Risu memalingkan pandangan dari apa yang ia lihat di hadapannya. Darius sedang bermesraan dengan gadis lain di kafe seberang jalan tempatnya berdiri.
Jangan tanya perasaan Risu saat ini, remuk redam jawabannya.
Risu terkekeh tapi air mata meluncur membasahi pipinya. Ia menertawai dirinya sendiri yang naif--lebih tepatnya bodoh.Darius adalah cinta pertama dan juga kekasih pertamanya. Ketika suatu hari tiba-tiba Darius mengajaknya berpacaran, seperti Dewi Fortuna tengah menaunginya, seperti mendapat durian runtuh dan mimpi menjadi nyata, Risu sangat bahagia.
Banyak yang mengatakan bahwa Darius memacarinya hanya untuk memperalat agar Risu mau mengerjakan semua tugas sekolah Darius. Risu tahu bahwa itu suatu kebenaran, tapi dirinya lebih memilih untuk menutup mata, "Suatu hari Darius akan benar-benar menyukaiku," ucap Risu meyakinkan dirinya sendiri setiap kalinya disaat-saat seperti itu. Tidak hanya itu, Darius memang seorang playboy. Banyak teman Risu yang memberitahunya bahwa mereka melihat Darius bersama gadis lain, tetapi sekali lagi Risu menjadi naif. Membohongi dan membodohi dirinya sendiri bahwa mungkin saja itu keluarga atau hanya teman Darius.
Saat ini, sudah untuk kesekian kalinya Risu melihat Darius bermesraan dengan gadis lain. Risu merasa ini sudah cukup, hatinya sudah sangat lelah. Ia akhirnya mengakui bahwa semua yang orang katakan padanya tentang Darius adalah suatu kebenaran. Bukti ada di depan matanya.
Ini realitas bukan dalam drama. Bagaimana mungkin seorang yang populer seperti Darius memacarinya yang seorang kutu buku kalau tidak memiliki maksud tertentu.Risu melangkah gontai. Gadis itu memegang dadanya yang terasa berdenyut sakit, "Apa aku hanya sebuah permainan untuknya?" tanyanya dengan suara bergetar entah pada siapa.
Mei 2018.
Mind to voment? ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan CerMin
NouvellesKumpulan cerita mini. Sebuah cerita bermakna yang dikemas dengan hanya 250 kata. Tertantang untuk membacanya? Update setiap bulan.