3 🍃 Freak

67 16 4
                                    

~ Pertemuan adalah awal mula dari sebuah cerita dimulai dan perpisahan adalah akhir dari cerita diakhiri ~

*****

Della bosan menunggu kereta yang tak kunjung berangkat, lama lama ia juga yang jadi masinis. ( Masinis = supir kereta )

"5 menit lagi kereta jurusan Jakarta - solo akan di berangkatkan, dimohon untuk para penumpang mempersiapkan barang bawaannya"
'akhirnya' batin Della.

Della mengambil tasnya dan masuk kedalam pintu kereta.
Ia masuk sembari mencari tempat duduk nomor 21, setelah tak lama ia berjalan akhirnya ia menemukan tempat duduknya. Kemudian ia mendudukkan badannya di kursi itu.

Selang beberapa menit, ia melihat seorang laki-laki mengenakan earphone di telinganya, juga menggunakan kacamata hitam di matannya, wajahnya datar tanpa sudut bibir yang terangkat sedikitpun duduk di kursi kosong sebelahnya, wajahnya yang terus menatap ke depan dan tak menoleh sedikitpun.

Perlahan Della bosan juga canggung dengan lelaki disampingnya, ia mengeluarkan snack di tasnya tak lupa menawarkan kepada lelaki di sampingnya, tapi hal yang didapat Della ialah ia tak mendapat respon apapun, menoleh pun tidak. 'oke fix, gue makan sendiri, dasar! Songong'

*****

1 jam dalam perjalanan dengan orang di sampingnya membuatnya sungguh boring, 'ni orang punya mulut nggak sih? Diem Mulu! Sebel gue!' batin Della. Terlebih juga Della bukanlah orang yang bisa diam, ia paling tidak suka suasana hening seperti ini.

Perlahan Della menengok ke samping, lelaki di sampingnya ini sangat santai, bahkan terlalu diam sampai bagian tubuhnya pun tak ada yang tergerakkan.

'mungkin tidur kali ya, anteng banget' batin Della.

Della mulai menatap lekat wajah cowok di sampingnya, mulai dari hidungnya bak sudut lancip segitiga, bibirnya setipis garis linier, dagunya yang runcing, kemudian ia memperhatikan kacamata hitam yang menutupi matanya. Bahkan kini tubuhnya sudah condong menyamping menghadap cowok disampingnya. perlihatannya naik ke alis cowok itu, alisnya hitam tebal. Kemudian turun lagi pada kacamata yang di kenakan cowok itu menatapnya lekat merasa penasaran dengan mata yang ada di balik kacamata itu. "Kenapa?"

'Deg'. Della kaget beneran kaget, ternyata cowok di sampingnya nggak tidur, ingin rasanya ia melepas mukanya mengganti dengan muka yang baru, ia ingin pergi tapi seakan semua yang ada di dunia ini berhenti, bahkan tubuhnya yang tadinya mencorong kesamping pun sulit di kembalikan seperti semula, rasanya atmosfer di bumi ini akan habis, namun bukannya mengalihkan penglihatannya, ia justru malah menatap pipi cowok it


"Woi!"

"Eh... Hehehe, sorry ya, tadi gue lihatin kacamata Lo! Soalnya mirip tuh Sama kacamata bokap gue!" Alibi Della.


"Oouuhh... Dasar freak" ucapnya pelan tapi masih terdengar oleh Della.


"Apa Lo bilang? Freak? Lo tuh yang freak, dasar freak!" Ucap Della membalas perkataan cowok itu.


"Hmmm" balasnya dengan nada mengejek.


DeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang