3. rumah baru

3 0 0
                                    

Selepas keluar dari bandara aku langsung pergi mengambil kedua koperku yang ada di tempat penyimpanan, paman pun juga melakukan hal yang sama dengan terus mengikutiku di belakang sambil menggodaku tentang Elizabet, gadis yang baru saja kukenal di pesawat.

"Paman berhentilah menggodaku, itu tidak baik..., lagi pula, aku sama sekali tidak menyukainya, kami baru saja berkenalan dan berteman, tolong jangan terlalu di lebih-lebih kan" kataku tanpa melihat kebelakang

Paman pun menghela nafas berat saat mendengar penjelasanku, dia pun akhirnya diam, berhenti menyeru-nyerukan nama Eliz dan menggodaku.

Aku pun akhirnya bisa tersenyum puas, jarang-jarang aku bisa membuat paman diam tak berkutik lagi.

                         ¤       ~       ¤

Setelah mengambil koperku dan koper paman, paman langsung pergi mengambil kunci mobil di tempat penyimpanan khusus, awalnya sih...dia menyuruh ku untuk menunggu sebentar tapi, kupikir-pikir dia membohongiku, masa, katanya tadi sebentar kenapa justru aku menunggu sangat lama hampir 3 jam malah.

3 jam waktu telah berlalu, pamanku pun akhirnya datang dengan seorang gadis yang sama sekali engga kukenal, pamanku dan gadis itu menghampiriku, gadis itu tersenyum kearahku dan mengulurkan tangannya,

"Halo, perkenalkan namaku Jean kortezender, salam kenal" katanya sambil mengulurkan tangannya aku pun menyambut tangannya dan memperkenalkan namaku.

"Oh, Hallo, aku yato itsuki, salam kenal." aku pun melepas salaman ku dan tersenyum kearahnya.

Entah kenapa aku merasa wajah jean langsung memerah seperti tomat saat aku tersenyum kearahnya, mungkin hanya perasaan saja.

" paman! Dari mana saja kau, aku menunggumu lama sekali, dasar pembohong!" kataku dengan wajah kesal.
Pamanpun tertawa dan meminta maaf di akhir tawanya.

"Ahhahahaha, maaf ya... aku tadi menelpon putriku untuk datang kemari, aku tidak mengira sampai membuatmu menunggu lama."

" cih," aku pun mengendus kesal lalu menatap jean.

"Jadi, kau putri paman, berapa umurmu?" tanyaku

"16 tahun"

"Kau ternyata lebih muda dariku 1 tahun, aku 17 tahun."

"Berarti aku harus memanggilmu kakak?" tanyanya kearahku

"Terserah kau mau memanggilku apa asal jangan yang jelek-jelek" kataku datar

"Kalau gitu aku panggil kakak aja deh, kan kamu lebih tua dari aku"

Aku hanya menatapnya malas tidak peduli

"Ngomong-ngomong kapan kita akan pulang kerumah, aku lapar banget nihhh... " kataku sambil memegangi perutku yang kosong.

"Ah, iya-iya, ayo ke mobil..., hari ini jean aja yang berkendara, aku mau tidur..." kata paman lalu pergi langsung ke mobil hitam Super mewah miliknya.

Aku pun mengikuti paman dari belakang dengan langkah gontai dan memasukkan kedua koperku kedalam mobil, jean dan paman sudah terlebih dahulu masuk ke mobil, jadi aku yang terakhir masuk ke dlm mobil
Sambil menghela nafas berat akhirnya aku bisa duduk dengan nyaman di dalam mobil, karna sejak menunggu mereka berdua datang, kakiku sudah sakit tidak kuat menompang tubuhku yang berat ini.

~sesampai di rumah paman

Aku keluar dari mobil dan medapati rumah besar yang sangat mewah, aku pun langsung mengambil kedua koperku dengan girang, pamanku dan jean sudah berjalan terlebih dahulu ke pintu rumah dan menekan bel rumah.
'Ting, tong, ting!" tak lama kemudian pintu pun terbuka, kulihat banyak sekali pelayan menunduk hormat saat paman dan jean masuk yang di susul olehku di belakang.

"Sam!" teriak pamanku keras-keras

Terlihat seorang pelayan maju dan menunduk hormat.

"Ya tuan?"
" bawakan koperku di bagasi mobil" perintah paman

"Baik" pelayan itu pun langsung pergi keluar menuruti perintah paman

Aku pun berjalan mendekati paman dan menarik pakaiannya

the love story of sakura treeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang