adalah hobi utamanya.
"Oke, kuputus sekarang."
Sambungan terputus dan Chanyeol kembali meletakan ponselnya. Dia lalu tertawa sendiri. "Baiklah, Chan, berhenti mengganggu Baekhyun."
14 menit berlalu dan di menit ke 15, ponsel Chanyeol berdering dan nama Baekhyun tertera disana. Dan dengan kecepatan mengagumkan Chanyeol mengangkatnya.
"Baiklah apa lagi sekarang?"
"Apa salah jika aku merindukanmu?"
Baiklah Chan, Baekhyun memang selalu ingin diganggu.
* :・゚* :・゚
"Baekhyun keluar sekarang." Chanyeol bersuara akhirnya.
"Ah apa?" Tanya Baekhyun gelagapan.
"Turun dari kamarmu, aku ada didepan rumahmu."
"Kau bercanda?!" Pekik Baekhyun akhirnya. Dia lalu langsung turun dari meja belajarnya dan membuka jendela kamar.
Dan melihat Chanyeol di depan gerbang rumanya,mengenakan jaket dan bungkusan makanan ditangan. Motornya terpakir tak jauh darinya.
"HEH! PABO!bukankah aku sudah bilang?! Eomma tidak mengizinkanku keluar! Bodoh! Pergiiiii ! "