Bab 3 Terowongan hantu 2

1.4K 22 1
                                    

Ternyata orang itu adalah ayah kandung ari. Dimana sebenarnya orang tua ari berpisah, ari ikut ibunya dan sang ayah menikah lagi dengan gadis muda berumur sekitar 25 tahun. Ya, wanita yg datang itu adalah ibu tiri ari.

Lalu ari pun menyalami ayah dan ibu tirinya.

"mau kemana nak?" ayah ari bertanya.

"mau mancing yah, ayah kemana,?"ari menyawab, dan karena ayah mau pergi jadi dia tanya balik.

"mau ke kebun sebentar disana sama ibumu.Kamu jang malam-malem pulangnya jam 3 pulanglah dari sini tempat ini gak aman untuk anak seperti kalian." ayah menerangkan, dan memeringati supaya tadak pulang terlalu sore.

"baik yah kami pergi dulu." jawab ari yang seneng karena di bolehkan untuk memancing.

"baiklah hati-hati nak" bales ayah ari.

Disertai dengan lambaian tangan itu, sampailah kami disebuah jembatan dimana dibawahnya mengalir sungai yang sangat jernih airnya. Nampakny setimpal dengan apa yg telah kami lalui tadi.

"wah anjang tempatnya bagus banget. Lalu melepas bajunya dan meloncat dari atas jembatan byur...." pratama gunan asal ceplas ceplos, dan langsung loncat cari atas jembatan.

"sssttt jgn ngomong jorok disini prat." guman ari

"asli ini anak mau otongnya bengkak kali ya?" aku ikut ngomel karena kelakuan pratama yang asal bilang tadi.

"maaf-- terlalu asik gw" pratama kelatan menyesal bilang barusan.

Sedangkan yang lain mulai memasang joran dan umpan di tepi sungai.

Sungai ini dalamnya mgkin cuma 1 meter cuma kelebihannya sungai ini sangat jernih dimana batu-batuan yang ada dapat terlihat.

Tak lama muncullah dari arah jembatan dua muda mudi umur sekitar 18 taunan. Dengan berjalan kaki ke arah kami.

"wah mandi ya dek bawa pancing lagi hehe. Dapet ikan belom?" kata cowo yang tidak di kenal.

"belom kak baru dateng ini." aku langsung menjawab sambil tersenyum.

"ya udah semangat ya duluan dulu dek." cow itu benjalan menjau bersama cewenya.

"wah kemana tuh kak sambil gandeng pacarnya juga haha." guman ku ke mereka.

"gedein dulu burungmu dek entar jang tau haha." kata cow itu, dan cewenya cuma senyum aja sambil gandengan tangan nenjau dati kami

"haha bisa aja kak." jawab aku sambil ketawa.

Ternyata orang tadi ramah juga lalu kami lanjutkan dengan berenang dan memancing.

"wah sial itu cowo yang tadi... ikut gw dah." pratama ngajak kami untuk ikut.

"kemana?" jawab aku yang yang binggung karena kelakuan pratama.

" sini ikut..."

Agus dan lainya yang benggong pun melongo.

Ternyata ada sebuah gubuk disini untuk rumah penyimpanan padi.

Dengan mengendap-ngandap terdengar suara orang seperti kepedasan.
Wah kupikir lagi makan sambel nih orang pastinya.

"oi kampret ngapain kesini dengerin orang makan sambel?" aku dengan berbisik ke pratama.

"on ini anak kebanyakan maen game ini ckckc itu lihat!" prat sambil menunjuk ke arah jendela

Lalu terlihatlah dua pasang muda mudi tadi sedang memadu kasih didalam gubuk ini.

"wah sial ini nonton orang birahi dah cabut ngapain di sini, mendang lanjutin mancing. Dari pada liat yang beginian" aku yang menjau dari tempat barusan.

"hehe aku nonton dulu ya" bisik prat.

"hati-hati kau, disambit orang oon baru tau rasa." aku memperingatin prat.

"ayok dy" bisik agus.

"Aku dan agus pun balik ke arah sungai."

Ari dan lima jangan ditanya sedang asik naik turun jembatan dan terjun bebas dari jembatan. Dalam batinku ga takut kepala bocor apa ini anak. Tak lama pratama pun pulang ke sungai.

"Gimana puas live showny?" tanyaku ke pratama.

"haha cowonya cepet banget ga sampe 10 menit" prat yang sambil jalan cengar-cengir ke arah ku.

"huss kerjan ngintip ntar itu mata bintitan oi"

"biarin aja lah, kalo bintitan dia juga dy haha" kata agus.

Jam menunjukkan pukul 5 sore. Ari pun mengajak kami pulang. Kami harus melintasi lagi terowongan ini. Karena posisinya gelap kami berjalan dua-dua karena takut terpisah karena kami tak mendapatkan penerangan.

Aku melihat dari kejauhan terdapat orang berbaju putih di ujung mulut terowongan, sedang duduk diatas motor. Hmm apa yang dikerjakan lelaki itu?.

Lalu iseng ku tolehkan muka kesamping kanan untuk mengajak yudi bicara.

"yud lihat ada motor dimulut gua ga?" kata ku.

"itu ya ia aku liat. Cuma kok suasananya dingin ya dy." jawab yudi yang keliatan ketakutan.

"Serius yud dimana dingin?"

"Kanan gw dingin cuma kiri gw normal dy.Takut gw.." kata yudi.

Lalu aku menolah ke samping dan terlihatlah.....

2 harimau penjagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang