2.

40 6 3
                                    

Malam ini, Ivy dan Raquel akan datang ke rumahku untuk menginap. Yah, ini bukan pertamakali nya, mereka sudah pernah menginap di rumahku saat hari ulang tahun ku yang ke 12.

Rumah mereka tidak terlalu jauh dari rumahku. Mungkin butuh 10 menit untuk sampai ke sini. Malam ini, kami ingin menonton film horror baru yang ada di laptop Raquel dan membaca buku yang kami pinjam di perpustakaan tadi.

Sepuluh menit berlalu. Tapi, belum ada yang mengetuk pintu depan. Mungkin jalanan macet- oh iya mereka berjalan kaki. Atau, ada urusan penting sehingga mereka harus menyelesaikannya dulu. Mungkin sebentar lagi mereka datang.

Bagaimana kalau ada hantu yang tiba tiba muncul dari kamarku?

Haha, itu pasti menyenangkan.

"Lama sekali. Lihat saja, nanti aku akan-"

Tok tok tok

"Huh, itu mereka". Aku menuju pintu untuk melihat apakah itu mereka atau hanya tukang koran. Ternyata, itu memang mereka.

"Haai" kata Ivy.

"Kenapa lama sekali?" tanya ku.

"Oh" Raquel menatap makanan yang dipegang Ivy saat ini. "Maaf Tris, tadi dia ingin membeli makanan itu saat dijalan. Kau tau kan, toko itu selalu ramai"

"Jadi kami menunggu dan itu memakan waktu yang sangat lama" Ivy membuka suara. "Tapi aku beli banyak, jadi kita akan kenyang malam ini"

Aku mengajak mereka masuk. Tidak ada orang di rumah. Jadi, kita bisa ribut se ribut-ribut nya malam ini. Aku segera menyiapkan coklat hangat dan beberapa biskuit yang ada untuk mereka.

"TIDAK!"

"Ada apa denganmu Ivy? Apa yang terjadi?" seru Raquel.

"Nilaiku.."

"Nilai apa?"

"Em, lupakan" dia menghela napas berat. "Hari sabtu yang sial, tadi itu membuatku pusing"

"Hei tidak ada gunanya mengutuk hari" kata Raquel. "Memangnya ada apa?"

"Yah seperti biasa. Ujian dadakan di jam Mrs. Kayla. Hmm, Raq bolehkah aku melihat koleksi film mu?" tanya Ivy.

"Haha. Tidak" katanya sambil menggeleng.

"Yaah"

***

Keheningan menyelimuti kami. Kami terdiam dan menebak apa yang terjadi selanjutnya dengan gadis sebagai tokoh utama di film ini.

"Pasti dia akan dibunuh.. Dan... YA! Prediksi ku tepat kan"

"Aduh, Ivy" kata Raquel sambil menutup telinganya. "Jangan berteriak!"

"Aku hanya berteriak, lagipula tidak ada orang kan, hanya kita bertiga kan"

"Argh" Raquel menggeram. "Nanti jika kau dimakan hantu yang ada di atas rumah Trisha, kami tidak akan menolong mu"

"Eh iya iya" katanya sambil duduk dengan tenang kembali.

Aku hanya bisa tertawa melihat mereka. Rasanya seru kalau mereka berkelahi, eh tidak.

Kenapa lampunya berkedip?

"AAAA!!!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Trisha.. Trisha bagaimana ini?" rengek Ivy.

"Sebentar, Raquel bantu aku mencari senter"

"Iya baiklah"

"JANGAN! Aku sendirian, siapa yang menemani aku?"

Best BuddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang