Aku berdiri di depan pintu dengan mengenakan jaket biru malam, topi hitam, dan celana jens, di kedua tanganku ada 2 buah koper besar berwarna merah.Yeahhh...., hari ini adl hari keberangkatanku untuk meninggalkan tokyo ke AS.
"Tit,tit,tit" terlihat tak jauh dari tempatku berada mobil sport hitam berhenti di depanku, dan sang pemilik mobil pun keluar, ia lalu berlari gesit menyambar kedua koperku dengan kasar.
Aku hanya berdiri dengan wajah kesal sambil melipat kedua tanganku di dada.
"Ayo cepat masuk! Kau tidak mau ketinggalan pesawat bukan...."
TeriaknyaDan aku hanya menatapnya malas
" iya-iya," sahutku dengan wajah malas
Aku pun naik ke dalam mobil dan memasang sabuk pengaman kuat-kuat, aku tau tabi'at pamanku yang satu ini, dia suka mengendarai mobil dengan kecepatan penuh tanpa mempedulikan peraturan lalu lintas.
"Are you ready?" tanyanya penuh semangat
"Emh... Yes" jawabku ragu-ragu
Pamanku pun langsung menyalakan mesin mobilnya dan mengendarainya dengan kecepatan maxsimum,
aku sih... Biasa-biasa aja karna udah terbiasa dengan kecepatan seperti ini tapi, mungkin... Bagi orang yang masih awam dan tidak terbiasa, kecepatan seperti ini bisa membuat mereka takut setengah mati."Toya, kau bisa nyalakan musiknya? Gak enak rasanya gak ada hiburan..." kata paman datar
Aku pun mengangguk dan memutar musik dengan volome yang agak keras.
"Thanks" katanya lagi
"Sama-sama" sahutku datar lalu bersandar di kursi nan empuk itu dengan nyaman,
kini aku sudah melupakan kejadian semalam, aku adalah tipe orang yang mudah move one, dan melupakan, aku menganggap kejadian yang semalam itu adalah hal yang lumrah-lumrah saja, umur itu memang tidak bisa di tebak.
Sesampai di lokasi bandara;
'Fuihhh....akhirnya sampai juga...' pikirku dengan wajah yang nampak segar dan senang.
"
Yato!,ayo cepat!?" kata paman dengan wajahnya yang terlihat kelelahan tapi penuh semangat.
" hemp, iya-iya" kataku datar lalu berlari mengikuti langkah kaki paman yang lumayan cepat.
Aku pun masuk ke dalam pesawat dan duduk di sebelah seorang perempuan yang sepertinya seumuran denganku.
"Hai." sapaku ke perempuan itu
Perempuan itu menoleh lalu tersenyum dan balas menyapaku juga"Hai juga," sahutnya datar dan senyuman manis terukir di bibirnya.
" nama kamu siapa?" Tanyaku
"Elizabet, kalo kamu?" tanyanya kearahku.
"Yato igara" jawabku
" kau mau ke As juga?" tanya Eliz penasaran
" ya..." jawabku singkat
" kalogitu...sama dong, aku juga mau ke As, pengen ketemu papa" katanya dengan wajah riang
"Papa kamu kerja di As?" tanyaku
Eliz pun menganggukkan kepalanya mengiyakan
" oh ya, kamu kesana sama siapa?" tanya Eliz
" tuh, sama om gue yang duduk di belakang" kataku sambil menunjuk ke arah pamanku yang lagi sibuk baca koran.
"Oooh..."
"kok, jawabannya oh doang, enggak ada yang lain?"
"emang gak ada hehehe😄😄😄"
Aku dan Eliz pun berbincang-bincang cukup lama sampai kami tiba di bandara, baru pembicaraan itu berhenti.
"Eh!, sepertinya kita bakal pisah di sini deh, Aaaah.... Engga asyik... Kan aku belum habis cerita..." kata Eliz dengan wajah cemberut saat pendaratan pesawat ke bandara.
"Hahahaha, kau ini ada-ada saja..." kataku sambil tertawa saat melihat Ekspresi cemberutnya yang terbilang manis.
"Kok malah ketawa sih!, aku sedih nihhh..." kata Eliz masih dengan wajah cemberutnya.
Aku pun hanya bisa menghela nafas dan memalingkan wajahku dari melihatnya, dia terlalu manis buatku, padahal ini pertama kalinya aku bertemu dengannya.
Yang bisa aku lakukan saat melihat wajahnya hanya tertawa pelan, meskipun sejujurnya aku ingin tertawa keras-keras."Sudahlah..., ayo keluar." kataku dengan senyuman, lalu beranjak bangkit dari tempat dudukku.
"Yato, kau punya hp tidak?" tanya Eliz tidak sabaran
" punya, emang kenapa?" jawabku penuh tanda tanya.
"Kamu maen sosmed engga?" tanyanya lagi, kali ini dengan wajah malu-malu.
"Ya, aku maen" jawabku singkat
"Boleh engga aku minta nomor hp kamu?, kalo engga ada nomor hp, aku minta pin BBnya aja" kata Eliz dengan tangan di taut-tautkan dengan benang yang ada di pakaiannya,(malu-malu)." sory, gua enggak mau kasih, kita kan baru kenalan, masa lo langsung mau minta No. Hp gue? Emang lo engga takut" tanyaku saat sudah di luar pesawat menuju bandara untuk mengambil koper.
Dan Eliz mengikutiku di belakang."Emang apa yang perlu gue takutkan?" tanyanya dengan polos
Aku pun menghela nafas dengan berat,lalu menatapnya malas.
"Argh!, sudahlah!, aku pergi duluan, paman gue udah nunggu tuh...,dah"
![](https://img.wattpad.com/cover/147660889-288-k75320.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
the love story of sakura tree
CasualeKisah seorang laki-laki yang baru saja ditinggal ibunya akibat kecelakaan besar yang membuatnya kehilangan nyawa. Yato igara, akhirnya memutuskan untuk pergi ke As bersama pamannya yang tiba-tiba muncul saat pemakaman ibunya dan mengajaknya untuk ti...