NAZDIKA#4

34 5 1
                                    

Jangan lupa vote dan commentnya ya.thx💕

***

Nazla baru ingat kalo tadi bundanya menitipkan paperbag yang berisi jaket si cowo menyebalkan itu. Sebenarnya dia malas untuk memberikannya kepada cowo itu, tapi mau gimana lagi yaudahlah terpaksa.

"Eh,nanti anterin gue ya," ucap Nazla kepada Leni.

"Kemana?," tanya Leni yang masih memperhatikan penjelasan guru didepan.

"Ke tetangga sebelah tuh,si cowo nyebelin yang namnya Dika Dika itu," jawab Nazla malas. Dan Leni langsung memusatkan perhatiannya pada Nazla.

"Ada urusan apaan emang lo?"

"Ngembaliin jaketnya,"

"Lo minjem jaket ke dia?"

"Kagak,"

"Terus?ko jaketnya bisa sama lo?"

Nazla menengok dan memicingkan matanya pada Leni. Leni yang risih karena dilihat seperti itu langsung menabok lengan Nazla "Ngapa lo ngeliatin gue gitu?,"

"Aww.. Gue curiga nih ama lo," ucap Nazla sambil menunjuk Leni.

"Curiga ngapa?"

"Jangan-jangan lo maen belakang ya ama tuh cowo nyebeli, yaampun Leni kalo pacar lo tau gimana?abis lo dipu--Aww" ucapan Nazla terhenti karena Leni menampar mulutnya kesal.

"Sekata-kata lo kalo ngomong,"
Nazla mengkrucutkan bibirnya sebal.

"Yaterus?lagi lo kepo banget pas gue nyebut tuh anak nyebelin. Lagi lo juga ngapa nampar gue, bibir gue ntar gak seksi lagi dah," Leni hanya memutar mata malas karena ucapan ngelantur Nazla.

"NAZLA!LENI! sedang apa kalian?" suara tersebuy membuat seisi kelas langsung mengarahkan matanya ke tempat tersangka.

"Ngomongin si tetangga sebelah bu. Ibu kenal gak ama yang namnya Randika itu," tanya Nazla dengan polosnya.

"Kenapa dengan anak itu?" tanya bu Jani dengan heran. Nazla langsung memperlihatkan wajah kesalnya.

"Tuh anak nyebelin bu! Bener-bener cowo ribet gakjelas,"

"Nyebeli gimana?" tambah bu Jani dengan raut serius.

"Jadikan tuh-- Ibu kepo kan? Hahahahhaahahahah," tawa leni langsung pecah saat melihat raut wajah serius gurunya itu. Kesian udah tua. Batinya.

Bu Jani yang mukanya sudah kesal dan baru saja ingin melontarkan kekesalanya pada anak ajaib ini langsung urung karena bunyi bel pertanda jam pelajaran sudah usai.

"Oke, sampi bertemu di hari selanjutnya. Dan kamu Nazla banyak-banyakin makan sayur," ucap Ibu Jani mengakhiri dan langsung melangkah pergi.

Anak seisi kelas langsung tertawa terbahak-bahak. Tidak tahu karena ucapan Nazla atau ucapan Ibu Jani tadi. Intinya dia ketawa.

"Tuh guru perhatian banget si ama gue, jimayu,"

"Dasar tolol nih bocah," celetuk Zahra.

"Anak bapanya mana ya?" celetuk Caca yang masih ada sisa tawanya.

"Bodoamat ah, udahlah kuyy Len," ucap Nazla sambil mendelik ke arah Zahra dan Caca dan berlalu begitu saja.

"Eh mao kemana lo?" tanya Zahra sambil menatap binggung Nazla dan Leni yanh sudah didepan pintu.

NAZDIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang