Bagian 3

6.1K 38 1
                                    

Pagi ini aku membawa banyak barang persiapan persentase mata kuliah membaca. Aku cukup kerepotan membawa banyak barang ini hanya sendirian memeng tidak berat,tapi bentuk nya yang panjang dan lebar membuat ku susah membawa nya.

Untung dari belakang Amel muncul, berarti dia juga baru datang ke kampus.

"Diska sini aku bantu bawakin barang kamu"kata Diska

Aku menyodorkan beberapa karton ke Amel, lumayan mempermudah aku membawa barang barang ini.

"Duhh Mel maaf ya, aku jadi nyusahin kamu"
"Enggak kok Dis, ringan kayak gini kok"kata Amel

Punya teman kayak Amel adalah suatu kebaikan buat aku. Kalau aku punya teman seribu yang kayak gini.
Aku bisa jadi ratu sebuah kerajaan.

"Dis kamu kok senyum sendiri "kata amel sambil menyeringai heran

"Enggak kok, muka ku memang gini.. Manis jadi kelihatan senyum terus"kata ku sambil tertawa

Dalam perjalanan menuju kelas kami melihat ada beberapa cowok lagi ngumpul main gitar. Dan salah satu dari mereka adalah cowok yang kemaren marahin aku.

"Cowok sialan"kata ku setengah berbisik

"Apa kata kamu Dis"
"Itu cowok yang lagi main gitar "kata ku menunjuk salah satu dari mereka.
"Oh Kak Dika, emang kenapa? "tanya Amel
"Dia kemarin marahin aku ngak jelas"
"Udah cuekin aja Dis, jangan cari gara gara sama kak Dika"kata Amel

Dan kami meneruskan langka menaiki anak tangga. Amel benar buat apa nyari urusan sama cowok ngak penting itu.

Dio datang menemui Dika, dia sudah hampir dua minggu tidak masuk kuliah karena kecelakaan.

"Dio kamu"kata Dika yang kaget melihat kedatangan Dio

"Kamu ngak perlu kaget seperti itu Ka"kata Dio sambil duduk di sebelah Dika

"Gue kangen ribut sama kamu,sini.." Dio merebut gitar yang di pegang dika dan membanting nya ke lantai.

"Anjing kamu ya"Doli teman Dika mau memukul Dio, tapi di halangi Dika dengan tangan nya.

Dio bangkit dari duduk nya, dia beranjak pergi namun sebelum pergi dia menoleh ke belakang melihat Dika.

"Jam dua sore, di belakang kampus. Jangan terlambat "kata Dio sebelum pergi.

Doli menyingkir kan tangan Dika, "Kamu ini kenapa menghalangi aku mukul dia, biar tau rasa dia"kata doli yang kesal

"Ini masih jam kuliah, dan ini perkelahian gue. Loe ngak usah ikut campur "jawab Dika

Di kantin kampus Diska dan Amel sibuk memilih menu makan mereka.
Setelah persentase tadi mereka rasa banyak menguras tenaga.

"Mie ayam satu buk, eh loe apa Dis? "
"Gue bakso aja"jawab Diska

Setelah memesan makanan mereka duduk di kursi yang telah di siapkan di kantin tersebut.

"Loe sebel ngak Mel sama cowok sok pintar itu, dia itu banyak nanya tapi ngak satu pun dari pertanyaan nya yg berbobot. "

Amel menggeleng "Bertanya itu ciri orang yang berpikir kritis. Dari pada salah memang lebih baik bertanya" jawab Amel

"Iya loe bener, tapi yang di tanyakan harus sesuai sama materi. "Jawab Diska ngak mau kalah sama Amel

Dan akhir nya Amel mengalah "ya kamu benar"jawab Amel

Setelah itu mie ayam dan bakso pesanan mereka datang. Dan mereka makan dengan lahap.

Sesuai janji Dika dan Dio bertemu di belakang kampus. Dika sudah menunggu dari tadi, sementara Dio baru datang dengan Ninja RR warna merah kesayangan nya.

"Loe gimana sihh, buat perjanjian tapi datang paling lambat"kata dika

"Maaf gue ngantar Mai dulu"Mai adalah pacar Dio

"Masih takut sama pacar. Tapi berani lawan gue,kamu adalah satu satu nya mahasiswa yang berani melawan aku Di"

"Orang seperti kamu yang selalu ngandalin orang tua, ngak pantas buat di tajutin"jawab Dio sambil turun dari motornya

"Udah jangan banyak bacot, sini loe"

Dio dan Dika sama sama maju. kemudian Dika melayangkan pukulan ke rahang Dio namu dengan sigap Dio menangkis serangan Dika.
"Lemah banget pukulan kamu Dik"kata Dio
"Duk"suara pukulan Dio mengenai perut Dika.

Dika tidak mau kalah di tendang nya perut Dio"Anjing,Rasakan ini "kata dika

Dio jatuh di tendang dika tepat di dada nya.

Diska dan Amel berjalan melewati belakang kampus. Itu jalan tercepat menuju Foto copy. Tapi pas mereka berjalan mereka melihat dua orang mahasiswa sedang berkelahi.

Mel lihat ada orang berkelahi"
"Iya Dis"
"ayo Mel kita hentikan mereka"kata Diska sambil menarik tangan Amel
"Tapi Dis"

Dika memukul Dio tepat di dagu nya. Membuat Dio akhirnya jatuh.

Diska mendekati mereka dan berteriak"Cukup..Cukup, apa yang kalian lakukan"kata Diska yang panik Melihat Dio terluka.

"Lihat kamu berdarah"kata Diska sambil menunjuk bibir Dio.

Diska menoleh ke lawan nya. Ah ternyata laki laki kurang ajar ini. Kata Diska dalam hati"Heh kamu, lihat apa yang kamu perbuat"kata Diska ke Dika

"Siapa kamu ikut campur masalah orang. "kata Dika sambil beranjak pergi meninggalkan mereka

"Woii mau kemana kamu! "kata Diska berteriak ke Arah Dika yang pergi tanpa peduli.

Diska dan Amel membantu Dio. "Kamu baik baik aja kan"tanya Diska

Dio mengangguk dan berusaha bangkit. Setelah itu dia berjalan ke Motor nya. Diska dan Amel masih berdiri di belakang nya

"Makasih ya"Kata Dio

"Iya sama sama"jawab Diska sambil tersenyum

Dio lalu menyalakan motor nya dan pergi.

"Dis ayo"kata Amel mengajak Diska pergi menuju tempat foto copy.
Sementara Diska masih melihat ke arah Ninja merah itu pergi.

Tbc...

Lanjut atau tidak

Pasti akan lebih seru, tapi jangan lupa Votment

Secangkir Kopi Cinta Buat AyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang