Sementara itu, Angga hanya menatap Kumara dengan tatapan malas dan tanpa pamit langsung pergi meninggalkan ruang BK itu, disusul oleh Kumara dibelakang nya.🌺🌺🌺
Setelah mereka berdua kembali dari ruang BK, dalam perjalanan menuju kelas, mereka melewati lorong yang sepi karena semua murid sudah masuk kelas dan mengikuti pelajaran pagi ini, tapi tidak dengan Kumara dan Angga, akibat ulah Angga, Kumara terlambat mengikuti pelajaran pagi ini. Disinilah mereka berdua sekarang, berjalan beriringan di lorong yang sepi ini."Ini semua salah lu tau ga? Coba aja dari awal lu nolak permintaan bu Annisa yang nyuruh lu nyari gua ke taman belakang sekolah, pasti ga kaya gini jadinya" Celoteh Angga yang tiba tiba memarahi Kumara. Kumara yang tidak terima diperlakukan seperti itu oleh Angga pun membalas ocehan nya.
"Apa apaan lu, ko jadi bawa - bawa gua? Jelas - jelas lu yang salah, Coba dari awal lu ga nyari masalah, pasti ga akan kaya gini gua juga pasti ga bakal jadi mata - mata lu" Omel Kumara.
"Kok jadi gua yang salah? Ini semua tuh salah lu, seharusnya lu ga usah nerima tawaran bu Annisa yang minta lu jadi mata - mata dia selama gua sekolah disini. Ohhh, atau jangan - jangan lu naksir ya sama gua, makanya lu terima permintaan bu Annisa itu." Sahut Angga.
"Idihhh, kepedean lu dasar, siapa juga yang naksir sama lu. Heh!, emang lu mau kita dihukum karena gua ga mau ngambil tawaran bu annisa?" Sahut Kumara.
"Dih Kita, lu aja kalik gua mah engga" Jawab Angga.
Kumara hanya bisa menghembuskan nafasnya kasar atas perlakuan Angga padanya, dia bisa saja membalas omongan Angga, hanya saja sekarang dia sedang malas untuk meladeni sosok seperti Angga, dia harap satu - satunya sosok seperti itu hanya Angga saja. Jika ada lagi yang seperti Angga, tamat lah riwayatnya.
Sekarang mereka tiba di depan kelas XI Akuntansi 1. Dikelas yang sama, tempat duduk bersebelahan, lengkap sudah penderitaan Kumara saat ini. Ditambah guru yang mengajar kali ini adalah guru yang terkenal Killer di sekolahnya, yaitu Bu Susi. Angga memimpin untuk masuk ke dalam kelas tanpa mengetuk pintu dan langsung menuju bangku tempatnya duduk, sehingga membuat seisi kelas mengalihkan pandangan mereka yang awalnya pandangan mereka terfokus pada papan tulis dan sekarang mereka berdua menjadi pusat perhatian seisi anak kelas, terutama Bu Susi. Tidak dengan Kumara, dia masuk kelas dengan sopan dan mengucapkan salam kepada Bu Susi dan beliau menerima dengan baik. Membuat Kumara bingung dengan sikap Bu Susi yang tiba - tiba menjadi jinak hari ini.
Skip...
Disini lah Kumara sekarang, menyendiri di taman belakang sekolah di jam pulang sekolah. Entah apa yang dipikirkan Kumara sekarang ini, wajahnya terlihat murung tidak seperti biasanya. Walaupun setiap hari dia selalu memperlihatkan wajah jutek dan cueknya kepada semua orang. Tapi tidak untuk hari ini, dia terlihat sangat berbeda dari biasanya.
Flashback...
"Bearr, Kamu dimana? Jangan tinggalin aku sendiri disini, aku takutt, sungguhh aku sangat takut" Teriakan Gadis kecil berusia 9 Tahun terdengar begitu keras di taman seluas ini. Jika dilihat, sepertinya dia sedang mencari sahabatnya.
Dari kejauhan terlihat anak laki - laki yang berdiri di balik pepohonan rindang, dengan cekikikan laki - laki itu perlahan - lahan menghampiri gadis berambut ikal berwarna coklat dibagian bawahnya, ditambah Hiasan pita berwarna pink muda menghiasi kepalanya. Gadis berkulit putih bermata biru.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Bad Boy Vs Cold Girl"
Jugendliteratur"Sial! Nasib ku begitu buruk ketika bertemu dengan cewek seperti dia. Hari hari ku menjadi bertambah buruk". - Angga Putra Pratama "Kenapa juga aku harus bertemu dengan cowok sejenis dia. Menyebalkan!" - Kumara Putri Maharani