PROLOG

276 11 7
                                    

"Mulai sekarang kalian dijodohkan."

"HAA???!!!!!!"

Ayahku meneguk kopinya, membiarkan teriakanku menggema di ruang makan. Aku menatap ayahku, merasa dikhianati, aku mendengus melempar tatapan kesal pada gadis berkucir dua yang memakai gaun ungu selutut.

Aku putus asa, aku menengok ke rekan kerja ayah, Mr. Wilson menangguk, "Aku sudah membicarakan ini baik-baik dengan putriku dan ia setuju. Jadi, tidak ada alasan kita untuk menundanya,"

Gadis itu meneguk tehnya, "Hmmm,"

Wait a minute...

Aku diundang makan malam oleh rekan kerja ayahku. Duduk dalam setelan suit yang sangat menyebalkan ini hanya untuk dibingungkan dengan acara pertunangan dan bahkan pernikahan?! Astaga!

Aku mendengus memijat pangkal kepalaku, "Dad, kurasa kita harus berbicara di lain hari dulu. Aku belum siap, Dad. "

Seolah aku makhluk tak kasat mata. Dad tersenyum pada rekannya yang memakai jas hitam dan dasi mirip kupu-kupu yang tercekik. Dia tersenyum yang menurutku mirip seperti hinaan, "Jadi, kapan pernikahannya diselenggarakan?"

-oOo-

Jangan lupa vote, comment, and share ya ^^

WHAT ARE WE DOINGWhere stories live. Discover now