1. KookJin

14K 496 8
                                    

"Seokjin hyung! Ayo makan diluar!" seruan Jungkook terdengar menggema di dance practice room baru BTS. Mereka sendiri baru selesai berlatih choreo untuk persiapan konser mereka yg tinggal beberapa minggu lagi. Di sudut ruangan masih ada Seokjin, Namjoon, Suga, dan Taehyung yg belum menyelesaikan gerakan cooling down supaya tubuh tidak mengalami kram. Lalu setelah selesai, Seokjin pun langsung menghampiri maknae teamnya itu.

"Sebentar, aku mau membereskan tasku dulu, Jungkook-ah." Itu adalah kalimat pertama yg diucapkan Seokjin pada Jungkook saat hyung tertuanya itu sudah sampai disisinya.

Agaknya hyungnya ini sangat kecapaian, dilihat dari bibirnya yg mengerucut lucu sembari memejamkan kedua matanya. Itu adalah tanda-tanda saat seorang Kim Seokjin sudah mulai kehilangan tenaga. Ah, imutnya.

Jungkook pun memberikan botol minuman isotonic pada Seokjin, yg langsung meminumnya sampai hilang separuh. Terdengar suara 'aah' dari Seokjin saat akhirnya tenggorokannya mendapat asupan cairan. Lalu Jungkook pun berkata, "Sudah aku bereskan hyung. Nah, sekarang ayo kita makan, ku traktir." Sembari menyerahkan tas Seokjin pada si empunya.

Kemudian Jungkook menggandeng sebelah tangan Seokjin dan menyeret hyungnya itu keluar dari dance practice room setelah sebelumnya menyerukan 'kami pergi makan diluar dulu hyungdeul!' , yg dibalas malas-malasan oleh beberapa orang yg masih ada disana.

"Ugh, badanku pegal Jungkook-ah. Jangan jalan terlalu cepaaaat." rengek Seokjin di sepanjang jalan mereka berdua mencari restoran yg buka 24 jam.

Kalau tadi Jungkook yg menggandeng sebelah tangan Seokjin, sekarang keadaannya sudah berbalik menjadi Seokjin yg menggelendoti sebelah tangan Jungkook erat. Mengakibatkan langkah Jungkook menjadi berat dan sedikit terseret-seret. Untungnya Jungkook itu manusia ototnya BTS, jadi itu tidak menjadi masalah. Lagipula suara rengekan Seokjin itu malah membuatnya bersemangat. Semangat untuk membuat Seokjin hyung mengeluarkan suara rengekannya lagi. Imut sih.

"Hyung, kalau tidak cepat kita bisa kedinginan di luar sini. Lagipula aku lapar, memangnya hyung tidak lapar?" sahut Jungkook dibarengi dengan langkah kakinya yg dipercepat, membuat Seokjin kembali mengeluarkan suara lenguhannya yg imut kali ini dilengkapi rengekan bahwa dia lapar.

"Gendong aku kalau begitu! Aku sudah kelaparan! Kelaparan sampai mau mati!" rengekan Seokjin kali ini sembari menggoyang-goyangkan tangan Jungkook. Tak lupa pipinya pun ia gembungkan.

Jungkook yg melihatnya pun hanya bisa menelan ludah. Tahan Jeon Jungkook, tahan. Makhluk ini baru bisa kau nikmati saat kalian sudah tiba di dorm. Tahan. Kalimat itu ia ulang-ulang dikepalanya. Jangan sampai dia lepas kontrol di muka umum begini.

"Restorannya sudah dekat hyung, nanti saja gendongnya saat kita sudah sampai gedung dorm ya. Ayo masuk Seokjin hyung." Sambil berkata begitu, Jungkook pun mendorong Seokjin masuk ke dalam restoran jepang yg pintunya sedang ia tahan. Kemudian setelah mendapat tempat yg ada di sudut restoran, Jungkook pun membantu menarik kursi untuk Seokjin. Yg sebenarnya sia-sia saja karna pada akhirnya Seokjin malah memilih kursi yg berdempetan ke dinding.

Seperti mengantarkan presiden makan saja gayanya----kalau kejadian mendorongnya itu dihilangkan. Batin Seokjin tidak habis pikir pada kelakuan aneh Jungkook.

“Pesan wakame ramen porsi besar dan yakimeshi. Ah, takoyaki dan chicken katsu juga. Minumnya strawberry smoothies." Setelah memberitahu apa yg dipesannya pada pelayan, Seokjin langsung memberikan cengiran terbaiknya pada Jungkook. Ia lapar sekali duh.

"Hyung, untungnya kau tidak gampang gemuk walaupun makanmu banyak sekali. Dan untungnya seorang Jeon Jungkook akan selalu rajin menyuruhmu olahraga bersama." Jungkook hanya berkomentar begitu ketika mendengar pesanan Seokjin yg lumayan banyak, sembari mengulum senyum. "Pesan echa ramen porsi besar dengan chicken katsu, minumnya lemon tea hangat." Lalu pelayan itu pun pergi.

"Iya iya, manusia ototnya Bangtan. Terima kasih lho sudah mau repot-repot." tukas Seokjin cemberut. Lalu langsung berpura-pura sibuk dengan smartphonenya.

Jungkook yg melihat itu malah tertawa kecil. Yaampun, hyungnya yg satu ini serius umurnya sudah 26 tahun nih? Yg ditertawakan malah makin cemberut yg justru mencerminkan kesan imut.

"Princessnya Bangtan, aku ingin bicara." Suara Jungkook pun lalu terdengar setelah sebelumnya malah menertawai Seokjin. Ugh, sebal.

"Ku beri ijin. Lanjutkan." balas Seokjin dengan suara yg datar dan mata yg masih melihat smartphonenya. Masih kesal karna ditertawakan.

“Hei, lihat kemari dong princess.” Lalu Seokjin pun mengalihkan penglihatannya pada Jungkook yg masih betah mempertahankan senyum. "Begitu dong. Nah, kau tahu hari ini hari apa?"

"Tahu, hari selasa kan?" menaikkan sebelah alisnya, Seokjin merasa bingung dengan pertanyaan Jungkook. Jungkook merogoh sesuatu di dalam tasnya, lalu menyembunyikannya di pangkuannya.

"Ini adalah hari---" Jungkook pun menggenggam tangan kiri Seokjin, dan melanjutkan, "Jeon Jungkook melamar Kim Seokjin." Dan dia pun menunjukkan sebuah cincin emas putih polos pada Seokjin yg sekarang tengah membelalakkan matanya.

"Jeon Jungkook. Katakan ini hanya candaanmu. Katakan bahwa kau juga melakukan ini pada Yoongi dan yg lain. Oh astaga Jungkook!" desis Seokjin dipenuhi kebingungan, inginnya sih meneriaki Jungkook tapi itu tidak mungkin karna mereka sedang ada di tempat umum. Beruntung mereka memilih tempat yg berada di sudut dan tidak menarik  perhatian.

"Aku serius, princess. Tidak pernah seserius ini selama hidupku." Senyuman lembut Jungkook rasanya membuat Seokjin makin emosional.

"Jadi apa jawabanmu hyung?"

"----...... "

"Seokjin sayang?"

".....ya, aku mau Jungkook."

dan malam itu jadi salahsatu malam yg membahagiakan bagi mereka berdua.



.

.

All Love For SeokjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang