Maukah kau kuceritakan kembali tentang matahari. Matahari yang sama dengan ceritaku dulu. Matahari yang berasal dari cahaya kunang-kunang yang menimbun cahayanya dengan kesabaran.
Matahari itu kini lelah
bukankah kesabaran sejatinya melahirkan perasaan lelah ,lelah yang sangat
terlebih karena ia merasa sendiri.Ia merasa terasing, walau disekelilingnya bising.
Ia merasa sepi, walau disekitarnya tak pernah hening.
Ia ingin saja berhenti menjadi matahari
tapi ia juga tak mau menjadi pecundang
yang menggadaikan mimpinya diatas keputus-asaan.Sama dengan matahari, aku ingin saja berhenti mencintainya tapi aku juga tak ingin menjadi pecundang yang telah mengukir segala mimpi bersamanya diatas keputus-asaan. Ruginya diriku mencintainya yang tak pasti seperti itu. Tapi aku merasa beruntung, karena aku disini masih disinari olehmu bahkan disetiap hariku. Kamu adalah saksi cintaku ini.