#6. Vidio Call. √

4.1K 564 20
                                    


Afza menghela nafas pelan, dirinya masih sekitar 10 meter dari gerbang sekolah tapi moodnya sudah terlanjut buruk. Lihat kedepan, gerbang setinggi dua meter itu sudah tertutup. Padahal ini baru dua menit setelah bel masuk berbunyi, dan Afza merasa dirinya sangat sial pagi ini.

"Cepaaaaaat." Teriaknya semangat berlari untuk mempersingkat waktu.

Motornya di bengkel, ayahnya nggak bisa nganterin dan parahnya angkot jarang yang lewat di jalan depan rumahnya. "Anjir, kenapa ada Bu Dwi disitu."

"Afza?" Panggil Bu Dwi dengan nada datar, tangan kecilnya membuka gerbang untuk Afza masuk.

"Hehe ibu." Afza tersenyum kikuk, rada takut sama guru di hadapannya ini.

"Tau kesalahan kamu?" Tanya Bu Dwi yang di jawab kekehan dari Afza.

"Ah biasa buk, namanya juga laki-laki pasti selalu salah di mata perempuan." Buk Dwi menghela nafas, tidak heran dengan sifat Afza.

Berbeda dengan buk Dwi, Afza malah deg deg seer Karna mendapat tatapan datar dari guru fisika yang sialnya juga merupakan guru wakasarana.

Sebenarnya Bu Dwi itu sama sekali nggak menakutkan, cuma Karna banyak rumor yang beredar tentang guru fisika itu semuanya killer membuat para murid enggan untuk sekedar menegur.

"Afza saya serius." Tegas Bu Dwi.

"Maaf Bu." jeda sejenak, "saya nggak bisa serius sama ibu, saya udah cinta sama orang lain." Ucap Afza membuat guru itu jengah.

Buk Dwi berbalik hendak meninggalkan Afza, tapi sebelumnya ia memberi tugas dulu pada Afza. "Gudang sekolah."

❄️❄️❄️

Aluna duduk diam di kursinya, bel istirahat sudah berbunyi sekitar 2 menit yang lalu dan tersisa 18 menit waktu istirahat. Matanya melirik handphone di genggaman, merasa sunyi Karna tidak ada notifikasi yang masuk.

"Biasanya dia nge-chat, tumben enggak." Gumamnya pelan, kalo dibilang ini tuh kaya ada bimban bimbang nya gitu.

Kalo di chat dirinya pasti kesel setengah mati, tapi kalo nggak di chat malah nungguin. "Gue kan cuma bosen aja, bukan gagal move on." Ingatnya sebagai alasan.

Tring...

Cepat-cepat Aluna meraih handphonenya untuk melihat notifikasi yang masuk, tapi pandangannya redup melihat nama yang tertera.

Denis.
6 pesan baru.

.

.

Denis: A.
Denis: Al.
Denis: Ale.
Denis: Alen.
Denis: Alena.
Denis: Alena.

~(kawanannya dedemit nge-chat.)~

Kenapa Lo?
Gaje banget.

Denis: mau sesuatu.

Panggilan Vidio WhatsApp.

Denis.

Alena menghela nafas, handphone masih memunculkan panggilan dari Denis yang sama sekali enggan di jawab. Tapi berhubung dirinya juga lagi bosen kan ya, jadi nggak papa lah kalo ngejawab.

Relationship ChatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang