IM AFRAID

First time

Hanya secangkir coffee latte lah yang bisa membuatnya tenang saat hujan deras seperti saat ini, dengan tatapan kosong menghadap pada jendela besar didepannyalah pengalih perhatian dari sang laki laki bersurai coklat kehitaman ini.

'MoonRiver Coffee shop' nama tempat yang sering ia kunjungi saat ia merasa bosan dengan semua keaadaan yang memaksanya menjadi teman sang pemanis rasa kala itu.

Secepat mungkin ia menghabiskan secangkir minuman hangat itu dengan cepat,karena diluar telah turun hujan dan pergi berlalu meninggalkannya,setelah memberi beberapa lembar uang diantara billnya.

Tak tak!! Suara yang dapat mengalihkan pandangannya terdapat di depan pintu cafe juga saat ia melihat ke asal suara tersebut sosok wanita manis terlihat kelelahan karena menghindari hujan yang deras..

Ya ia pikir memang tak mungkin jika ada orang yang berlari menghindari hujan, seakan akan seperti berlari mengejar takdir orang lain. Lamunannya hilang setelah wanita tersebut beralih menatapnya dengan tatapan yang sangat 'errrr' menjengkelkan.

"Pake ini! Balikin pas lo ketemu gue lagi!" Ujar laki laki itu memberi payung pribadinya sebelum menaiki taxi yang ia pesan sebelumnya.

"Apa apaan sih tu orang?" Ujar wanita itu yang pergi kembali menggunakan payung tersebut.

Dia Najaem putra irham seorang anak laki laki yang sangat pintar dalam segala hal tapi payah dalam mengenal kata cinta, ya dia memang belum atau bahkan tidak mengeti apa itu cinta. Sangat disayangkan memang,.

Wajahnya yang tampan, senyumannya yang manis, gayanya yang sederhana, aktif dalam berbagai ekstakulikuler disekolahnya membuat ia begitu terkenal dikalangan siswi di daerahnya.

Tapi semua orang yang mengaguminya hanya bisa pasrah karena lelaki bernama najaem itu menganggap mereka sebagai teman, yaa teman. Hanya teman, tak lebih.

Karena ia pikir tak ada yang paling penting lebih dari keluarga dan temannya selain buku dan secangkir coffee latte saat hujan.

Najaem