part 4

12 2 0
                                    

Suatu saat nanti, aku akan berada di titik jenuh. Saat aku lelah memperjuangkanya, saat aku tak lagi penasaran menunggu pesan singkat darinya. Hingga pada akhirnya aku sadar. Bahwa menunggunya  adalah hal bodoh yang pernah aku lakukan. Tapi aku tidak menyesalinya, karena bagiku mencintainya adalah hal terindah yang aku lakukan selama hidupku ini. Dan secara perlahan aku mampu melupakanya. Terimakasih matahari, sumber cahaya hidupku yang menerangiku. Terimakasih selalu ada untukku. Terimakasih telah mengajariku berbagai hal tentang menunggu.

Setelah saat itu, aku belajar dan terus belajar untuk tidak mencintai seseorang kembali. Bahagiaku sudah cukup tanpanya. Cinta yang hilang dan aku wanita yang malang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 09, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MATAHARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang