NAZDIKA#3

41 6 2
                                    

Jangan lupa vote dan commentnya ya.💕

Tidak suka? Tidak masalah.
Saya hidup tidak untu membuat anda terkesan.

__________________________________________

Ketuka dari pintu bercat hitam membuat seorang pria yang masih menikmati tidurnya terusik. "Sayang, bangun nanti telat sekolahnya,"

"Iya,"

"Nanti langsung kebawah ya Dika, bunda tunggu jangan lama,"

Dika hanya berdehem dan langsung menuju kamar mandi dan bersiap untuk kesekolahnya.

Setelah 10 menit, Dika sudah siap dengan seragamnya dipadukan dengan hodie hitamnya. Dika langsung turun untuk memnemui bundanya.

"Pagi sayang,ayo duduk dulu," Dika langsung duduk didepan bundanya yang sedang mengolesi selai cokelat keroti.

Dika hanya meminum susu yang telah di siapkanya, lalu berdiri kembali dan mengambil roti yang sudah disodorkan untuknya. Menyalimi tangan bundanya dan pamit.

D

ika berjalan ke arah garasi mengambil helm lalu menaiki motornya. Menstater dan memanasinya sebentar sebelum pergi ke sekolahnya.

Sedangkan dilain tempat. Seorang gadis yang sudah berpakaian seragam dengan rambut yang dikuncir satu sudah bersiap menuju sekolahnya.

"Bun, bekel aku udah siap belum?," tanya Nazla yang sudah duduk dan mengambil roti lalu menaburkanya dengan keju yang sudah di parut.

"Udah,"

"Yaudah aku berangkat ya?" baru satu langkah Nazla berdiri, tiba-tiba ada yang menarik tas bagian belakangnya.

"Kurang ajar nih anak, bukannya salim dulu ama bundanya malah maen nyelonong aja," ujar Ka Rey sambil menjinjing Nazla seperti sampah.

"Ihelah! Kak Rey! Lepasin. Bunda kan ada di dapur lagi sibuk masak nanti ganggu,"

"Minta gue kutuk lo ya, tinggal nyamperin terus salim. Lagi lo belagu bangt gak minta dianterin udah punya gebetan? Siapa yang mau sama lo," celetukan Reyhan membuat Nazla mendengus sebal.

"Yee kocak! Emng Ka Rey kira malin kundang! Apa Ka Rey itu sebenernya Lucinta luna ya?biasanya juga Ka Rey masih melukin guling. Lagi juga ya Ka,banyak yang mau sama aku, secara aku kan cantik,imut,dan lucu." jawab Nazla asal.

"Bener-bener minta gue jadiin geprek lo ya, udah sono lo salim, abis itu gue anterin kesekolah,"

"Tumbem," cibir Nazla sambil menghampiri bundanya dan menyaliminya.

Baru saja dia selesai menyalimi bundanya, tiba-tiba bundanya mentodorkan paperbag yang membuat Nazla mengernyit binggung.

"Apaan ini bun? Aku emang ultah sekarang?" tanyanya sambil meraih paperbag itu.

NAZDIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang