Entah apa itu , sekelilingku selalu berkata bahwa aku memiliki suatu imajinasi yang tinggi tentangnya. Bahkan bukan hanya sekelilingku yang mengatakan seperti itu tetapi diriku juga menyadari itu. Cinta itu ada, akan terus ada, dan akan selalu ada. Sebagian orang menunggu seseorang. Tapi lain denganku, aku hanya menunggu senjamu. Dan senjamu yang indah itu mengajariku bahwa yang indah itu akan selalu pergi dan kembali lagi. Namun, di tengah tengah senjamu aku selalu berfikir untuk berhenti mencintainya. Tapi itu tak mudah , karena rasaku memang terlalu dalam untuknya, bahkan hingga saat ini pun aku tak mampu melupakannya, bayang-bayangnya masih melekat kuat dipikiranku. Hati ini masih terukir jelas namanya.
Senyuman itu terus kuukir, tidak berniat untuk menunjukan sisi rapuh yang kumilikki. Melihatnya bahagia adalah suatu hal terindah yang kuharapkan. Berhari hari mencintainya dalam diam, nyatanya tidak sedikitpun membuatku berani untuk berlayar menuju hatinya.
Tidak sedikitpun aku berani untuk menyalakan tanda yang akan membuatnya menjadi tahu, melihatnya dari jarak dekat sudah cukup untuk membuat anganku terbang. Berada di dekatnya adalah sebuah kebahagiaan yang sulit untuk dijabarkan seperti apa.
