#aboutlife
Ini ceritaku sekitar dua tahun lalu. Aku mempunyai teman dekat atau bisa disebut dengan sahabat. Dia cantik lebih dari aku. Dia kaya lebih dari aku. Tidak ada yang kurang darinya. Hampir aku berpikir kenapa dia mau menjadi sahabatku. Sungguh. Aku hanya gadis biasa yang tidak ada apa-apa nya.
Saat itu sahabat ku dekat dengan seorang laki-laki. Aku tidak cemburu atau iri dengannya karena memang dari visual aku kalah telak.
Hari hari berlalu, mereka berpacaran. Aku sih setuju-setuju saja. Toh tidak merugikan sahabatku juga. Malah dia terlihat senang. Syukurlah.Tapi ada hal yang sangat aku takutkan semenjak sahabat ku dekat dengan laki-laki tersebut. Dan hal itu terjadi.
Hal yang aku takutkan adalah aku takut jika sahabat ku itu lebih perduli dengan pacarnya dan hal itu terjadi.
Sahabat ku lebih memperdulikan pacarnya dalam segala hal daripada aku. Fine, aku tahu laki-laki itu berarti untuknya. Aku tahu laki-laki itu lebih perduli dengannya daripada aku.
Aku maklum. Aku diam saja. Perlahan sahabat ku itu mulai menjauh denganku. Terdengar lucu, tapi tidak apa-apa. Asal sahabat ku bahagia, aku bahagia juga, mungkin.
Hati-hati kemudian, mereka semakin dekat dan Sahabat ku semakin menjauh dariku. Bahkan dia enggan pergi ke kantin bersama ku lagi. Dia lebih memilih berbincang dengan pacarnya. "Ah tidak apa-apa. Itu wajar." Kata Batinku.Hari-hari selanjutnya, kami menjauh. Tidak ada percakapan, baik melalui sosmed atau langsung. "Ah tidak apa-apa. Itu wajar." Kata Batinku.
Aku hanya bisa menguatkan batinku sendiri. Dan kali ini dengan jujur aku cemburu karena sahabat ku lebih perduli pacarnya daripada perduli denganku. Tapi aku sadar siapa aku. Aku hanya sahabatnya. Ah atau mungkin hanya aku yang mengganggap kami sahabat sedangkan dia tidak? Entahlah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Quotes [love and life]
De TodoKarena cinta butuh hidup. Dan hidup butuh cinta. Dua hal yang saling membutuhkan tapi terkadang tidak singkron. [Ps : Not all of these are mine! I hope you all enjoy!] [Dec, 09 2016]