Ten

4K 281 6
                                    

" hai An, apa kabar sudah makan"

"Udah, thanks udah nanyain"

"Hai Kai, lagi apa, sibuk ya?"

"Lumayan, kenapa An?

"Nggak apa apa, semangat ya "

"Kamu nggak main ke tempat mbak Karin, si kembar nanyain kamu tuh"

"Lagi sibuk banget Kai, lain kali ya"

Kaindra dan An hanya berkomunikasi lewat chat WhatsApp setelah pertemuan mereka di rumah Karin karena Kesibukan membuat mereka berkomunikasi seadanya, hanya menanyakan kabar saja, ya secara umumnya pertemanan.

Ooooo----ooooO

Kaindra melajukan mobil Jeep miliknya di daerah Batu Malang, waktu menunjukkan pukul 1 dinihari ia memilih melewati cangar Pacet Mojokerto untuk kembali ke Surabaya setelah melakukan rapat koordinasi penangkapan teroris yang sedang merajalela, tetapi saat ia melewati tikungan tajam mobilnya di berhentikan paksa oleh mobil range Rover hitam dari arah depan.

Ia menginjak rem hingga tak sampai terjadi tabrakan, ia mematikan mesin mobilnya. Kaindra turun dengan waspada, dari mobil range Rover hitam tersebut keluar 6 orang gempal tinggi besar, orang tak dikenal tersebut langsung menyerang Kaindra membabi buta, beberapa kali pukulan mereka mengenai dada dan perut Kaindra, tapi ia masih bisa bertahan. Tapi itu tidak lama karena saat ia lengah kepalanya di pukul dengan balok kayu hingga ia tersungkur tak sadarkan diri. Salah seorang pria itu menyalakan mobil Jeep Kaindra dan meletakkan kayu tadi di pedal gas mobil Kaindra hingga mobil itu melaju tak terkendali dan masuk jurang kemudian meledak. Mereka membawa Kaindra ke dalam mobil dan membawanya pergi dari tempat itu.

Kaindra POV

Kepalaku terasa sangat sakit, berdenyut denyut seperti mau pecah. Kubuka mataku, kuedarkan pandangan. Aku berada di sebuah ruangan sempit dari kayu, aku diikat di sebuah kursi kayu di tengah ruangan, badanku terasa remuk redam. Kuingat ingat apa yang terjadi padaku hingga aku berada disini, melayang di benakku kejadian di hutan Pacet saat aku pulang kordinasi dengan Kapolres Malang tentang terorisme yang mulai marak di Jawa Timur. Aku berusaha melepaskan ikatan tanganku tapi sangat kencang hingga tanganku lecet. Ku dengar ada langkah kaki yang mendekat dan membuka pintu. Kulihat seorang pria gempal tinggi besar mendekati

"Rupanya sudah sadar bapak Kasatreskrim kita ini" kalimat itu yang terlontar dari mulutnya, suara pria itu berat.

"Apa yang kalian inginkan?" Tanyaku padanya

"Hanya mengirim pesan lewat mobil anda yang meledak di jurang kepada jajaran kepolisian"

Aku terkesiap mendengar ucapannya, mobilku meledak di jurang? Fikiranku tertuju pada ibu, bapak, dan mbak Karin yang pasti sangat sedih mendengar berita ini. Mereka pasti berasumsi bahwa aku pun ikut meledak didalamnya. Terlintas wajah sendu ibu yang menasehati aku untuk segera menikah yang selalu aku tolak. Pasti ibu yang paling terpukul jika aku meninggalkan dunia ini, aku pun tak tahu sampai kapan aku akan hidup, bisa saja mereka akan menghabisiku hari Ini.

"Jajaran kami tidak akan gentar walau salah satu dari kami kalian bunuh."

"Hahahaha tapi akan berbeda kalau komandan satuan Reskrim mereka yang meninggal."

"Kalian benar benar licik" geramku

"Bukan licik, tapi cerdik bapak AKP Kaindra Arsha Pradipa"

PENCARIAN CINTA KAINDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang