#10. Kesempatan. √

3.4K 522 33
                                    


Tiga orang sudah duduk nyaman di tempatnya masing masing, sudah hampir 15 menit orang yang menjanjikan mereka makan gratis belum juga datang. Entah apa yang di lakukannya, yang jelas mereka bertiga tidak perduli. isi kepalanya hanya makan gratis, kenyang, pulang.

"Boleh mesan deluan nggak sih? Perut gue udah nggak tahan liat menu." Denis melirik Yuta sekilas, berdecak kesal sebelum memukul lengan cowok kurus tersebut.

"Apaan sih, sakit tau." Yuta mengusap lengannya yang di pukul Denis.

"Ya Lo nya bego, sabar bentar kenapa sih. Syukur syukur Lo di bayarin, mau ngedeluanin pula." Denis merotasikan bola matanya.

Afza melirik ke luar sekilas, kemudian menghela nafas. "Itu mereka udah masuk, jangan ribut bikin malu."

"Lama banget ya?" Tanya Deka dengan senyum tipis, tangannya menarik kursi untuk ia duduki.

"Menurut Lo?" Ketus Afza, melirik ke arah Prilly yang sedang melihat menu.

"Yaudah pesen." Ucap Deka, dan dengan cepat Yuta dan Denis membolak-balik balik buku menu.

Setelah memesan mereka berbincang bincang sebentar sembari menunggu makanan datangan. "Loh Ya, kok Lo ganti baju sih? Kenapa nggak kaya kita aja pake baju sekolah?" Tanya Denis.

"Oh iya, gue nggak bakal di kasih keluar sama ibu gue kalo belum ganti baju." Ucap Gea di akhiri dengan tersenyum.

"Penurut banget sih." Komentar Yuta.

Deka tersenyum, pandangannya di edarkan ke satu persatu temannya. "Eh Za, kok muka Lo di tekuk gitu sih kenapa?"

Alena mengerutkan keningnya, kepalanya menoleh ke kiri di mana Afza duduk. Sebelah alisnya terangkat, setuju dengan pertanyaan Deka.

"Lagi bete dianya." Bukan Afza yang menjawab melainkan Denis, sedangkan cowok itu hanya diam sambil bersidekap dada.

"Masih mikirin Alena yang nggak mau Lo ajak balikan ya?" Deka bertanya, ada guratan senyum miring juga.

"Deka apaan sih." Alena menyikut lengan Deka.

"Galaunya Karna Lo sih Ka, Lo kan udah balikan deluan sama Alena." Ucap Yuta enteng.

"HA?" Tiga orang di kursi depan Yuta terkejut dengan memasang wajah cengo, mereka saling melirik kemudian tertawa.

"Gue balikan sama Deka? Kapan pacarannya coba." Alena tertawa, menepuk nepuk meja pelan.

"Lah jadi?" Tanya Afza, fikirannya masih nggak nyambung dengan ucapan Alena.

"Ck, gue lupa jelasin ke kalian." Deka berucap pelan, jeda sebentar karena makanan yang mereka pesan telah datang.

"Jelasin apaa?" Tanya Denis, kemudian bibirnya menyeruput minuman di hadapannya.

"Gue sama Alena itu sepupuan, dan Gea itu mantan gue yang baru aja gue ajak balikan." Jelas Deka, membuat Denis dan Yuta bergumam "oh." Sambil mengangguk anggukan kepalanya.

"Lah terus status WA Alena yang foto Lo berdua dengan tulisan"sudah balikan." Itu maksudnya apa?" Tanya Denis, ia tau Karna Afza yang menunjukkannya.

"Oh itu gue buat maksudnya ucapan selamat buat si Deka, berhubung gue nggak punya foto Deka sama Gea yaudah gue pasang foto gue aja." Jelas Alena, kemudian menoleh ke arah Afza duduk. Cowok itu terlihat bahagia, terlihat dari wajahnya yang terus saja menampilkan senyum.

"Oh iya Za, gue tau tadi Lo sempat ngeliat gue sama Gea balas balasan chat kan? Ah Lo nggak teliti, Lo pasti nggak liat foto profil WAnya kan?" Tanya Deka di angguki pelan oleh Afza, sedikit menunduk karena merasa malu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Relationship ChatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang