Matahari pagi perlahan naik menyambut kicauan burung di langit. Gadis dengan dagu runcing tersenyum bahagia menuruni tangga menuju meja makan.
Ya, hari ini hari Senin, hari dimana Salsha untuk pertama kalinya masuk ke jenjang Menengah Atas. Dengan pakaian barunya putih abu-abu Salsha menyapa kedua orang tuanya kemudian mencium pipi mereka satu persatu."Pagi Ayah Bunda" ucapnya. Salsa duduk tepat di hadapan Bundanya. Dan mengambil sepotong roti dengan selai coklat dipiring yang sudah disiapkan oleh Bundanya.
"Cha kamu berangkat sama Ka Aldi dulu ya. Soalnya mobil yang biasa kamu pake belum pulang dari bengkel. " Ucap Ayah Salsha.
" Ih Ayah apaan sihh. Gak mau sama Aldi pokoknya. Salsha berangkat sama Ayah aja deh. " balas Salsha yang emang males banget kalo harus berangkat sama Aldi. Ihh.
" Ayah mau berangkat. Ada meeting di kantor pagi ini. Kantor Ayah kan gak se arah sama sekolah kamu. Nnti kalo bolak balik telat. Udah ya kamu sama Aldi dulu. Ayah berangkat nih. " Balas Ayah. Yang memang terlihat buru buru. Setelah Bunda mencium tangan Ayah Salsha. Ayah Salsha mencium kening Salsha kemudian berlalu pergi.
" Dengerin kata Ayah. Jangan naik kendaraan umum. Inget trauma kamu. Kamu sama Kak depam rumah, wkwkw. Udah jangan benci-benci nanti jadi cinta lagi. Lagian kan kamu dulu sama dia sahabatan kenapa sekarang malah kaya kucing sama tikus sih. Ihh geli Bunda. " cerocos Bunda Salsha dengan sedikit menggoda.
" Apaan sih Bunda ahh. Males Salsha jadinya." Buru-buru Salsha menghabiskan roti nya karna sudah setengah 7 kemudian pamit dengan Bundanya. Dan terpaksa dia harus berjalan menuju rumah mewah di depan rumahnya yang terpisah oleh jalan. Dan terpaksa dia harus nebeng dengan Aldi.
Dengan gontai, setelah berhasil melewati gerbang rumah Aldi, Salsha berjalan menuju pintu rumah. Perasaan malas memang menggerogoti Salsha, akan tetapi Salsha tidak memiliki pilihan lain selain berangkat dengan Aldi.
Salsha menengadahkan wajahnya dan memencet bel rumah. Dirasa belum ada yang membuka pintu, Salsha pun memencet bel kembali.'Cekreekk.. ' Pintu rumah Aldi terbuka. Terlihat sosok wanita paruh baya yang merupakan mamah Aldi.
"Tante, Aldi nya ada? " tanya Salsha langsung to the point.
" Ya ampun Salsha. Kebetulan banget kamu kesini. Bangunin Aldi dahh. Susah banget itu anak bangun. Dia dikamar tuh" balas mamah Aldi.
'whats? Dasar keboo' batin Shalsa kaget mendengar penjelasan dari mamah Aldi.
"Ya ellah tante. Jam setengah 7 kan. Yahh.. Salsha padahal mau nebeng sama dia." balas Salsha. Mamah Aldi pun menarik tangan Salsha masuk rumah sembari menutup pintu.
"makanya kamu bangunin Aldi ya Cha. Mau kan. Tante nyerah ahh. Tante takut udah" ujar Mamah Aldi.
"lahh apa lagi Salsha tante. Kan tante tau sendiri dia bisa jadi srigala kalo di ganggu. Perasaan dulu gak kaya gitu deh dia gak pernah bangun siang kayak gini." kesal Salsha.
"Gak tau tuh anak kadang sih bangun pagi. Tapi seringnya sekarang siang. Mamah juga gak tau Cha."
"Yaudah Salsha coba bangunin Aldi dulu yah Tante." ijin Salsha dengan sedikit ragu.
"Yaudah tante mau nyiapin bekal Aldi ya didapur. Pasti gak sempet sarapan soalnya." jawab Mamah aldi. Salsha pun mengangguk kemudian berjalan menuju lantai atas. Menuju kamar Aldi pastinya.
Tepat di depan pintu yang tak asing bagi Salsha, Salsha menarik nafas nya pelan kemudian menarik gagang pintu pelan. Memang masih terpampang jelas sang empunya kamar tengah berbaring nyenyak di atas ranjang.
Salsha berjalan mendekati ranjang dengan sedikit rasa takut membangunkan Aldi. Pasalnya, walaupun mereka sering berantem, keduanya sudah sangat mengenal satu sama lain. Dan pada dasarnya Salsha juga tahu, Aldi paling gak suka kalo tidur ada yang ganggu.
Salsha pun memposisikan tubuhnya duduk di tepi ranjang Aldi. Melihat wajah sang empunya kamar yang sedikit manis menurut Salsha tengah memeluk guling nya. Sudah sesiang ini, Aldi masih sebetah ini di kasur, bahkan selimut pun masih menutupi tubuhnya sampai leher. Wajahnya terlihat lelah. Kasihan. Batin Salsha.
"Di.. Aldi." Panggil Salsha pelan. Pasalnya dia ingat dulu waktu kecil Aldi pernah di bangunkan tidur mamahnya Aldi. Dan Aldi marah besar sama Mamahnya sampe-sampe gak mau lihat mamahnya berhari-hari.
"Aldi." panggil Salsha pelan. Kali ini tangan Salsha mencoba menyapu poni Aldi yang memang menutupi wajah empunya.
"Di." Salsha memanggil Aldi tepat di samping telinga Aldi.
"emmmm... "Aldi sedikit menggeliatkan tubuhnya dan mendekap benda hangat yang menempel di dahi nya.
" Apaan sih ini, ah mamah. Aldi masih ngantuk" kesal aldi kemudian membalikan tubuhnya menghadap ke dinding sebelahnya. Salsha pun bediri dan berdecak kesal.
"Aldi ihhh. Bangun kek. Susah amat sih lu bangun. Gue takut bangunin elu woyyy. Ahelahhh udah lah mampus mampus gua." kesal Salsha namun dengan cepat dia menutup mulutnya. Dan mengutuk segala tutur kata yang baru saja ia ucapkan.
Aldi pun membalikan kepalanya, mengerjapkan matanya yang memang pada dasarnya sulit terbuka. Ditatapnya sosok mencurigakan yang berusaha membangunkannya dengan umpatan. Aldi menatapnya tajam meyakinkan dia tidak salah orang.
"Ya ellah Cha. Ngapain sih elo ahh. Ribet ribet amat bangunin gue. Tumben aja lo kesini. Ganggu gue tidur lo. Rese amat perasaan." kesal Aldi. Salsha hanya diam.
"Udah sana gue mau tidur lagi. Lu tau sendiri kan gue gimana. Jadi udah ya lu ganggu gue sampe sini aja." lanjut Aldi kesal.
Salsha pun duduk diranjang Aldi dan meraih tangan Aldi yang tengah merapikan rambutnya. Aldi pun bingung.
"Apa apaan nih? Lu mau menggoda atau gimana? Gue baru bangun tidur ya Cha. Gak usah berulah" kesal Aldi. Salsha pun menoyor kepala Aldi.
"Gak sudi gue ngegoda elu." Balas Salsha.
"Biasa aja kali. Udah ngomong mau lu apa sekarang?" tanya Aldi yang masih betah aja tiduran di kasurnya. Salsha pun meraih tangan kanan Aldi yang berhasil membuat Aldi melotot kembali.
"Lu berangkat sekolah kan? Gue nebeng ya Di. Please. Mobil gue di bengkel. Ayah gak mau bareng sama gue. Gue nebeng elu yahh. Pleaseee." Mohon Salsha.
Aldi terdiam. Menatap Salsha sejenak."Jadi, lu kesini bangunin gue dengan beraninya cuma mau nebeng sama gue? " goda Aldi. Salsha mengangguk.
" Ogah" balas Aldi. Salsha pun memanyunkan bibirnya. Menatap Aldi dengan wajah sedih layaknya anak kecil membuat Aldi sebenarnya tak tega melihatnya.
"Pelit elu dah."
"Biarin. Lagian gue hari ini gak ada niatan mau masuk kesekolah. Gue mau tidur, udah sana mending lo berangkat deh. Sana sana." Usir Aldi sembari menarik tangan kanan yang dari tadi di genggam Salsha. Salsha pun tak menyerah di raih kembali tangan kanan Aldi.
"Yah Aldi. Lu tau kan gua trauma naik angkutan umum. Elu tega. Berangkat dong Aldi. Pleasee." Mohon Salsha. Aldi pun tersenyum.
Tangan kiri Aldi yang memang dari tadi terbebas dari dekapan Salsha mencoba meraih tengkuk Salsha dan mendekatkan wajah Salsha tepat didepan wajahnya.
'Deg... ' Sejenak Salsha merasakan desiran darah yang begitu panas. Selama ini Salsha memang tak pernah menatap Aldi sedekat ini.
' Tampan.. ' Batin Salsha
"Oke. Gue mau berangkat. Tapi ada syaratnya." ucap Aldi dengan sedikit mengeluarkan senyum liciknya. Salsha pun tersadar dari lamunannya. Dan berniat menjauhkan wajahnya namun di cegah oleh Aldi.
" Ih lepasin dulu Di woyy" teriak Salsha
"Enggak" Balas Aldi
"Ya udah. Oke. Apa mau lu?" tanya Salsha dengan tegas sembari menatap Aldi tajam. Aldi pun mengedipkan mata kirinya.
"Cium gue" Goda Aldi yang sukses membuat Salsha melotot.
"........
To be continue..
Kalo mau lanjut di tunggu 6 vote ya.
Jangan lupa comment. Kalo ada yang perlu di perbaiki bilang aja. Nanti diusahakan buat diperbaiki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eks-Enemy-Love (Mantan-Musuh-Cinta) - ALSHA Love (ALDY SALSHA)
Romans"Lo siapa?!!" Ucap Salsha nyolot "Lah lo siapa?!" Balas Aldi tak kalah nyolot "Gue? Mantan lo." "Gue? Sayang lo" ~Salshabilla Andriani~ Cewek tomboy yang saat ini umurnya 15 tahun. Dibalik kata tomboy Salsha memiliki karakter cuek pinter penuh pres...