Tinggal Serumah

8.1K 303 10
                                    

Jadilah seseorang yang mengahargai diri orang lain jika dirimu ingin dihargai pula.

Dan turutilah apa kemauan orang tuamu, karena mereka sesungguhnya menginginkan yang terbaik untukmu.
Jika kau menganggap itu pilihan salah, mungkin kalian belum mendapatkannya sekarang. Tapi akan mendapatkan kebaikannya di akhir atau di tengah2 nanti..

🎈🎈🎈🎈

Happy reading guys..

Sudah 3 hari berlalu Nia tinggal bersama Keluarga Maulana. Delama di sana, ia tidak lupa untuk melaksanakan kebiasaan yang terus ia lakukan selama di rumah bersama orang tuanya dulu. Ya, setiap pukul 02.45 a.m ia pasti akan bangun untuk shalat malam. Dan ia pun tak pernah lupa untuk berpuasa sunnah.

Dan pagi ini tak sengaja fatimah melihat Nia yang baru selesai mengaji langsung menuju dapur. Ternyata setelah diamati oleh Fatimah, Nia sedang memanaskan air untuk membuat susu serta kopi untuk krluarga Maulana. Nia juga memanaskan makanan untuk sahurnya. Melihat hal tersebut Fatimah tersenyum senang. Dan ia langsung menghampiri Nia.

"Eh Nia, ngapain jam segini udah bangun menuju dapur?" Tanya Fatimah

"Tante..,ini Nia mau bikin Kopi sama susu buat tante, om, dan juga Pak Rendra. Nia juga sekalian mqu ngangetin makanan tadi malam." Jawab polos Nia

"Tadi malam?, kenapa diangetin?" Tanya Fatimah kepada Nia yang tak menyangka akan menghangatkan makanan yang dibuatnya semalam.

"Gak apa2 tan. Ini Nia mau buat sahur." Sahut Nia

"Oh. Kenapa gak bilang sama tante kalau kamu mau puasa tadi malam?, ka bisa tante masakin lagi." Ucap Fatimah

"Nggak tan. Takut ngrepotin tante nantinya." Kata Nia dengan seyum tipis.

"Nggak kok sayang. Tante juga biasa puasa sunnah kok. Yaudah sekarang tante buatkan makanannya. Yang itu gak usah diangetin lagi. Gak baik buat kesehatan." Tegas Fatimah kepada Nia.

"Tapi tan,.."
"Gak ada tapi tapian Nia. Sekarang kamu bantu tante potong sayur2 ini." Sahut Fatimah.

"Baiklah tante" ucap Nia pasrah.
"Tenang. Ini cepet kok,gak sampai 15 menit sudah selesai." Jelas Fatimah

Setelah 12 menit kemudian,makanan yang dibuat fatimah dan juga Nia sudah siap untuk di makan. Dan mereka menyajikannya langsung kedalam 2 buah piring.

"Ayo sayang, mari kita cepat sahur. Nanti mau bantu tante lagi nggak?" Ucap Fatimah pada Nia yang duduk di sebelahnya.

"Iya tante, baik. Mau kok tan,emangnya bantu apa?" Jawab Nia dengan lantang.

"Ini nanti tante mau masak sarapan kesukaannya Rendra sama Ayahnya yaitu opor. Tapi kamu yang buat bumbunya ya?,bisa kan?" Tanya Fatimah.

"Baik tante. In shaa allah Nia bisa. Tapi ya gak tahu gimana nanti rasanya. Soalnya baru 1 kali dulu nia pernah buat." Jelas Nia yang tidak yakin bisa membuat opoe dengan lezat.

"Iya gak apa2 sayang. Nanti ta te kasih tahu. Yaudah ayo kita sahur. Nanti keburu masuk waktu subuh." Suruh Fatimah yang langsung di angguk i oleh Nia.

my dear is my teacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang